Pembuatan gerabah terukir di relief Candi Borobudur.
foto: Muhammad Reza Ariski
BACA JUGA :
Jatuh bangun perintis industri perak Kotagede Jogja agar tetap eksis
Beberapa bukti dari mulai pembuatan hingga pemasaran gerabah tanah liat terlukis di dinding Candi Borobudur. Salah satu relief Candi Borobudur menunjukan masyarakat pada zaman dahulu menggunakan gerabah dalam aktivitas sehari-hari.
"Dari sejarah yang ada, budaya pembuatan gerabah Dusun Klipoh ini terukir di dinding Candi Borobudur, bukan hanya proses pembuatannya saja namun hingga ke pemasaran gerabah yang pada saat itu dipikul menggunakan bambu. Begitu juga cerita leluhur saya yang juga memikul gerabah untuk dijual hingga Semarang, Purworejo, Kaliangkrik dengan berjalan kaki," tutur Supoyo.
Melestarikan budaya dengan wisata edukasi.
BACA JUGA :
Creative marketplace ini dukung UMKM & insan kreatif terus berkembang
foto: Muhammad Reza Ariski
Seiring perkembangan zaman saat ini, para perajin gerabah terutama Supoyo berinisiatif untuk mendirikan galeri komunitas sebagai wadah para wisatawan dalam berkunjung dan belajar pembuatan gerabah klipoh. Bukan hanya untuk mengajarkan saja, namun juga untuk melestarikan budaya warisan turun temurun supaya tidak punah.
Hal itu terbukti dengan banyaknya para pengunjung yang juga tertarik dengan proses pembuatan gerabah, sehingga jika mereka berkunjung ke Dusun Klipoh bukan hanya belajar tentang gerabah namun mereka juga dapat membawa pulang hasil karya mereka sendiri.
Regenerasi para pengrajin gerabah di Dusun Klipoh juga kini banyak diturunkan kepada anak cucu mereka, bahkan di pendidikan Sekolah Dasar (SD) pembuatan gerabah sendiri dimasukkan kedalam kurikulum mereka.
"Di Sekolah Dasar atau SD, khususnya di Desa Karanganyar ini pembuatan gerabah dimasukan kedalam kurikulum, namun secara luas sekarang ini pelajaran tersebut juga banyak didapatkan dimanapun lewat mata pelajaran Seni Budaya," ujar Supoyo.
Hasil karya para pengrajin gerabah di Dusun Klipoh sendiri sudah banyak terjual hingga ke berbagai daerah di Indonesia, Bahkan juga pernah dikirim ke Negara Malaysia. Harga jual gerabah tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan dan ukuran gerabah itu sendiri.
"Yang membedakan gerabah dari Dusun Klipoh ini mungkin tak mudah pecah meskipun tipis, karena karakter tanah yang kami gunakan justru akan baik jika digunakan untuk gerabah yang tak terlalu tebal. Sedangkan ada juga gerabah lain yang khusus untuk produk tebal saja, hal itu karena kalau bahan baku yang mereka pakai untuk gerabah yang terlalu tipis akan mudah hancur," tutup Supoyo.
Penulis: Magang/Muhammad Reza Ariski