Brilio.net - Sekitar Maret lalu, sekawanan gajah melintasi kota-kota di provinsi Yunnan, China. Sekelompok gajah tersebut diketahui tengah melakukan perjalanan melintasi China. Kini gajah tersebut sudah kembali pulang usai menempuh perjalanan jauh.

Sebagaimana yang diwartakan oleh Daily Mail, Senin (9/8), kawanan gajah pengembara yang menarik perhatian publik, akhirnya pulang setelah menempuh perjalanan selama 17 bulan dan 300 mil (sekitar 482 km) melintasi China.

Sekelompok gajah ini menjadi pusat perhatian lantaran foto mereka saat sedang tidur siang beredar di linimasa. Gajah-gajah ini juga sempat 'mampir' ke perkebunan warga di daerah Yuanjiang, Yunnan, sekitar 125 mil ke arah utara dari tempat mereka berasal.

gajah pengembara  2021 berbagai sumber

foto: Facebook/Epicalyptic

Dalam perjalanannya, gajah yang terdiri dari 14 ekor itu bahkan telah melahirkan dua bayi. Tak hanya itu, menurut laporan Daily Mail kawanan gajah ini telah menyebabkan kerusakan yang ditaksir mencapai 760.000 poundsterling atau sekitar Rp 15 miliar.

Pengembaraan ini dimulai pada Maret tahun lalu, di mana mereka meninggalkan habitat mereka dan melintasi permukiman warga serta jalan raya. Aksi gajah yang bermigrasi tersebut membuat bingung para ilmuwan.

Setelah mencapai pinggiran kota Kunming, mereka tiba-tiba berbelok ke selatan lagi menuju rumah mereka. Joshua Plotnik, Asisten Profesor Psikologi Gajah di Hunter College of New York University, memberikan tanggapannya mengenai perjalanan gajah-gajah tersebut.

gajah pengembara  2021 berbagai sumber

foto: Facebook/Epicalyptic

"Yang benar adalah, tidak ada yang tahu. Ini hampir pasti terkait dengan kebutuhan akan sumber daya - makanan, air, tempat tinggal - dan ini masuk akal mengingat fakta bahwa, di sebagian besar lokasi di mana gajah Asia hidup di alam liar, terjadi peningkatan gangguan manusia yang mengarah pada fragmentasi habitat, kehilangan dan pengurangan sumber daya," jelasnya dilansir dari Daily Mail, Selasa (10/8).

Sementara itu, Chen Mingyong seorang profesor di Yunnan University berpikir bahwa kelompok gajah ini 'tersesat' setelah mengikuti pemimpin yang kurang berpengalaman.

13 Gajah betina serta tiga ekor gajah jantan diyakini mengikuti gajah betina tertua yang paling cerdas. Namun, dua ekor gajah jantan dewasa memisahkan diri dari kawanannya dan melakukan perjalan terpisah, lalu disusul oleh satu gajah yang juga melakukan perjalan terpisah setelah beberapa minggu.