5 Serangan serangga ini bikin bergidik ngeri, ada yang di Indonesia

Brilio.net - Serangga yang berukuran kecil mungkin tidak akan terlalu berbahaya. Namun jika serangga yang kecil tersebut menyerang dengan jumlah banyak, wajib berhati-hati ya.

Di beberapa tempat, serangan serangga berujung kerugian besar. Serangga tersebut menyerang karena beberapa alasan seperti mencari makan hingga karena faktor cuaca. Serangan tersebut tidak main-main lho. Bahkan ada yang menimbulkan kerugian sebesar Rp 3 miliar.

Nah yuk simak bagaimana dahsyatnya serangan serangga dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (29/11).

1. Serangan jangkrik di Peru.

foto: mirror.co.uk

Jangkrik pernah menyerang rumah-rumah warga di kota Chiclayo, Peru pada Juni 2017. Penyebabnya ialah karena suhu udara terlalu panas. Akibatnya kawanan jangkrik tersebut muncul di permukaan dan memenuhi lantai dan dinding rumah. Sekolah dan jalanan dipenuhi jangkrik sehingga menghambat aktivitas warga.

2. Ulat bulu di Probolinggo.

foto:istimewa

Beberapa wilayah di kota Probolinggo, Jawa Timur pernah diserang ribuan ulat bulu pada Maret 2011. Ulat-ulat tersebut memenuhi pepohonan, jalanan, lantai dan dinding rumah warga. Beberapa warga pun terjangkit gatal-gatal akibat ulat bulu ini. Konon serangan ulat bulu terjadi akibat predator ulat berkurang populasinya.

3. Rayap memakan uang.

foto: emirates247.com

Pada tahun 2011 sebuah bank di India harus dikejutkan dengan serangan rayap. uang di bank itu dimakan rayap. Hampi 3 miliar rupiah habis. Wah serangga juga doyan uang ya.

4. Ulat menutupi mobil yang parkir.

foto: mirror.co.uk

Sebuah mobil di Rotterdam Belanda ditutupi ulat dan rumah ulat pada tahun 2009. Mobil tersebut terlalu lama parkir di pinggir jalan. Diduga ulat datang dari pohon disamping jalan. Kawanan ulat mencari makan di mobil yang terpakir tersebut. Wah pasti pemilik mobil itu kaget melihat ulat bertempat tinggal di kendaraannya.

5. Serangan belalang.

foto: wptv.com

Serangga tampak memenuhi kota Albuquerque di Meksiko pada tahun 2014. Belalang tersebut terbang memenuhi padang. Saking banyaknya belalang, setiap mata memandang yang tampak hanya ribuan belalang berputar-putar.

Populasi belalang semakin banyak karena musim dingin kering. Walau belalang semakin banyak, pemerintah tidak melakukan pembasmian dengan pestida. Khawatirnya populasi belalang semakin banyak jika diganggu.