Brilio.net - Anak merupakan karunia Allah paling berharga yang dimiliki oleh orangtuanya. Kelak, anak adalah generasi penerus bagi kedua orangtuanya. Maka dari itu, memiliki anak yang sholeh akan menjadi aset untuk kedua orangtuanya, walau mereka sudah meninggal.
Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi sholeh dan sholehah, serta sukses dunia akhirat. Setiap orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya baik itu urusan di dunia maupun di akhirat kelak.
BACA JUGA :
50 Kata-kata bijak tentang keberanian, inspiratif dan penuh makna
Untuk mensyukuri kehadiran buah hati, biasanya umat Islam menyelenggarakan aqiqah. Aqiqah adalah menyembelih hewan (domba atau kambing) bagi orangtua yang mendapatkan anugerah berupa kelahiran anak.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber padaKamis (9/7) aqiqah dilakukan oleh orangtua dengan niat mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat karena dikaruniai seorang anak.
Dari Sulaiman bin 'Amir ad-Dhabiy, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Bersama (kelahiran) seorang anak laki-laki (ada kewajiban) 'aqiqah, dialirkan atas kelahirannya darah (hewan kurban), dan dihilangkan kotoran yang ada padanya.'"
BACA JUGA :
Kisah wanita tinggal di hutan sendiri selama 10 tahun
Hukum Aqiqah
Islam telah mengatur segala hukum, syarat dan ketentuan untuk menjalankan suatu ibadah. Aqiqah dibagi menjadi tiga hukum pelaksanaanya. Hukum tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Wajib
Hukum melaksanakan aqiqah menurut para ulama adalah wajib. Dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:
"Selama orangtua bayi yang baru dilahirkan merasa mampu melaksanakan aqiqah, maka harus segera dilaksanakan."
2. Sunnah Muakkadah
Pendapat terkuat dari jumhur ulama berdasarkan hadits tentang hukum melaksanakan aqiqah adalah sunnah muakkadah. Ulama juga memberikan penjelasan jika aqiqah adalah penebus yang artinya aqiqah menjadi pertanda terlepasnya dari kekangan jin yang ada bersama bayi sewaktu lahir.
3. Sunnah
Pendapat Imam Malik dan Imam Hasan tentang pelaksanaan aqiqah untuk anak adalah sunnah.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Waktu untuk melaksanakan aqiah adalah pada hari ketujuh lahirnya anak. Hal ini berdasarkan suatu hadits, yaitu sebagai berikut:
Rasulullah bersabda : "Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya." (Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Syarat dan Tata Cara Aqiqah
foto: freepik
Terdapat syarat dan tata cara yang harus dipenuhi untuk melakukan Aqiqah. Syarat dan tata cara aqiqah yaitu sebagai berikut.
1. Jumlah hewan aqiqah.
Syarat yang pertama adalah harus memperhatikan jumlah hewan aqiqah. Untuk anak laki-laki, hewan aqiqah yang disembelih adalah dua ekor kambing atau domba. Sedangkan untuk anak perempuan hanya butuh satu ekor kambing atau domba untuk disembelih. Akan tetapi jika untuk anak laki-laki tidak mampu untuk menyembelih dua ekor, maka seekor juga boleh.
2. Kondisi hewan aqiqah.
Syarat kedua, hewan yang digunakan untuk aqiqah haruslah dalam kondisi yang sehat, tidak cacat, tidak kurus dan cukup umur untuk disembelih. Umur kambing atau domba yang akan digunakan untuk aqiqah biasanya berkisar satu tahun, dengan jenis kelamin jantan ataupun betina. Disunnahkan pula, daging aqiqah sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Terdapat dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 172, Allah berfirman:
Yaa ayyuhallaziina aamanu kulu min tayyibaati maa razaqnaakum wasykuru lillaahi ing kuntum iyyaahu ta'budun
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah."
3. Mencukur rambut anak.
Untuk melaksanakan aqiqah, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencukur rambut anak berusia tujuh hari sampai gundul. Hal ini agar bayi terbebas dari godaan setan yang menyertainya ketika lahir. Adapun doa saat menyukur rambut bayi saat aqiqah yaitu sebagai berikut:
Bismillahirohmanirrohiim alhamdulillahirobbil 'aalamiin allahuma nurussamawati wanurussyamsi walqomari allahuma syirullahi nurunnubuwati rosulallahi salallahu alaihi wasalama walhamdu lillahi robil 'alamin
Artinya :
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Selain mengawali dengan doa, ketika mencukur rambut bayi juga terdapat tata cara sebagai berikut:
- Arah ketika mencukur rambut dimulai dari sebelah kanan ke kiri.
- Rambut bayi dicukur semuanya (bersih atau gundul) sehingga tidak ada kotoran yang tersisa.
- Rambut hasil cukuran si bayi kemudian ditimbang dan jumlah timbangan dinilai dengan nilai emas atau perak yang kemudian nilai itu disedekahkan kepada fakir miskin.
4. Memberikan nama kepada anak.
Setelah mencukur rambut, orangtua harus memberikan nama kepada anak yang di aqiqah. Selain untuk panggilan, nama juga berfungsi sebagai doa. Oleh karena itu, ketika memberi nama bayi yang baru lahir, hendaklah menamainya dengan nama yang baik. Seperti dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah namamu." (HR Muslim)
5. Menyembelih kambing atau domba
Setelah mencukur rambut dan memberikan nama pada anak, langkah selanjutnya adalah menyembelih kambing yang sudah memenuhi syarat yang telah dijelaskan diatas. Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan cara yang baik kepada tiap-tiap segala sesuatu. Maka apabila kamu membunuh, hendaklah kamu membunuhnya dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih hendaklah kamu menyembelihnya dengan cara yang baik dan hendaknya ia memudahkan (kematian) binatang yang disembelihnya." (HR Muslim).
Saat menyembelih aqiqah, terlebih dahulu harus membaca doa menyembelih aqiqah sebagai berikut:
Bismillahi wallahu Akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni. Hadzihi aqiqatu (sebutkan nama bayi).
Artinya:
"Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, aqiqah ini adalah karuniamu dan aku kembalikan kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dari kami, ini aqiqah(sebut nama anak yang diaqiqahi)."
6. Makan bersama
Aktivitas dari serangkaian aqiqah akan diakhiri dengan makan bersama dan doa bersama agar anak yang aqiqah akan tumbuh menjadi anak yang sholeh atau sholehah, serta berguna bagi orang-orang di sekitarnya.