Brilio.net - Ramadan menjadi bulan yang suci dan penuh berkah. Di bulan ini, umat muslim berlomba-lomba beribadah. Salah satu ibadah yang sering dilakukan saat Ramadan ialah tadarus Alquran.
Tadarus Alquran bisa dilakukan di rumah dan juga di masjid. Biasanya beberapa orang akan berkumpul membawa Alquran masing-masing sambil melantunkan ayat suci. Pemandangan tersebut mungkin biasa, tapi akan menjadi spesial jika Alquran yang dibaca unik.
BACA JUGA :
Pesawat ini diklaim jadi penerbangan bebas sampah pertama dunia
foto: Liputan6.com
BACA JUGA :
Waktu puasa Ramadan Indonesia ternyata terpendek kedua di Asia
Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, Jumat (10/5), ada tradisi unik di Masjid Agung Baiturahman, Banyuwangi, tiap Ramadan. Tadarus di masjid itu menggunakan Alquran raksasa berukuran 2 x 1,5 meter. Beratnya bahkan mencapai 4 kuintal.
"Tadarus dengan Alquran raksasa ini sejak Ramadan tahun 2011. Sudah sekitar 8 tahun setiap Ramadan. Sampai saat ini Alhamdulillah masih eksis," kata Sekretaris Yayasan Masjid Agung Baiturahman, Banyuwangi, Iwan Azis Siswanto.
Karena ukurannya yang besar, pembaca Alquran raksasa ini dibentuk semacam tim khusus tadarusan dengan seorang koordinator. Biasanya tim pembaca alquran berjumlah 7 orang setiap malam.
foto: Liputan6.com
Selain tim pembaca Alquran, ada dua orang yang khusus bertugas untuk membuka lembaran Alquran raksasa. Sehingga, pembaca Alquran tidak perlu membuka lembaran Alquran.
"Insya Allah tadarus dengan Alquran raksasa ini akan terus kita laksanakan sampai malam 27 Ramadan. Setiap malam kita membaca 2 sampai 3 juz. Sampai malam 27 Ramadan bisa khatam sampai 3 kali," terang Iwan Azis Siswanto.
foto: Instagram/@masjidagungbwi
Alquran raksasa ini sudah berada di Masjid Agung Baiturahman sejak Ramadan 2011. Tepatnya malam ke-27. Alquran berukuran jumbo ini merupakan hibah dari H Abdul Karim, warga Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Dia merupakan penulis Alquran tersebut.
"Ditulis selama 6 bulan lebih. Alquran ini merupakan tulisan tangan dengan memakai tinta dan kertas khusus yang didatangkan dari Jepang. Memang H Abdul Karim nazar akan menyumbangkan Alquran ini ke Masjid Baiturahman," ungkap Iwan Azis Siswanto.
foto: Instagram/@masjidagungbwi
Alquran raksasa ini hanya dibaca pada bulan Ramadan yakni usai salat tarawih hingga pukul 22.00 WIB. Namun tidak menutup kemungkinan momentum kegiatan yang lain juga dibaca seperti pada acara syabanan.
Agar tetap terjaga dengan baik, Alquran raksasa ini dirawat dan dibersihkan secara berkala. Sehingga kondisi tulisan dan warnanya tetap bagus sampai hari ini.
foto: Instagram/@masjidagungbwi
Koordinator tim Semaan Alquran raksasa, Ahmad Rifai menyatakan, kalau membaca Alquran kecil sudah biasa, tapi kalau Alquran raksasa luar biasa. Jika belum terbiasa membaca Alquran raksasa ini menurutnya akan terbata-bata saat membacanya.
"Kalau sudah terbiasa Insya Allah jalan sendiri. Karena ukuran Alqurannya besar semakin semangat. Karena membacanya setahun sekali," ungkap Iwan Azis Siswanto.