Brilio.net - Ada ungkapan waktu yang telah berlalu nggak akan pernah bisa diputar ulang. Masa-masa indah yang terjadi hanya tinggal kenangan. Tapi bukan berarti masa lalu hanya menjadi sejarah. Kenangan itu bisa diciptakan lho.
Hal itulah yang terlihat pada acara The 90's Festival yang digelar di Gambir Expo Kemayoran (Kompleks JIExpo Kemayoran), Sabtu (10/11). Tidak sedikit pengunjung yang mengenakan kostum ala generasi 1990-an. Ada yang mengenakan seragam sekolah.
BACA JUGA :
4 Grup musik ini bakal meriahkan 90’s Festival 2018, ada The Moffatts
Ada juga yang berdandan dengan rambut dikepang dua. Padahal dari sisi usia, mereka tidak muda lagi. Ada juga yang datang dengan mengenakan kemeja flanel yang memang popular di masa itu, termasuk ikat pinggang lebar. Malah ada juga lho yang sengaja memakai sepatu roda era 90-an.
Melihat penampilan seperti itu, jelas mereka kangen masa-masa indah saat sekolah atau kuliah. Memang setiap generasi memiliki karakter sendiri-sendiri. Namun banyak kalangan menilai generasi 90-an adalah the golden era. Mereka dianggap punya masa-masa paling menyenangkan.
BACA JUGA :
6 Fakta festival nostalgia terbesar ini bikin kamu kangen masa lalu
Mereka juga masih menikmati berbagai permainan tradisional. Tidak seperti generasi sekarang yang sama sekali kurang mengenal hal-hal berbau tradisional. Maklum mereka sudah dijejali dengan perangkat teknologi.
Generasi 90-an besar dan beranjak dewasa ketika komputerisasi pertama kali dipopulerkan. Nggak heran ada yang menyebut generasi ini hidup di era eksistensi (the mecca of existence). Bahkan generasi 90-an juga disebut-sebut sebagai peletak dasar pop kultur yang berkembang sekarang.
Makanya generasi 90-an atau yang disebut Generasi Y ini gemar bernostalgia dengan berbagai hal berbau era 90-an. Alasannya cukup sederhana, mereka sangat menikmatinya.
Fakta itu juga yang terlihat jelas pada acara The 90's Festival. Sebelum pukul 14.00 WIB saat open gate, pengunjung sudah memadati tiket boks. Mereka sudah nggak sabar ingin bernostalgia dengan masa lalunya.
Kita sengaja datang jauh-jauh dari Balikpapan karena ingin menikmati masa lalu. Nggak masalah yang penting bisa enjoy sambil nostalgia seperti masa sekolah dulu, ujar Dewi Juwita yang datang bersama sejumlah teman kepada Brilio.net sebelum masuk ke acara.
Ya Dewi hanya satu dari ribuan pengunjung yang sengaja datang untuk bernostalgia dengan masa lalu. Hasrat mereka untuk kembali dalam kenangan masa lalu begitu tinggi. Terik yang menyengat tidak menjadi penghalang bagi pengunjung untuk datang.
Serunya lagi, usai melalui pintu pemeriksaan tiket, pengunjung masuk ke selasar yang disetting seperti lorong waktu. Di ujungnya pengunjung akan langsung masuk ke dalam area festival dengan set-up ala 90-an.
Seru banget sih. Kita bisa nikmati band dan berbagai hal berbau 90-an. Itu eranya kita banget, ujar Anastasia, salah satu pengunjung asal Bekasi.
The 90s Festival memang menampilkan sederet band Tanah Air yang pernah popular di era 90-an seperti Lingua, B3, Kidnap Katrina, Padi (sekarang Padi Reborn), Sheila On 7, Java Jive, Bunga, Iwa K, Sweet Martabak, Protonema, Funky Kopral, /rif, Fatur & Nadila, Dian Pramana & Deddy Dhukun (2D), Wayang, Tic Band, Sket, Bayou dan Cherry Bombshell. Tak ketinggalan dua band internasional The Moffatts Reunion dan Blue.
Nggak cuma musik, pengunjung juga dibawa untuk membuka kenangan masa lalu mereka lewat sejumlah pernak-pernik 90-an seperti permainan dingdong, istilah atau sebutan anak-anak Indonesia untuk game arcade. Ada juga gameboy yang isinya cuma permainan tetris.
Nah buat generasi 90-an pasti kenal dengan sneaker legendaris berlabel Warrior (Hui Li dalam Bahasa Mandarin). Ini adalah merek sepatu yang sangat populer di era 1980-an hingga 1990-an di Indonesia. Sepatu ini murah, ringan, dan punya kualitas sol karet yang mumpuni untuk olahraga. Kebanyakan pemain voli dan basket luar ruang menggunakan sepatu ini dulu.
Setidaknya seluruh ornamen dan poster yang ada, khas tahun 90-an. Salah satunya mobil oplet yang dipopulerkan sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang sengaja disediakan panitia di tengah-tengah untuk tempat pengunjung berfoto.
Ada juga booth buku dan kuliner era 90-an dan tentu saja empat panggung musik megah yang memanjakan pengunjung untuk bernostalgia.
Musik yang bikin larut
Siapa sih generasi 90-an yang nggak kenal Be3 (dulu dikenal dengan sebutan AB Three). Grup vokal yang digawangi Riafinola Ifani Sari (Nola), Cynthia Lamusu, dan Widi Mulia Sunarya ini sukses melarutkan rasa kangen penggemarnya saat tampil di panggung FWD The 90s Festival. Meski sempat tersengal-sengal karena faktor usia, namun ketiganya tetap tampil enerjik.
Membuka penampilan lewat lagu We Are One, Be3 langsung ngebut di lagu kedua kedua Suaramu dan lagu ketiga Masa Muda Menanti. Ketiga lagu dinyanyikan tanpa jeda sambil beratraksi penuh energi.Maklum ya kalau kita ngos-ngosan. Ini karena faktor U, celetuk Nola.
Tak cuma Be3, Anang Hermansyah anggota DPR yang sekaligus musisi ini juga menggebrak panggung The 90s Festival lewat grup bandnya Kidnap Katrina lewat sejumlah lagu yang hits di era 90-an diantaranya Biarkanlah.
Yang datang ke sini pasti fans Kidnap. Artinya umur kalian sama dengan saya. Kalau anak-anak milenial pasti nggak tahu musiknya Anang, kata Anang dari atas panggung.
Selain Anang, grup musik Java Jive juga menjadi salah satu penampil di The 90's Festival. Band asal Bandung yang berdiri sejak 1993 ini tampil di FWD Stage.
Band beraliran Pop Jazz yang digawangi Capung (gitar), Noey (bass), Tony (keyboard), Edwin (drum), Fatur (vokal), dan Danny (vokal) ini sukses melarutkan kenangan pengunjung lewat sejumlah lagu hit mereka seperti Gerangan Cinta, Gadis Malam, dan Kau Yang Terindah.
Sementara grup band Padi Reborn benar-benar membuat riuh pengunjung lewat lagu-lagu popular mereka seperti Kasih Tak Sampai, Harmoni, Bayangkanlah, Kau Seperti Kekasihku dan beberapa lagu lain.
Nggak cuma bernyanyi, Padi juga merayakan ulang tahun mereka yang pertama di atas panggung. Maklum tepat 10 November tahun lalu. Piyu dkk kembali menghidupkan lagi grup Band Padi yang sempat vacum dan menambahkan kata Reborn di belakangnya.
Hari ini juga tepat 10 November, satu tahun kita reborn. Senang bisa kembali lagi di sini di depan teman-teman semua. Dan mungkin kita semua seangkatan tentunya kita mengucapkan terimakasih semuanya, kata Piyu sembari menyiapkan kue ulang tahun.
Fadly sang vokalis mendapat kepercayaan untuk meniup kue ulang tahun. Setelah itu, Piyu tampil memukau saat memainkan gitar akustik membawakan lagu Harmoni. Lagu ini sukses membuat para penonton bernyanyi bersama. Hebohnya lagi, Fadly juga sempat nge-rap dalam salah satu lagu membawakan lagu Ice Ice Baby milik Vanilla Ice. Sontak penonton pun terpukau. Jarang-jarang lho Fadly nge-rap.
Tak kalah hebohnya, penampilan dua grup band internasional The Moffatts dan Blue juga mengobati rasa rindu para penggemarnya. The Moffatts, hadir kembali dalam formasi lengkap dengan anggotanya terdiri dari 4 bersaudara, yaitu Scott, Clint, Bob dan Dave Moffatts setelah 18 tahun tak lagi mengisi industri musik dunia. Band asal Kanada yang terkenal dengan hits Miss You Like Crazy ini benar-benar membius penonton.
Begitu juga dengan Blue, grup vokal asal Inggris menjadi bintang yang paling dinantikan di The 90s Festival. Memang penampilan personel Blue yang terdiri dari Antony Costa, Duncan James, Lee Ryan dan Simon Webbe tidak terlalu konsisten dalam hal vokal, namun mereka mampu memukau penonton. Beruntung Lee Ryan sukses memperdengarkan suara apik yang tebal dan nyaring ketika menutup lagu Breathe Easy.
Senang sekali bisa kembali ke Jakarta. Ini pertama kali saya ke Asia Tenggara lagi (setelah sekian lama) dan saya langsung pilih Indonesia untuk kunjungan pertama, tutur Costa diikuti teriakan penonton.
Sementara Sheila On 7 sukses menjadi penampil penutup. Grup band asal Yogyakarta ini memanaskan panggung dengan sederet hits seperti Bila Kau Tak Di Sampingku, Jadikan Aku Pacarmu dan Sahabat Sejati.
Makasih sudah kasih kesempatan untuk bertemu kalian semua. Meski malam sudah larut, semoga kalian nggak lelah, kata Duta.
Sheila On 7 menyuguhkan 14 lagu full tanpa medley dengan lagu penutup Kisah Klasik. Semoga malam ini bisa menjadi kisah klasik. Terima kasih semua, Sheila Gank, semoga kita cepat ketemu lagi, pamit Duta.
Yang jelas, acara The 90s Festival 2018 benar-benar mengobati kerinduan generasi 90-an bernostalgia dengan masa emas mereka. So, sampai ketemu lagi di festival 90s selanjutnya.