Brilio.net - Opsi karantina mandiri jadi langkah efektif untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Isolasi di rumah sendiri selama 14 hari ditujukan untuk memastikan seseorang tak terjangkit virus corona.
Negara China sendiri mewajibkan setiap warga yang memiliki riwayat bepergian ke luar negeri dan disangka berhubungan dengan kasus positif untuk melakukan karantina di rumahnya.
Xiong, warga kota Jining di provinsi Shandong, China ini mengalami nasib apes karena karantina mandiri. Karena ketiban sial, dia harus mengisolasi diri di rumah tiga kali berturut-turut sejak Februari.
BACA JUGA :
Rumahkan 43 ribu karyawan, Disneyland akan jamin tunjangan
foto: odditycentral.com
Isolasi mandiri pertama dialaminya saat Xiong baru saja datang dari Filipina. Dilansir brilio.net dari Odditycentral, dia dilarang keluar dari apartemennya selama 14 hari selama kota Jining mengumumkan lockdown pada 8 Februari.
Nah, baru saja menghirup udara bebas tetangga Xiong datang dari Korea Selatan. Takut terjadi apa-apa, Xiong kembali menjalani 14 hari karantina lagi. Selama masa ini, dia mengaku hanya berdiam diri di apartemennya sepanjang hari.
Setelah dua kali karantina selama 14 hari, tentunya Xiong bisa beraktivitas normal lagi, kan? Sayangnya, nasib sial kembali menimpanya. Bagai jatuh ditimpa tangga, saudara Xiong datang ke rumah dari Singapura.
"Akhirnya saya dikarantina lagi," ujarnya seperti dilansir brilio.net dari odditycentral.
Sepanjang masa karantinanya, kisah Xiong viral di media sosial China. Warganet banyak yang heran dengan cerita pria ini. Banyak yang memberikannya semangat agar tetap bertahan di tengah pandemi virus corona.
Secara total, dia menghabiskan kurang lebih 50 hari di dalam rumahnya akibat rentetan kejadian yang dialaminya. Walaupun dikarantina dalam waktu lama, Xiong tetap menjalaninya dengan tegar. Bahkan, dirinya selalu mendokumentasikan kegiatannya sehari-hari dan mengunggahnya di media sosial China.