1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
3 Desember 2024 14:30

Wanita ini bagikan frugal living ala ayahnya yang inspiratif, saking hematnya dianggap diplomat 'kere'

Kisahnya mendiang ayah wanita ini inspiratif, sangat layak dicoba dalam kondisi sekarang. Devi Aristyaputri
foto: TikTok/@garniasih.id

Brilio.net - Kisah mengenai betapa besar cinta dan pengorbanan sang ayah semasa hidup, belakangan ini viral di media sosial. Sang ayah, yang telah meninggal dunia, diketahui menerapkan gaya hidup hemat sebagai wujud cinta dan kepeduliannya kepada keluarga. Kisah ini tidak hanya mengajarkan arti pengorbanan tetapi juga bagaimana frugal living dapat menjadi bentuk kasih sayang nyata dari orang tua kepada anak-anak.

Kisah inspiratif ini dibagikan Garnia Asih melalui unggahan di akun TikToknya @garniasih.id, pada (1/11) lalu. Dalam unggahan foto di akun TikTok Garni Asih menceritakan almarhum ayahnya dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak pernah berlebihan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Setiap gaji yang didapatkan sang ayah langsung diberikan kepada sang istri, untuk mengatur kebutuhan rumah tangga.

BACA JUGA :
Belajar frugal living dari orang tuanya yang berjualan kue, wanita ini bisa pergi keliling dunia


"Pas mamah jd full time ibu rumah tangga, semua gaji papah disetor ke dia. Tiap bulan minta uang jajan dan pegang atas izin mamah. Ya, anak ya suami, ngantri minta uang ke nyai ratu," tulis Garni Asih dikutip brilio.net dari TikTok @garniasih, Selasa (3/12).

foto: TikTok/@garniasih.id

BACA JUGA :
Dibiasakan hidup frugal oleh ibu sejak kecil, generasi sandwich ini punya rumah meski gaji Rp3,5 juta

Tak hanya menyerahkan semua uang kepada sang istri, ayah Garni Asih juga sempat bertengkar dengan sang ibu, lantaran terlalu royal membelanjakan kebutuhan hingga tabungan tak tersisa.

"Mamah cerita, ribut pertama mereka semasa nikah krn Mamah royal banget belanja kebutuhan anak sampai ga ada sisa tabungan. Sejak saat itu wajib potong tabungan di depan, dan ada pencatatan harian yang detail," jelasnya.

Semua hal yang berkaitan dengan uang dipikirkan secara matang oleh sang ayah, termasuk pendidikan anak. Berdasarkan cerita Gani, sang ibunda ingin mempunyai tiga orang anak. Namun hal tersebut dicegah oleh sang ayah, lantaran memberikan simulasi biaya pendidikan untuk tiga dan dua anak.

"Sekarang aku bungsu, tp sebenarnya mamah pengen punya 3 anak. Batal karena papah ngeluarin simulasi rincian biaya pendidikan dan hidup antara 3 versu 2 anak dengan gaji PNS/ASN alhasil aku tetap si bungsu," imbuhnya.

foto: TikTok/@garniasih.id

Tak hanya menghemat uang, sang ayah juga menerapkan frugal living dengan cara lain. Pertama berkaitan dengan kendaraan, keluarga ini punya mobil pertama kali Daihatsu Zebra tanpa AC, yang digunakan selama belasan tahun hingga kondisinya semakin memprihatinkan mobil tersebut dijual dan diubah menjadi angkot. Tak ada rencana ganti mobil, sebagai solusinya mereka menggunakan transportasi umum selama bertahun-tahun, hingga sang ayah pensiun.

"Mobil pertama kita Daihatzu Zebra, ga ada AC, dipake belasan taun sampe maju susah mundur susah dan dijual jadi angkot. Terus ga beli mobil lagi, semua ngeangkot bertaun2 sampai papah pensiun. Diktain diplomat kere (miskin) oh well," imbuhnya.

foto: TikTok/@garniasih.id

Sementara itu, pekerjaan sang ayah sebagai diplomat membuatnya sering dinas kota dan negeri. Tak seperti orang-orang yang membeli oleh-oleh mewah, sang ayah justru membawakan tisu bawah pesawat untuk keluarganya. Hal ini menurutnya, tisu basah pesawat punya aroma yang serupa dengan negara yang dikunjungi.

"Papah sering dinas ke luar kota dan negri, oleh2 yang selalu dibawa buat anak2nya. Tisu bawah pesawat 'ini wangi negara sana, kaya ngehirup udara sana langsung'. Kita percaya lagi Haha, but i love this about him. Bukan maksud pelit ke anak, tapi ngajarin humble kalau ke luar negeri bukan untuk foya2, tp fokus kerja," imbuhnya.

foto: TikTok/@garniasih.id

Selain tisu basah yang dijadikan oleh-oleh, sang ayah juga membawakan koin khas negara yang sudah dikunjungi. Koin yang dikumpulkan itu nantinya bisa dijual suatu saat dengan harga tinggi.

"Kalaui gak tisu basah, dibawain koin khas tiap negara buat kita koleksi. Karena kata dia, lama2 bisa jadi kolektor uang antik dan kalau ada yang beli, lumayan bernilai. Okelah siap," imbuhnya.

Ternyata tak hanya memikirkan soal uang saja, sang ayah juga memikirkan sertifikat rumah yang dimiliki untuk kedepannya. Menurut cerita Gani, sertifikat rumah dibuat atas nama sang ibu. Hal ini dilakukan jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sang ibu tidak perlu repot-repot untuk pindah nama.

"Sertifikat hak milik rumah atas nama mamah, walaupun papah yang kerja alasan dia 'kalau ada apa2 sama papah, mamah dan anak2 udah tenang punya rumah. Gak repot bolak balik nama. Kasian perempuan udah repot dengan urusan rumah," jelasnya.

Kisah almarhum ayah Garni Asih adalah pengingat bahwa cinta orang tua kepada anak tidak selalu terlihat dari apa yang mereka berikan secara langsung, tetapi sering kali tersembunyi dalam setiap pengorbanan kecil yang mereka lakukan. Frugal living pun, jika dilakukan dengan tujuan mulia, dapat menjadi cara luar biasa untuk menunjukkan kasih sayang dan tanggung jawab.

"Mohon diceritakan Royal bgt kebutuhan anak tuh seperti apa yah? setahuku royal ke anak itu pasti ada aj rezeki. Mohon maaf klo salah presepsi," tanya akun @jddieo3.

"Royal beli mainan kak. Tapi krn terlalu royal, sampai ga nyisa untuk nabung buat dana pendidikan. Cukup bahaya karena pendidikan ttp lebih penting dibandingkan mainan ," jawab @Garniasih.

"Terima kasih kak sudah berbagi cerita ini, aku anggap sebagai pengingat bagiku. Semoga beliau di tempatkan di tempat yang paling indah di sisi Allah SWT aamiin, sehat untukmu sekeluarga," imbuh komentar akun @Syafira.

"papamu tidak meninggal. dia tetap hidup dalam hati dan pikiran yg membentukmu hingga skrg. al fatihah untuk orang2 yg berpulang dalam keadaan idealis," tulis akun @ngantukcoy.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags