Brilio.net - Tahun 2015 silam, sempat heboh penemuan bayi orangutan di dalam kardus. Peristiwa yang terjadi di Kalimantan Barat ini tentu saja mendapat perhatian luas. Sampai-sampai International Animal Rescue (IAR) ikut turun tangan untuk menangani kasus ini.

Bayi orangutan yang kemudian dinamai Gito ini ditemukan di dalam kardus dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Badannya kaku, bulunya hampir rontok semua serta warna kulitnya yang keabu-abuan menjadikannya seperti mumi.

Sebelumnya, Gito disimpan sebagai binatang peliharaan oleh seorang warga. Dia dijual sekitar Rp 400.000 dari seorang pria yang diduga membunuh ibu orangutan untuk mencuri bayinya dan kemudian dijual.

gito orangutan dalam kardus  berbagai sumber

foto: lifebuzz.com

Pihak IAR pun akhirnya memindahkan hewan malang ini ke sebuah klinik. Namun Gito masih harus berjuang hidup selama perjalanan ke klinik. Pasalnya dengan kondisi kesehatan yang sangat parah, ia harus menempuh perjalanan selama 9 jam dengan menggunakan sepeda motor untuk sampai ke klinik tersebut.

Beruntungnya Gito berhasil selamat. Seperti brilio.net lansir dari laman lifebuzz.com, Minggu (25/3), selama pemeriksaan kesehatan, orangutan ini didiagnosa mengalami demam, tangan dan kakinya kaku. Serta ia juga mengalami diare dan penyakit kulit yang sangat menular. Memulihkannya tentu butuh perjuangan yang besar.

Tiga tahun berlalu, kini Gito bukanlah 'mumi orangutan' lagi seperti saat ditemukan pertama kali. Dengan rambut oranye dan kulit yang sehat, Gito sekarang hampir tak dikenali. Saat ini ia sedang menghabiskan hari-hari yang aman dan bahagia di hutan lindung bersama dengan orangutan yatim-piatu lainnya.

gito orangutan dalam kardus  berbagai sumber

foto: internationalanimalrescue.org

Di hutan ini, Gito mempelajari keterampilan bertahan hidup. Diantaranya adalah belajar cara memanjat, mencari makan dan membangun sarang. Gerak-geriknya pun diawasi oleh petugas yang mengawasi agar hidupnya tetap aman sebelum akhirnya dilepas ke alam liar nantinya.

gito orangutan dalam kardus  berbagai sumber

foto: internationalanimalrescue.org