Brilio.net - Setiap orang selalu memiliki kenangan di dalam sebuah rumah. Tak heran bila banyak orang yang tak rela menjual begitu saja rumah yang sudah memberi momen berharga selama ditempati.
Namun pasti ada beberapa orang yang memang harus berpindah dari rumah yang ditinggalinya. Misalnya lantaran ada pembangunan jalan, hotel, atau yang lain. Namun tidak semua orang rela rumahnya mengalami penggusuran begitu saja. Bahkan saking tak ingin rumahnya dijual, beberapa orang ada yang nekat tetap tinggal di rumah tersebut dan terhimpit bangunan baru.
BACA JUGA :
9 Potret pengantin rayakan pernikahan dengan beri makan gelandangan
Seperti halnya dengan sebuah rumah mungil di China yang terletak di tengah himpitan jalan raya. Pemilik rumah tersebut yang bernama Liang, sehari-hari menjalani kehidupan di antara jalur cepat di sebuah kota di China.
BACA JUGA :
10 Pengakuan mimpi teraneh warganet ini kocaknya absurd abis
Dilansir Brilio.net dari The Sun, Kamis (13/8), pemiliknya menolak menjual rumah mereka kepada pemerintah setempat selama satu dekade dan menolak menerima kompensasi atas pembongkarannya. Alhasil rumah tersebut terhimpit dua sayap jembatan Haizhuyong yang baru dibuka di Provinsi Guangdong, China selatan.
Menurut stasiun TV Guangdong, rumah satu lantai itu berisi flat seluas 40 meter persegi dan terletak di lubang di tengah jalur lalu lintas empat jalur. Liang mengatakan, dia tidak setuju untuk pindah karena pemerintah setempat gagal menawarinya properti pengganti di lokasi yang ideal.
"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa itu tenang, membebaskan, menyenangkan dan nyaman, katanya.
Dia menambahkan bahwa dia senang menghadapi konsekuensinya dan tidak keberatan dengan apa yang orang lain pikirkan tentangnya. Dia juga mengklaim dalam sebuah wawancara yang direkam oleh Pear Video, pemerintah telah menawarkan akomodasi pengganti di samping kamar mayat, dan itulah mengapa dia tidak menetap.
Liang adalah satu-satunya orang dari total 47 rumah tangga dan tujuh perusahaan yang masih tinggal di sana.
Pihak berwenang mengklaim telah menawarkan penduduk banyak tempat berbeda untuk tinggal serta skema kompensasi tunai, tetapi dia menolak semuanya.