Brilio.net - Bukan hal mengherankan apabila Tokyo menjadi kota yang tak pernah sepi dari kehidupan. Ibu kota Jepang ini selalu ramai oleh aktivitas para penghuninya. Kepadatan dan ramainya hiruk pikuk Tokyo lantas membuat para warganya sering kehilangan barang. Tak sedikit warga Tokyo yang kehilangan barang di tengah hiruk pikuknya kota metropolitan ini.
Dikutip dari Japan Times pada Selasa (30/5), Tokyo's lost and found center menerima jutaan barang temuan. Banyak orang mengirimkan atau mendatangi Lost and Found Center. Selain menyerahkan barang temuan, tak sedikit pula yang melaporkan berita kehilangan barang. Salah satu hal yang sering ditemukan atau barang hilang adalah payung. Dalam tahun 2016 lalu terdapat 381 ribu payung tercatat dalam data.
BACA JUGA :
Bukan animasi, desa di film kartun Studio Ghibli ada di dunia nyata
Tak hanya payung, ada beragam benda yang menjadi barang hilang. Negara Jepang sendiri memiliki peraturan terkait barang hilang diatur dalam The Lost Property Law. Barang siapa yang menemukan dan mengembalikan barang kepada pemiliknya atau kepolisian. Mereka yang menemukan barang hilang berhak mendapat hadiah senilai 5 hingga 20 persen dari nilai properti.
Sementara itu barang yang tak diambil atau diklaim selama tiga bulan, akan menjadi milik pemerintah setempat. Budaya yang terjadi di kalangan warga Jepang sendiri, ketika kehilangan barang, mereka akan melapor kepada pihak polisi. Jadi ketika kehilangan sesuatu, warga akan langsung mencarinya ke kantor polisi. Ternyata ada banyak barang yang sampai saat ini tidak berpemilik ditampung oleh Lost and Found Center Jepang. Jumlahnya mencapai jutaan item lho.
Brilio.net akan menunjukkan pada Sobat Brilio. Ini dia 7 potret barang hilang di Tokyo dilansir dari Japan Times, Selasa (30/5). Jumlahnya jutaan lho!
BACA JUGA :
Lagi tren, bulu mata kupu-kupu ini laris manis di Jepang
1. Payung yang ditampung jumlahnya banyak banget. Tiap payung diberi kertas yang berisi keterangan lengkap tentang barang temuan.
2. Kacamata pun terkumpul banyak.
3. Ada boneka juga lho.
4. Sepatu bermerek pun ada yang nggak diklaim.
5. Barang-barang yang tidak berpemilik ini jumlahnya semakin banyak. Sesuai peraturan yang ada, pemerintah setempat bekerja sama dengan beberapa pihak menjual atau mendaur ulang barang hilang.
6. Beberapa barang yang masih memiliki nilai jual dijual kembali di beberapa tempat, seperti Saikaya department store. Pusat barang bekas di Jepang.
7. Barang bekas pun punya pasar tersendiri bagi konsumen. Ada gitar juga ternyata.