Brilio.net - Musim hujan membuat populasi nyamuk semakin membesar. Dengan banyaknya kubangan air yang jernih, nyamuk bisa leluasa berkembang biak. Populasi nyamuk yang besar ini tentu membutuhkan asupan gizi yang mencukupi. Darah manusia jadi salah satu pilihan nyamuk.
foto: kqed.org
Dilansir dari kqed.org, Rabu (11/10) ternyata nyamuk memiliki lebih dari satu jarum untuk menghisap darah. Di bawah mikroskop, nyamuk ternyata memiliki 6 jarum dengan fungsi masing-masing.
1. Labium, pelindung 6 jarum.
Fungsi Labium ini mirip dengan sarung pedang. Dia berfungsi untuk melindungi 6 jarum lainnya. Sarung ini sangat fleksibel dan kuat.
2. Dua jarum untuk menembus kulit bernama Maxillae.
Kedua jarum ini berfungsi seperti gergaji. Jarum ini berfungsi untuk menembus lapisan kulit yang keras. Dengan desain bergerigi, jarum ini bisa dengan mudah menembus semua jenis kulit. Termasuk kulit yang keras sekalipun.
3. Dua jarum untuk membuka jalur darah, Mandibles.
Setelah jarum maxillae melaksanakan tugasnya, kedua jarum ini bertugas untuk membuka jalur darah. kedua jarum ini menjaga agar jaringan kulit tidak menutup saat menghisap darah.
4. Jarum untuk menghisap bernama Labrum.
Labrum ini mirip dengan jarum suntik. Dia mencari pembuluh darah terdekat dan langsung menghisapnya. Tak perlu lama, darah bisa mengalir deras untuk dinikmati oleh nyamuk.
5. Jarum untuk menyuntikkan cairan kimia yang melancarkan darah, Hypopharynx.
Darah akan langsung membeku ketika bertemu dengan udara. untuk mengatasi ini, nyamuk menggunakan jarum bernama hypopharynx untuk menyuntikkan cairan kimia yang menghentikan pembekuan darah.
Cairan kimia ini juga berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan menghadang sistem imun tubuh. Cairan ini juga yang membuatmu gatal ketika digigit nyamuk.
Recommended By Editor
- Pakai alat ini, kamu bisa deteksi persebaran nyamuk di lokasimu
- 12 Karya kocak dari nyamuk mati ini bikin ketawa ngakak!
- 7 Penyebab kenapa nyamuk hobi banget sedot darah kamu
- Nyamuk tak asal gigit orang, yang berdarah O paling disukai!
- Bukan hiu, bukan pula singa, lalu apa hewan paling mematikan di dunia?