Brilio.net - Pasangan suami istri asal Brasil ini telah menikah selama 20 tahun dan dikaruniai 13 anak laki-laki. Namun, mereka masih menginginkan anak perempuan.
Irineu Cruz (40) dan istrinya, Jucicleide Silva kini memiliki 13 putra yang berusia satu bulan hingga 18 tahun. Namun, pasangan ini bersumpah tak akan berhenti berusaha hingga mereka memiliki anak perempuan.
BACA JUGA :
9 Cara mengelola keuangan pasangan dijamin bikin kamu makmur
Dikutip brilio.net dari Elitereaders, Sabtu (29/4), saat Silva pertama kali hamil, mereka sudah sepakat bahwa sang ayah akan memberi nama anak laki-laki dan ibu memberi nama untuk anak perempuan.
Cruz yang sangat menggilai sepak bola, sudah memberikan nama para bintang lapangan hijau untuk 13 putranya dan semuanya diawali dengan huruf 'R'. Tinggalah Silva yang belum mempunyai kesempatan untuk memberikan nama kepada anaknya. "Saya mengagumi para pesepak bola seperti Rivaldo, Roberto Carlos, Ronaldo dan Ronaldinho. Semua nama legenda sepak bola selalu diawali huruf R, jadi saya memberi nama para bintang itu untuk anak-anak saya," ujar Cruz merupakan seorang petani.
Lalu siapa saja nama anak-anak pasangan ini? Mereka adalah Robson (18), Reinan (17), Rauan (15), Rubens (14), Rivaldo (13), Ruan (12), Ramon (10), Rincon (9), Riquelme (7), Ramires (5), Railson (3), Rafael (2) dan Ronaldo yang masih bayi. Besar harapan Silva agar setidaknya ada satu anaknya yang kelak menjadi bintang sepak bola, termasuk Railson dan Rafael.
Keluarga besar yang tinggal di Kota Concei ao de Coit ini berharap anak ke-14 adalah seorang perempuan. Namun, seorang bidan setempat sudah mengatakan bahwa bayi dalam kandungan Silva kemungkinan besar adalah anak laki-laki.
BACA JUGA :
Ibu ini abadikan anaknya yang autis dalam seni fotografi, mengagumkan
Menurut pakar populasi, kemungkinan seseorang memiliki 13 anak laki-laki adalah satu berbanding 8.000. Tak heran jika pasangan ini sukses memecahkan berbagai rekor.
Bukan hal mudah membesarkan 13 orang anak, setidaknya mereka butuh makanan dalam jumlah besar. "Setiap kali makan siang, saya harus menanak satu kilogram nasi, satu kilo kacang dan satu bungkus makaroni ekstra besar," kata Silva. "Tentu saja kami pernah mengalami masa-masa sulit tetapi tak ada anak-anak kami yang kelaparan. Jika kami hanya punya satu potong roti maka roti itu akan dibagi rata. Untunglah semua anak-anak bersikap baik."
Hingga kini Silva masih bermimpi untuk memberi nama untuk anak perempuan mereka kelak. "Sangat membahagiakan jika saya bisa memilih dan memberi nama untuk bayi perempuan sekaligus memberi kartu merah untuk suami saya," kata perempuan itu sambil tertawa.