Gejala anak yang mengalami tantrum
BACA JUGA :
Arti naif adalah manusia yang bersahaja, pahami ciri-ciri sifatnya
foto: Unsplash/Arwan Sutanto
Selain memahami faktor penyebab dan jenis-jenisnya, terdapat beberapa gejala yang terlihat pada anak yang mengalami tantrum di antaranya:
1. Anak memiliki kebiasaan tidur, makan, dan buang air besar tidak teratur.
BACA JUGA :
Verifikasi adalah pemeriksaan kebenaran, kenali proses dan metodenya
2. Anak sulit beradaptasi dengan situasi, makanan, dan orang-orang baru.
3. Anak juga mengalami perlambatan dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
4. Suasana hatinya sering negatif dan sering merespons sesuatu dengan penolakan.
5. Memiliki perilaku yang khas seperti menjerit, membentak, membanting pintu, dan sebagainya.
Cara mengatasi perilaku tantrum
foto: Unsplash/Sharon McCutcheon
1. Orang tua belajar untuk mengendalikan kemarahan sendiri dan orang lain
Orang tua harus berlatih untuk merasa tenang dan berupaya memahami kondisi anak. Selain itu, orang tua juga perlu melakukan manajemen dalam mengelola kemarahan dan konflik dengan cara yang adaptif sehingga anak akan merasa tenang karena orang tua memahami dan memenuhi kebutuhannya.
2. Memberikan arahan pada anak
Ketika seorang anak mengalami tantrum, orang tua yang tenang dapat mengarahkan anak agar berperilaku yang baik.
3. Konsisten dalam mendisiplinkan anak
Teknik yang dapat dilakukan oleh orang tua ketika anak mengalami tantrum adalah memindahkan anak ke ruangan lain untuk memberikan waktu bagi orang tua untuk mengontrol emosi. Orang tua juga sebaiknya menegakkan aturan secara konsisten pada anak.
4. Menemukan penyebab munculnya tantrum pada anak
Alasan seorang anak berperilaku tantrum bervariasi mulai dari ingin mendapatkan perhatian, ingin didengarkan, atau protes karena ada hal yang terjadi yang tidak sesuai denga keinginan mereka. Oleh karena itu, orang tua perlu membangun komunikasi yang baik dengan anak agar mengetahui perasaan dan kebutuhan anak.
5. Menghindari tindakan mempermalukan anak tentang amarahnya
Terdapat beberapa penelitian yang mengatakan bahwa tindakan orang tua yang mempermalukan anak mengenai kemarahannya dapat berdampak negatif. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaannya tanpa hukuman atau kritik agar anak dapat jujur dengan perasaannya.
Sumber: Fithriyah dkk. 2019. Mengatasi Temper Tantrum Pada Anak usia Prasekolah. Surabaya: Airlangga University Press.