Brilio.net - Indonesia harus berbangga karena sebuah tembang Jawa berjudul Ketawang Puspawarna menjadi bagian dari Voyager 1 yang kini terbang ke angkasa. Dalam Voyager 1 terdapat Voyager Golden Records yang merupakan rekaman yang dikirim ke luar angkasa oleh Amerika Serikat pada tahun 1977 yang lalu.
Voyager sendiri diluncurkan untuk meneliti keberadaan planet lain, hingga melihat adakah planet lain yang berpenghuni selain bumi. Voyager sendiri dikirimkan selama 48 tahun lamanya, dan berharap akan kembali lagi membawa hasil penelitian tersebut ke bumi sekitar tahun 2025 yang akan datang.
BACA JUGA :
8 Foto penampakan terbaru planet Jupiter ini detailnya mengagumkan
foto: voyager.jpl.nasa.gov
Voyager Golden Records berisikan beberapa audio dari alam dimulai dari suara hewan hingga suara angin, puluhan suara sapaan, dan musik dari berbagai daerah di bumi yang mewakili adanya kehidupan di planet ini.
BACA JUGA :
Ingin pergi ke Mars? Ini lho estimasi biaya yang harus kamu keluarkan
foto: voyager.jpl.nasa.gov
Tembang Indonesia berjudul Ketawang Puspawarna Laras Slendro Pathet Manyura yang berasal dari Jawa menjadi salah satu audio yang mendapat posisi dalam Voyager. Ketawang Puspawarna merupakan karya dari Pangeran Mangku Negara IV yang pernah memimpin pada tahun 1853 hingga 1881 yang lalu.
foto: voyager.jpl.nasa.gov
Ketawang Puspawarna biasanya menjadi tembang untuk mengiringi sebuah tarian. Musik ini sendiri dibuat menunjukkan sebuah rasa, atau suasana dan bertujuan mengenang istri dan para selir pangeran pada saat itu.
foto: voyager.jpl.nasa.gov
Ketawang Puspawarna sendiri merupakan musik dari gamelan dengan kendhangan yang biasanya berdurasi selama 5 menit. Kemudian Kanjeng Pangeran Haryo Notoprodjo atau Tjokrowasito yang dikenal sebagai salah satu Empu Karawitan terbaik di Indonesia mendapat kehormatan untuk mengaransir ulang.
foto: voyager.jpl.nasa.gov
Untuk bisa menjadi salah satu audio yang terpilih dalam Voyager sendiri melalui proses yang panjang dan tak sembarangan. NASA menyeleksi ratusan suara alam, hingga ucapan salam dari berbagai negara. Setelah pemilihan suara alam dan salam selesai, NASA kembali menyeleksi musik-musik dari berbagai negara di bumi.
Namun keberuntungan datang pada Ketawang Puspawarna, pasalnya seorang etnomusikolog ternama mengusulkan musik Ketawang Puspawarna yang dimainkan gamelan Pakualaman yang dipimpin Tjokrowasito menjadi salah satu musik dalam Voyager.
foto: voyager.jpl.nasa.gov
Kini setelah 41 tahun Voyager mengitari angkasa, diketahui Voyager sudah mencapai 13,15 miliyar kilometer dari bumi, dan berjarak 13,11 miliar kilometer dari matahari.