Brilio.net - Sujud merupakan salah satu gerakan dalam ibadah ajaran Islam. Di dalam sujud ada pengakuan kelemahan dan ketidakberdayaan seorang hamba di hadapan Allah SWT. Dengan bersujud seorang hamba akan merasa dekat dengan Allah SWT.
Dalam sujud, seluruh anggota tubuh mengambil bagian untuk melaksanakan tunduknya seorang hamba kepada-Nya. Terdapat empat macam sujud yang dilakukan sesuai keadaan tertentu, seperti sujud dalam sholat, sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah.
BACA JUGA :
Doa ziarah kubur lengkap dengan arti, tata cara dan adabnya
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat tertentu dari kitab suci Alquran. Ayat-ayat tersebut disebut dengan ayat sajdah.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (30/4), sujud tilawah dilakukan sebagai bentuk merendah atas kebesaran Allah SWT.
Coba kamu perhatikan seluruh arti dari setiap ayat sajdah dalam Alquran, mengandung makna yang hampir sama mengenai bentuk menyembah pada Allah.
BACA JUGA :
Doa iftitah sesuai sunah beserta arti, macam, dan keutamaannya
Di dalam mushaf Alquran ayat-ayat sajdah ini biasanya dapat diketahui dengan adanya tanda tertentu, seperti tulisan kata as-sajdah dengan tulisan Arab di pinggir halaman sebaris dengan ayatnya, atau adanya gambar seperti kubah kecil di akhir ayat. Ketika ayat sajdah dibaca, orang yang membaca atau yang mendengarnya disunahkan untuk bersujud satu kali, baik dalam keadaan sholat maupun di luar sholat.
Hukum sujud tilawah
Para ulama sepakat bahwa sujud tilawah adalah amalan yang disyariatkan, seperti dalam hadits Ibnu Umar:
"Kaa na yaquroul quran fayaquro u suu ro tan fiihaa sajdatan fayasjudu ma'ahu hattan maa yajidu ba'ndunaa mau ndi'an limakaa ni jabhatih"
Artinya:
"Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur'an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya" (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut Ats Tsauri, Abu Hanifah, salah satu pendapat Imam Ahmad, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, sujud tilawah itu wajib.
Sedangkan menurut jumhur (mayoritas) ulama yaitu Malik, Asy Syafi'i, Al Auza'i, Al Laitsi, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Daud dan Ibnu Hazm, serta pendapat sahabat Umar bin Al Khattab, Salman, Ibnu 'Abbas, 'Imron bin Hushain, sujud tilawah itu sunah.
Syarat-syarat sujud tilawah
1. Dalam keadaan suci badan, pakaian dan tempat sujud.
2. Menutup aurat.
3. Menghadap kiblat
4. Sujud setelah selesai membaca ayat sajadah atau mendengar ayat sajadah.
5. Ketika sujud tilawahnya dilakukan dalam sholat berjamaah, makmum wajib mengikuti imam bersujud tilawah.
Jenis-jenis sujud tilawah
1. Sujud tilawah yang dilakukan di dalam sholat
Pada saat membaca ayat-ayat sajadah, disunahkan untuk berniat melakukan sujud untuk tilawah. Mengucapkan takbir, kemudian melakukan sujud sekali dan membaca doa sujud tilawah. Kemudian berdiri kembali dan melanjutkan bacaan ayat tersebut untuk melanjutkan sholatnya sampai salam.
Lalu ketika dalam sholat berjamaah, sujud tilawah dilakukan secara berjamaah dengan mengikuti imamnya. Jika imam tidak melakukannya, maka makmumnya juga tidak perlu bersujud. Jika melakukan sujud tilawah sendiri, maka akan batal sholatnya, karena sholat berjamaah harus mengikuti imam.
2. Sujud tilawah yang dilakukan di luar sholat
Sujud tilawah disunahkan untuk dilakukan jika mendengar atau membaca ayat sajadah. Jika ingin melakukan sujud tilawah, maka berniat sujud tilawah kemudian bertakbir seperti takbiratul ihram dalam sholat.
Niat sujud tilawah
"Nawaitu sujuuda taalaawati sunnattan lillaahi ta'aala"
Artinya:
"Aku melakukan sujud tilawah sunah kerana Allah Ta'ala"
Adapun bacaan yang disunahkan dibaca ketika melakukan sujud tilawah, sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Raudlatut Thalibin yaitu sebagai berikut:
"Sajada wajhiya lil ladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam'ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi"
Artinya:
"Bersujud wajhku kepada dzat yang telah menciptakannya, telah membentuknya, telah membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya"
Juga disunnahkan membaca doa:
"Allahummaktub liy biha 'indaka ajraa, waj'alha liy 'indaka dzukhran, wa dhao' 'anniy biha wizro, waqbalha minniy kama qabiltaha min 'abdika dawuda 'alaihissalam"
Artinya:
"Ya Allah, tetapkanlah pahala untukku di sisi-Mu dengan sujud ini, jadikanlah sujud ini sebagai tabunganku di sisi-Mu, lepaskanlah dosa-dosaku melalui sujud ini, terimalah sujud ini dariku sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Nabi Daud."
Ayat sajdah untuk sujud tilawah
Melansir data dari Kemenag RI, berdasarkan indeks tematik Alquran, berikut beberapa ayat sajdah dalam kitab Alquran:
1. Al-Araf (7) ayat 206
"Innallaziina 'inda rabbika laa yastakbirua 'an 'ibaadatihii wa yusabbihunahu wa lahu yasjudun"
Artinya:
"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud"
2. Ar-Rad (13) ayat 15
"Wa lillaahi yasjudu man fis-samaawaati wal-ardi tau'aw wa kar-haw wa zilaaluhum bil-guduwwi wal-aasaal"
Artinya:
"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari"
3. An-Nahl (16) ayat 50
"Yakhaafuna rabbahum min fauqihim wa yaf'aluna maa yu'marun"
Artinya:
"Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)"
4. Al-Isra (17) ayat 107 - 109
"Qul aaminu bihii au laa tu'minu, innallaziina utul-'ilma ming qablihi izaa yutlaa 'alaihim yakhirruna lil-azqani sujjadaa"
Artinya:
"Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud"
5. Maryam (19) ayat 58
"Ulaa'ikallaziina an'amallaahu 'alaihim minan-nabiyyina min zurriyyati aadama wa mim man hamalnaa ma'a nuhiw wa min zurriyyati ibraahiima wa israa'iila wa mim man hadainaa wajtabainaa, izaa tutlaa 'alaihim aayaatur-rahmaani kharru sujjadaw wa bukiyyaa"
Artinya:
"Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis"
6. Al-Hajj (22) ayat 18
"A lam tara annallaaha yasjudu lahu man fis-samaawaati wa man fil-ardi wasy-syamsu wal-qamaru wan-nujumu wal-jibaalu wasy-syajaru wad-dawaabbu wa kasirum minan-naas, wa kasiirun haqqa 'alaihil-'azaab, wa may yuhinillaahu fa maa lahu mim mukrim, innallaaha yaf'alu maa yasyaa"
Artinya:
"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki"
7. Al-Hajj (22) ayat 77
"Yaa ayyuhallaziina aamanurka'u wasjudu wa'budu rabbakum waf'alul-khaira la'allakum tuflihun"
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan"
8. Al-Furqan (25) ayat 60
"Wa izaa qiila lahumusjudu lir-rahmaani qaalu wa mar-rahmaanu a nasjudu limaa ta'murunaa wa zaadahum nufuraa"
Artinya:
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab: "Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)"
9. An-Naml (27) ayat 25-26
"Allaa yasjudu lillaahillazii yukhrijul-khab'a fis-samaawaati wal-ardi wa ya'lamu maa tukhfuna wa maa tu'linun"
Artinya:
"Agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan"
10. As-Sajdah (32) ayat 15
"Innamaa yu'minu bi'aayaatinallaziina izaa zukkiru bihaa kharru sujjadaw wa sabbahu bihamdi rabbihim wa hum laa yastakbiruun"
Artinya:
"Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong"
11. Shad (38) ayat 24
"Qaala laqad zalamaka bisu'aali na'jatika ilaa ni'aajih, wa inna kasiiram minal-khulataa'i layabgii ba'duhum 'alaa ba'din illallazina aamanu wa 'amilus-saalihaati wa qaliilum maa hum, wa zanna daawudu annama fatannaahu fastagfara rabbahu wa kharra raaki'aw wa anaab"
Artinya:
"Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah mereka ini. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya, maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat."
12. Fushshilat (41) ayat 37 38
"Wa min aayaatihil-lailu wan-nahaaru wasy-syamsu wal-qamar, laa tasjudi lisy-syamsi wa laa lil-qamari wasjudu lillaahillazii khalaqahunna ing kuntum iyyaahu ta'budun"
Artinya:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah."
13. An-Najm (53) ayat 62
"Fasjudu lillahi wa'budu"
Artinya:
"Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)"
14. Al-Insyiqaq (84) ayat 20 - 21
"Wa izaa quri'a 'alaihimul-qur'aanu laa yasjudun"
Artinya:
"Dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud"
15. Al-Alaq (96) ayat 19
"Kallaa, laa tuti'hu wasjud waqtarib"
Artinya:
"Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)"
Tata cara sujud tilawah
1. Para ulama bersepakat bahwa sujud tilawah itu cukup dengan sekali sujud saja.
2. Bentuk sujud tilawah sama dengan sujud dalam sholat.
3. Berdasarkan pendapat yang paling kuat, tidak disyariatkan untuk takbiratul ihram dan juga tidak disyariatkan untuk salam.
4. Disyariatkan pula untuk bertakbir ketika hendak sujud dan bangkit dari sujud.
5. Yang lebih utama sujud tilawah itu dimulai dari keadaan berdiri, ketika sujud tilawah ingin dilaksanakan di luar shalat. Inilah pendapat yang dipilih oleh Hanabilah, sebagian ulama belakangan dari Hanafiyah, salah satu pendapat ulama-ulama Syafiiyah, dan juga pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.