foto: freepik.com
BACA JUGA :
Ijtihad adalah sumber syariat Islam, ketahui fungsi dan jenisnya
a. Mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya." (HR. Muslim no.2588)
BACA JUGA :
Pengertian dan tata cara sujud sahwi menurut syariat Islam & dalilnya
Maksud dari hadits ini yaitu, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya semakin mulia. Sedangkan di akhirat Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya, karena sifat tawadhunya di dunia.
b. Akan disayangi dan dicintai manusia.
Jika seseorang memiliki sifat tawadhu, maka dirinya akan semakin disayang orang-orang. Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain." (HR, Muslim no.2865)
c. Diangkat derajatnya.
Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang memiliki sifat tawadhu sehingga manusia di sekelilingnya pun akan menghormatinya. Rasulullah SAW bersabda,
"Tawadhu adalah tidak menambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian (derajatnya). Oleh sebab itu, tawadhu-lah kamu, niscaya Allah akan meninggikan (derajatmu)." (HR. Dailami)