Brilio.net - Pandemi virus corona Covid-19 semakin hari kian menyebar di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk ikhtiar lahir seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat, sosialisasi jaga jarak, hingga tidak keluar rumah. Atas dasar tersebut banyak orang yang meminimalisir kegiatan berkumpul dan berkerumun di tempat tinggal masing-masing.
Salah satu kegiatan yang biasanya mengumpulkan orang banyak adalah tahlilan. Tradisi yasinan atau tahlilan ini biasanya dilakukan dalam bentuk kelompok di desa-desa. Mereka bergiliran dari rumah ke rumah setiap seminggu sekali yang biasanya dilaksanakan pada hari Kamis malam Jumat.
BACA JUGA :
Ini cara klaim token listrik gratis via WhatsApp & situs PLN
Dalam acara tersebut selain membaca doa dan membaca beberapa surat dalam Alquran, juga diselingi dengan musyawarah warga. Selain sebagai ajang silaturahim, temu sedulur juga sebagai ajang untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kemesraan antarumat muslim.
Namun karena sampai saat ini virus corona masih merajalela di beberapa daerah, membuat warga harus melakukan tahlilan dari dalam rumah. Seperti yang dilakukan oleh warga di sebuah daerah ini. Melalui unggahan akun Twitter @UmaruddinM, ia membagikan beberapa potret warga yang melakukan tahlilan serentak dari rumah masing-masing.
Akun Twitter tersebut menceritakan bahwa di desanya ada orang yang baru saja meninggal dunia. Di tengah pandemi corona Covid-19 ini warga di desa tersebut melakukan tradisi tahlilan dengan cara berbeda.Pemilik akun mengatakan jika iamemimpin tahlil dari masjid dan disiarkan lewat pengeras suara, sementara warga kampung mengikuti dari rumah masing-masing. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk mengurangi interaksi secara langsung sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
BACA JUGA :
Pandemi corona, kampus di Jepang gelar wisuda online pakai robot
Ada warga kampung meninggal. Alm. Pak Kamiso. Di tengah pandemi Covid-19, acara tahlilan utk almarhum dilakukan scr berbeda. Sy memimpin tahlil dr masjid. Disiarkan lewat horn. Warga kampung mengikuti dr rumah masing2. Tradisi & kesetiakwanan sosial. Lahul Fatihah@nu_online pic.twitter.com/12THUuOXQ9
Umaruddin Masdar (@UmaruddinM) April 4, 2020
"Ada warga kampung meninggal. Alm. Pak Kamiso. Di tengah pandemi Covid-19, acara tahlilan utk almarhum dilakukan scr berbeda. Sy memimpin tahlil dr masjid. Disiarkan lewat horn. Warga kampung mengikuti dr rumah masing2. Tradisi & kesetiakwanan sosial. Lahul Fatihah," tulis akun @UmaruddinM.
Kisah dari akun Twitter @UmaruddinM ini menjadi viral dan sudah diretweet lebih dari 5000 kali. Banyak juga warganet yang mengapresiasi cara warga di sebuah kampung ini dalam melestarikan budaya tahlilan di tengah pandemi corona Covid-19.
"tahlian distancing," tulis akun @nuchannels.
"Bisa dicontoh ni," tambah akun @AdityaD07596861.
"Saluut atas kebersamaan dan kesetiakawanan antar warga," timpal akun @arifinsyarif13.
"Mungkin bisa di coba pake telekonfrece / aplikasi zoom tahlilan nya," tutur akun @qodartea.