Brilio.net - Warganet dibuat heboh dengan viralnya foto seorang ibu yang membuka bisnis jual beli ketombe. Foto ini tersebar luas di media sosial. Di foto-foto itu tersemat watermark akun Instagram sang pengunggah @anam_chenel. Ada juga hashtag #senimanfotonyeleneh yang ditulis di foto tersebut.
Pada foto yang viral, terlihat seorang ibu duduk di sebuah gubuk. Terpasang spanduk berwarna merah bertuliskan, 'jual beli ketombe'. Di bawah tulisan besar itu ada lagi keterangan yang menyebutkan kalau ibu ini siap membeli ketombe dengan harga Rp 65.000 per kilonya.
BACA JUGA :
Viral pernikahan perempuan Bugis dan bule AS pakai baju adat
Pada foto lain dijepret seorang pria yang tampak menjual ketombenya. Ia difoto saat sedang menyisir rambutnya dan menadahi ketombenya pakai kain berwarna hitam. Sampai di sini, warganet dibuat geli melihatnya.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Selasa (15/10), setelah ditelisik, peristiwa di foto itu ternyata palsu. Meski begitu, banyak orang yang sempat terkecoh karena foto-foto tersebut terlihat nyata.
Kamu salah satunya yang tertipu, kan?
BACA JUGA :
Momen haru pertemuan Awkarin & driver ojek online kecurian motor
foto: Instagram/@anam_chenel
Khoirul Anam, orang di balik foto viral tersebut mengaku semua yang ada di foto tersebut hanyalah parodi. Konsep foto parodi memang sudah lama ia geluti sejak tiga tahun lalu. Beberapa di antaranya bahkan sempat membuat heboh media sosial. Salah satu foto parodi yang sempat bikin heboh adalah jasa melupakan mantan.
"Itu real, saya bikin spanduk beneran, tapi peristiwanya palsu," ungkap Khoirul Anam.
Ketombe yang ada di foto tersebut juga palsu. Itu merupakan sebuah properti berupa serbuk jagung. Warnanya yang putih membuat serbuk itu mirip banget dengan ketombe. Apalagi ada seorang pria yang berpose sambil menyisir rambutnya. Seakan 'ketombe' itu ada karena jatuh dari rambutnya.
foto: Instagram/@anam_chenel
Membuat foto parodi memang hobi dari pria asal Magelang tersebut. Ia mengungkapkan tak butuh banyak modal untuk membuat parodi ini. Ia hanya mencetak spanduk dan produksi fotonya hanya menggunakan HP biasa.
"Intinya walau saya dari pelosok modal HP, tetap bisa berkarya," katanya.