Bentuk Sosialisasi.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Perubahan sosial adalah, ketahui pengertian dan faktor pendukungnya
Secara garis besar proses sosialisasi dibedakan menjadi dua, di antaranya sebagai berikut.
1. Sosialisasi primer.
Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi pertama yang terjadi pada seseorang sejak dilahirkan, berkenalan, dan sekaligus belajar bermasyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat tersebut. Proses sosialisasi ini dimulai dari sosialisasi di lingkungan keluarga.
BACA JUGA :
Integrasi adalah proses pembauran, pahami pengertian dan faktornya
2. Sosialisasi sekunder.
Sosialisasi sekunder diartikan ketika individu telah dianggap cukup untuk mempunyai bekal dan bergaul di lingkungan yang lebih luas. Individu kemudian mulai berinteraksi dengan orang-orang di luar lingkungan keluarganya, seperti teman sebaya atau orang dewasa lainnya. Dengan cara bergaul inilah seseorang dapat menyerap hal-hal baru di masyarakat.
Pola Sosialisasi dan Media Sosialisasi.
foto: freepik.com
a. Pola sosialisasi.
Pola sosialisasi dibagi menjadi dua, di antaranya sebagai berikut.
1. Pola sosialisasi represif, adalah pola yang menekankan pada pemberian hukuman terhadap setiap tindakan yang salah atau menyimpang.
2. Pola sosialisasi partisipatoris, adalah pola yang menekankan pada pemberian imbalan (reward) ketika seorang individu berperilaku baik.
b. Media sosialisasi.
Dengan adanya media sosialisasi ini berperan sangat penting pasalnya dapat membentuk kepribadian seorang individu. Media sosialisasi meliputi;
1. Keluarga.
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Dalam keluarga, orang tua akan memberikan pola asuh dan interaksi dengan cara memberikan perhatian untuk mendidik anak supaya memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan disiplin.
2. Kelompok bermain.
Pada masa kanak-kanak kelompok bermain belum nampak berpengaruh, namun setelah dewasa kelompok bermain tersebut dapat berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Dari persahabatan akan melibatkan hubungan yang relatif akrab satu sama lain, karena sering bertemu, adanya kesamaan minat dan perhatian meskipun bukan hubungan darah.
3. Sekolah.
Sekolah menjadi lembaga yang penting dan bertanggung jawab menyampaikan ilmu pengetahuan dan tertib kehidupan. Sekolah menjadi jenjang peralihan antara keluarga dan masyarakat. Dalam sekolah juga memperkenalkan aturan baru yang kemungkinan dapat bertentangan dengan aturan yang dipelajari selama sosialisasi di rumah.
4. Lingkungan kerja.
Pengaruh lingkungan kerja pada umumnya mengendap dalam diri seorang dan sukar untuk diubah, apalagi ketika seorang individu lama bekerja di lingkungan tersebut. Jika nantinya orang tersebut pindah pekerjaan maka akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
5. Media sosial.
Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang dapat berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. Sisi positif media massa dapat berpengaruh untuk merangsang kontraksi, merangsang eksperimen, dan pertumbuhan mental serta sosial.
Sumber: Andayani, dkk. 2020. Pengantar Sosiologi. Penerbit Yayasan Kita Menulis.