Brilio.net - Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu memiliki kecenderungan untuk hidup bersama dalam suatu bentuk pergaulan hidup yang disebut masyarakat. Setiap manusia yang hidup dalam lingkup masyarakat akan dituntut untuk mampu menyesuaikan diri melalui suatu proses. Proses penyesuaian diri ini sering disebut dengan sosialisasi.
Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang individu untuk bertindak dan memiliki tingkah laku yang sesuai dan diakui dalam masyarakat. Sosialisasi dapat dikatakan sebagai pendidikan sepanjang hayat melalui penerimaan dan pemahaman atas perannya di dalam suatu kelompok.
BACA JUGA :
Perubahan sosial adalah, ketahui pengertian dan faktor pendukungnya
Dalam proses sosialisasi setiap orang dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan, sikap, norma, nilai, ide atau gagasan dari orang lain, hingga seseorang dapat mempercayai dan mengakui bahwa dalam bermasyarakat pasti akan selalu ada perbedaan.
Tujuan dari adanya sosialisasi supaya dapat mengajarkan kebudayaan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat kepada individu mulai dari segi peran hingga status sosial.
Nah, untuk dapat mempelajari lebih dalam mengenai sosialisasi berikut ini penjelasannya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (24/5).
BACA JUGA :
Integrasi adalah proses pembauran, pahami pengertian dan faktornya
Pengertian Sosialisasi.
foto: freepik.com
Berikut ini beberapa pengertian sosiologi dari beberapa para ahli sosiologi.
1. Robert M.Z. Lawang.
Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang lebih efektif dalam kehidupan sosial.
2. Sukandar Wiraatmaja.
Sosialisasi adalah suatu proses yang dimulai sejak seseorang itu dilahirkan untuk dapat mengetahui dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan, dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat.
3. Hasan Shadily.
Sosialisasi adalah proses di mana seseorang mulai menerima dan menyesuaikan diri terhadap adat istiadat suatu golongan. Di mana lambat laun ia akan merasa sebagian dari golongan tersebut.
4. Bruce J. Cohen.
Sosialisasi adalah sebagai proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat sehingga seseorang menjadi bagian dari masyarakat.
5. Laurence.
Sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek berikutnya.
Tujuan Sosialisasi.
foto: freepik.com
Adapun tujuan dari sosialisasi, diantaranya sebagai berikut.
1. Sosialisasi dilakukan untuk mengetahui nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat sebagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak di tengah masyarakat ketika individu mulai sebagai anggota masyarakat.
2. Menanamkan nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
3. Menambah dalam kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien, serta mengembangkan kemampuannya seperti membaca, menulis, dan berkreasi.
4. Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat.
5. Sosialisasi dilakukan untuk mengetahui lingkungan sosial budaya baik lingkungan sosial tempat tinggal individu supaya terbiasa dengan nilai dan norma sosial yang ada di masyarakat.
Bentuk Sosialisasi.
foto: freepik.com
Secara garis besar proses sosialisasi dibedakan menjadi dua, di antaranya sebagai berikut.
1. Sosialisasi primer.
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi pertama yang terjadi pada seseorang sejak dilahirkan, berkenalan, dan sekaligus belajar bermasyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat tersebut. Proses sosialisasi ini dimulai dari sosialisasi di lingkungan keluarga.
2. Sosialisasi sekunder.
Sosialisasi sekunder diartikan ketika individu telah dianggap cukup untuk mempunyai bekal dan bergaul di lingkungan yang lebih luas. Individu kemudian mulai berinteraksi dengan orang-orang di luar lingkungan keluarganya, seperti teman sebaya atau orang dewasa lainnya. Dengan cara bergaul inilah seseorang dapat menyerap hal-hal baru di masyarakat.
Pola Sosialisasi dan Media Sosialisasi.
foto: freepik.com
a. Pola sosialisasi.
Pola sosialisasi dibagi menjadi dua, di antaranya sebagai berikut.
1. Pola sosialisasi represif, adalah pola yang menekankan pada pemberian hukuman terhadap setiap tindakan yang salah atau menyimpang.
2. Pola sosialisasi partisipatoris, adalah pola yang menekankan pada pemberian imbalan (reward) ketika seorang individu berperilaku baik.
b. Media sosialisasi.
Dengan adanya media sosialisasi ini berperan sangat penting pasalnya dapat membentuk kepribadian seorang individu. Media sosialisasi meliputi;
1. Keluarga.
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Dalam keluarga, orang tua akan memberikan pola asuh dan interaksi dengan cara memberikan perhatian untuk mendidik anak supaya memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan disiplin.
2. Kelompok bermain.
Pada masa kanak-kanak kelompok bermain belum nampak berpengaruh, namun setelah dewasa kelompok bermain tersebut dapat berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Dari persahabatan akan melibatkan hubungan yang relatif akrab satu sama lain, karena sering bertemu, adanya kesamaan minat dan perhatian meskipun bukan hubungan darah.
3. Sekolah.
Sekolah menjadi lembaga yang penting dan bertanggung jawab menyampaikan ilmu pengetahuan dan tertib kehidupan. Sekolah menjadi jenjang peralihan antara keluarga dan masyarakat. Dalam sekolah juga memperkenalkan aturan baru yang kemungkinan dapat bertentangan dengan aturan yang dipelajari selama sosialisasi di rumah.
4. Lingkungan kerja.
Pengaruh lingkungan kerja pada umumnya mengendap dalam diri seorang dan sukar untuk diubah, apalagi ketika seorang individu lama bekerja di lingkungan tersebut. Jika nantinya orang tersebut pindah pekerjaan maka akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
5. Media sosial.
Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang dapat berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. Sisi positif media massa dapat berpengaruh untuk merangsang kontraksi, merangsang eksperimen, dan pertumbuhan mental serta sosial.
Sumber: Andayani, dkk. 2020. Pengantar Sosiologi. Penerbit Yayasan Kita Menulis.