Brilio.net - Sholat adalah ibadah pertama yang diwajibkan Allah. Sholat merupakan tiang agama dalam rukun Islam yang kedua setelah syahadat.
Perintah sholat diterima Rasulullah SAW tanpa melalui perantara dalam peristiwa Isra Mikraj. Sholat dibagi menjadi dua jenis yaitu sholat wajib atau fardhu dan sholat sunah.
BACA JUGA :
Tata cara tayamum untuk orang sakit, beserta niat dan terjemahannya
Sholat dimulai takbiratul ikhram dengan mengangkat kedua tangan, lalu berdiri, rukuk, sujud, dan diakhiri salam. Setiap gerakan dikerjakan secara berurutan.
Kewajiban melaksanakan sholat ini sesuai firman Allah dalam Alquran surat Al Isra ayat 78 yang berbunyi sebagai berikut:
BACA JUGA :
Tata cara sholat qashar dzuhur, ashar, isya beserta syarat dan niatnya
Aqimis-salaata lidulukisy-syamsi ilaa gasaqil-laili wa qur'aanal-fajr, inna qur'aanal-fajri kaana masy-hudaa
Artinya:
"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."
Sholat dapat dikerjakan sendiri atau pun secara berjamaah. Sholat dapat dikerjakan sendiri atau pun secara berjamaah. Sholat yang dilaksanakan dengan berjamaah akan memperoleh keutamaan, salah satunya yakni memperoleh pahala 27 derajat.
Namun, ketika mengikuti sholat berjamaah di masjid, ada kalanya seseorang datang terlambat dan tidak ikut sholat dari rakaat pertama yang dipimpin oleh imam. Jika mereka menyusul sholat berjamaah, maka mereka disebut dengan makmum masbuk.
Hukum sholat berjamaah bagi makmum masbuk.
foto: freepik.com
Bagi makmum masbuk, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, memantapkan diri bahwa sholat yang dilakukan tetap sah, sehingga tidak perlu lagi ada keraguan saat melaksanakan sholat.
Menurut Mazhab Syafiiyah memperbolehkan melaksanakan sholat fardhu dengan bermakmum kepada orang yang sholat sunnah. Demikian sebaliknya, orang yang sholat fardhu juga sah untuk bermakmum kepada orang yang sholat fardhu lainnya.
Imam As-Syirazi dalam Kitabnya Al-Muhadzdzab menerangkan sebagai berikut:
"Boleh seorang yang sholat fardhu bermakmum kepada orang yang sholat sunah, dan orang yang sholat fardhu bermakmum kepada orang yang sholat fardhu dalam sholat yang lain berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA bahwa Muadz RA melakukan sholat Isya di waktu akhir bersama Rasulullah SAW, kemudian ia mendatangi kaumnya di Bani Salimah lantas menjadi imam sholat bersama mereka, sholat itu baginya (hukumnya) merupakan sholat sunah, sementara bagi mereka merupakan sholat Isya (fardhu), di samping itu karena bermakmum tersebut terjadi dalam perbuatan-perbuatan yang zahir, padahal perkara itu berbeda niatnya."
Tata cara sholat makmum masbuk.
foto: freepik.com
Ketika makmum masbuk masuk ke dalam shaf sholat berjamaah, ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Jika masuk saat imam berdiri sebelum rukuk, yang dilakukan oleh makmum masbuk adalah sebagai berikut:
1. Takbiratul ihram.
Takbiratul ihram merupakan penanda masuknya seseorang pada waktu akan mengerjakan sholat. Takbiratul ihram merupakan rukun qauli (rukun yang berupa ucapan) yang dengannya seseorang telah masuk dalam rangkaian ibadah sholat dan diharamkan melakukan apa pun yang bisa membatalkannya.
Saat takbiratul ihram diwajibkan untuk mengucap "Allahu Akbar". Takbiratul Ihram untuk laki-laki dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan daun telinga. Sedangkan takbiratul ihram untuk kaum wanita dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dada.
2. Membaca Al Fatihah.
Setelah takbiratul ihram, jika ada di dua rakaat pertama sholat sirriyyah (sholat yang bacaannya di dalam hati) hingga di rakaat ketiga dan rakaat keempat, makmum bisa membaca surat Al Fatihah. Adapun di dua rakaat pertama shalat jahriyyah (sholat yang bacannya di baca keras) maka tidak ada kewajiban membaca Al Fatihah, karena makmum diwajibkan untuk mendengarkan bacaan imam.
3. Membaca surat pendek.
Setelah membaca surat Al Fatihah, maka dilanjutkan dengan membaca surat pendek yang ada dalam Alquran, surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas, dan lain sebagainya. Surat pendek dibaca jika ada di dua rakaat pertama sholat sirriyah.
Adapun di dua pertama sholat jahriyyah maka tidak ada kewajiban membaca Al Fatihah. Demikian juga jika ada di rakaat ketiga atau keempat, maka cukup membaca Al Fatihah dan tidak dianjurkan untuk membaca surat.
4. Mengikuti gerakan imam.
Setelah membaca surat pendek, kamu bisa mengikuti gerakan-gerakan imam selanjutnya hingga selesai. Jika setelah itu rukuk, maka kamu mengikuti gerakan rukuk.
5. Bangkit ketika ada rakaat yang terlewat.
Jika ada rakaat yang terlewat, maka ketika imam sudah melakukan salam, kita harus kembali bangkit melanjutkan rakaat kekurangan kita. Misalnya, ketika sholat isya, kita baru masuk di rakaat kedua namun imam sudah salam, maka kita melanjutkan dua rakaat lagi sendirian hingga rakaat sholat kita menjadi sempurna.
Namun, jika masuk saat imam berdiri setelah gerakan rukuk maka yang dilakukan oleh makmum masbuk yakni sebagai berikut:
1. Takbiratul ihram.
Seperti saat imam berdiri sebelum rukuk. Makmum masbuk juga melakukan gerakan dan bacaan takbiratul ihram.
2. Takbir intiqal.
Takbir intiqal adalah takbir ketika berpindah gerakan sholat. Melakukan takbir intiqal hukumnya sunah. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum takbir selain takbiratul ihram atau takbir intiqal menjadi tiga pendapat:
- Pendapat pertama, hukumnya sunah. Ini adalah pendapat jumhur ulama.
- Pendapat kedua, hukumnya wajib. Merupakan salah satu pendapat dari Imam Ahmad.
- Pendapat ketiga, hukumnya wajib pada sholat fardhu, namun sunnah pada sholat sunah. Ini pendapat yang lain dari Imam Ahmad.
Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Rasulullah Shallallahualaihi Wassalam ketika sholat, beliau bertakbir saat berdiri, kemudian bertakbir ketika akan rukuk dan mengucapkan: samiallahu liman hamidah, yaitu ketika ia mengangkat punggungnya dari ruku. Dan ketika sudah berdiri beliau mengucapkan 'rabbanaa wa lakal hamd'. Kemudian beliau bertakbir ketika akan bersujud. Kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya (bangun dari sujud). Kemudian beliau bertakbir lagi ketika akan bersujud. Kemudian bertakbir lagi ketika mengangkat kepalanya (bangun dari sujud). Kemudian beliau melakukan hal itu dalam semua rakaat hingga selesai sholat." (HR. Al Bukhari 789).
3. Mengikuti gerakan imam.
Jika imam melakukan rukuk, maka kita harus ikut rukuk. Jika imam duduk di antara dua sujud, maka kita juga ikut duduk di antara dua sujud, dan begitu seterusnya hingga sholat selesai.
4. Bangkit ketika ada rakaat yang terlewat.
Jika ada rakaat yang terlewat dan imam telah selesai dan mengucap salam, maka kita harus bangkit melanjutkan kekurangan rakaat kita.