Brilio.net - Sholat adalah ibadah pertama yang diwajibkan Allah. Perintah sholat diterima Rasulullah SAW tanpa melalui perantara dalam peristiwa Isra Mikraj.
Sholat merupakan tiang agama dalam rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sholat dibagi menjadi dua jenis yaitu sholat wajib atau fardhu dan sholat sunah.
BACA JUGA :
Makna gerakan sholat dan manfaatnya dalam Islam
Sholat dimulai takbiratul ikhram dengan mengangkat kedua tangan, lalu berdiri, rukuk, sujud, dan diakhiri salam. Setiap gerakan dikerjakan secara berurutan.
Kewajiban melaksanakan sholat ini sesuai firman Allah dalam Alquran surat Al Isra ayat 78 yang berbunyi sebagai berikut:
BACA JUGA :
Keutamaan sholat tahajud bagi kehidupan sehari-hari
Aqimis-salaata lidulukisy-syamsi ilaa gasaqil-laili wa qur'aanal-fajr, inna qur'aanal-fajri kaana masy-hudaa
Artinya:
"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
Sholat dapat dikerjakan sendiri atau pun secara berjamaah. Untuk mengerjakannya secara berjamaah, harus ada seorang imam yang memimpin sholat.
Kata 'imam' memiliki dua makna. Dalam sholat, imam merujuk pada orang yang berdiri di depan dan memimpin jamaah sholat. Makna lain imam adalah gelar bagi seseorang yang memegang kepemimpinan, kepemerintahan, atau kekuasaan.
Syarat menjadi imam sholat berjamaah.
foto: freepik
Untuk menjadi seorang imam yang memimpin sholat berjamaah, terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi, yaitu:
1. Beragama Islam.
Syarat pertama dan wajib dipenuhi sebagai imam yaitu harus beragama Islam.
Imam Syafi'i dalam Kitab al-Mughni al-Muhtaaj jilid I halaman 241 mengatakan, "Jika diketahui dengan jelas bahwa seorang imam itu kafir atau dari jenis perempuan, maka wajib untuk mengulang sholatnya."
2. Memiliki akal sehat.
Syarat kedua, seorang imam diwajibkan memiliki akal yang sehat. Karena tidak akan sah sholat yang dipimpin oleh orang linglung, mabuk, maupun gila.
3. Baligh.
Baligh didefinisikan sebagai seseorang yang sudah dewasa. Seorang muslim yang sudah baligh berarti bertanggung jawab sepenuhnya untuk menjalankan perintah Allah.
Sehingga, seorang anak kecil yang belum baligh tidak boleh menjadi imam sholat. Mayoritas ulama mengatakan hal ini berlaku untuk sholat wajib maupun sholat sunah.
4. Laki-laki.
Yang dianjurkan sebagai imam ketika sholat berjamaah adalah seorang laki-laki. Namun untuk sholat berjamaah yang semua jamaahnya adalah wanita, maka imamnya boleh perempuan.
5. Suci dari hadats kecil dan besar.
Mayoritas ulama sepakat, tidak sah sholatnya Imam yang berhadas atau terkena najis. Namun jika seorang imam tidak mengetahui bahwa dirinya berhadats hingga sholatnya selesai, maka sholatnya tidak batal.
6. Paham bacaan dan rukun sholat.
Memilih atau menjadi seorang imam, lebih diutamakan seseorang yang pandai membaca Alquran dan memiliki hafalan surat-surat Alquran yang mumpuni. Selain paham bacaan sholat, imam juga harus paham rukun sholat.
7. Tidak sedang menjadi makmum.
Orang yang sedang menjadi makmum dari imam lainnya tidak dapat menjadi imam sholat berjamaah. Seorang imam memiliki kewajiban untuk mandiri yang artinya tidak sedang mengikuti imam sholat yang lain.
Hukum menjadi imam sholat.
foto: freepik
Seperti syarat menjadi imam yang sudah dijelaskan, dianjurkan sebagai imam ketika sholat berjamaah adalah seorang laki-laki. Lalu, bagaimana jika seorang wanita menjadi imam?
Wanita hanya boleh menjadi imam ketika seluruh makmumnya adalah wanita. Imam Syafi'i rahimahullah berkata:
"Jika perempuan menjadi imam untuk laki-laki dewasa, perempuan dan anak laki-laki, sholat perempuan dalam sholat berjamaah itu sah. Sedangkan sholat laki-laki dan anak laki-laki tidaklah sah dikarenakan Allah menjadikan laki-laki sebagai imam bagi perempuan, juga laki-laki adalah wali bagi perempuan."
Sehingga, tidak boleh wanita menjadi imam sholat bagi laki-laki maupun khuntsa musykil atau orang yang memiliki kelamin ganda.
Keutamaan sholat berjamaah.
Melakukan sholat berjamaah tentu memiliki keutamaan lebih banyak dibandingkan dengan mengerjakan sholat secara sendirian. Keutamaan-keutamaan yang akan didapatkan apabila seseorang mengerjakan sholat secara berjamaah yaitu sebagai berikut:
1. Mendapatkan pahala 27 kali lipat.
Sholat sendirian memang sah-sah saja, namun apabila mengerjakan sholat secara berjamaah, akan mendapatkan 27 kali lipat pahala. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, "Sholat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding sholat sendirian".
2. Mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat.
Ada tujuh golongan yang kelak akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat. Mereka adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seseorang yang hatinya terpaut di masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, seseorang digoda melakukan tindakan tidak baik oleh wanita cantik lalu mampu mengucapkan "sesungguhnya aku takut pada Allah", seseorang yang bersedekah, dan seseorang yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga menangis.
3. Ditinggikan derajatnya oleh Allah.
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berjuang di jalan-Nya. Salah satu caranya adalah melaksanakan sholat berjamaah di masjid.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, dijelaskan bahwa, "Menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai, banyak melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu sholat setelah melaksanakan sholat. Maka itulah ar tibath (berjuang di jalan Allah)."
4. Dijanjikan surga oleh Allah.
Surga adalah tempat yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang taat. Melaksanakan sholat berjamaah di masjid akan mendapatkan surga sebagai balasannya.
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah bersabda:
"Ada tiga golongan yang semua dijamin oleh Allah, yaitu orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala dan ghanimah, kemudian orang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukannya ke dalam surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala, dan orang yang masuk rumahnya dengan mengucap salam maka ia dijamin oleh Allah".
5. Dicukupi rizkinya oleh Allah.
Muslim yang mengerjakan sholat lima waktu dengan berjamaah di masjid, maka Allah akan mencukupi rizki padanya. Hatinya senantiasa merasa tenang dan ia tidak akan merasa kekurangan.