Brilio.net - Siklus menstruasi bulanan normalnya terjadi setiap 28 hari. Udah tahu dong, ladies?
Nah, dalam siklus ini dikendalikan oleh berbagai hormon dan kondisi tubuh kamu sendiri. Kelelahan dan stres misalnya, bisa berpengaruh pada periode menstruasi yang berakibat adanya perbedaan tanggal menstruasi dengan bulan sebelumnya.
Seorang wanita, umumnya, periode menstruasi dimulai sekitar usia 11-12 tahun, berlangsung selama 2-7 hari dan berlanjut sampai menopause yang terjadi sekitar usia 51 tahun.
Jumlah darah yang dikeluarkan oleh setiap wanita selama menstruasi juga nggak sama. Beberapa wanita secara rutin memiliki periode lebih berat, yaitu kehilangan hingga 12 sendok teh darah setiap bulan. Sedangkan yang lain mungkin mengalami periode hampir kehilangan sedikitnya empat sendok darah saja.
Setelah menjalani periode menstruasi selama beberapa tahun, wanita cenderung memiliki siklus haid yang teratur. Namun ada juga yang mengalami siklus yang tak teratur, maka didefinisikan sebagai pendarahan yang nggak normal. Kondisi ini dapat mencakup telat menstruasi, menstruasi lebih awal, menstruasi yang sangat banyak atau malah hanya sedikit.
Jika kamu nggak biasa mengalami PMS, menstruasi yang nggak teratur juga mencakup kondisi di mana kamu akan mengalami kram perut yang hebat atau sakit kepala.
Setiap wanita akan mengalami periode menstruasi yang nggak teratur dari waktu ke waktu, dan meskipun dalam banyak kasus nggak membahayakan, penting untuk mengetahui penyebabnya.
Nah, berikut beberapa penyebab umum mengapa kamu kerap mengalami periode menstruasi nggak teratur atau abnormal, seperti dilansir brilio.net dari sheknows, Jumat (19/2):
1. Stres
foto: Film Magic/Getty
Stres adalah penyebab paling umum menstruasi jadi nggak teratur. Kortisol, hormon stres, memiliki dampak langsung pada seberapa banyak estrogen dan progesteron sebagai dua hormon seks akan diproduksi oleh tubuh. Jika kamu memiliki banyak hormon kortisol dalam aliran darah, waktu siklus menstruasi kamu pun bisa berubah.
2. Diet
foto: Digital Vision/Getty Images
Alasan umum lainnya yang jadi penyebab telat menstruasi adalah makanan yang kamu konsumsi atau lebih spesifik berat badan yang kamu bawa. Jika kamu diet yang kaya karbohidrat tak sehat atau kamu mengalami kenaikan berat badan, tubuh kamu akan memproduksi hormon-hormon tertentu dalam level yang berbeda-beda sehingga mengubah waktu ovulasi kamu. Hal yang sama berlaku bagi wanita yang mengalami penurunan berat badan.
3. Olahraga
foto: John Fedele/Blend Images/Getty
Tubuh membutuhkan energi untuk menstruasi. Jika kamu membakar terlalu banyak kalori di gym, maka tak ada energi yang tersisa bagi tubuh untuk digunakan selama periode menstruasi. Olahraga berlebihan dan perubahan drastis berat badan bisa mempengaruhi kadar hormon, salah satu hormon ini disebut leptin yang diproduksi dalam jaringan lemak. Jadi, dengan olahraga berlebihan dapat menurunkan lemak tubuh dan menyebabkan hormon leptin dan lainnya 'nge-drop' sehingga berpengaruh pada siklus menstruasi yang nggak teratur.
4. Pil KB
foto: Jamie Grill/Getty Images
Tubuh perlu beberapa bulan untuk terbiasa dengan dosis hormon yang diberikan oleh pil KB. Salah satu efek samping dari pil KB adalah nggak mengalami menstruasi. Beberapa wanita yang berhenti minum pil, siklus menstruasi membutuhkan waktu satu sampai tiga bulan untuk kembali normal.
WAJIB KAMU BACA: Ini 7 tips kecantikan dalam keadaan darurat! Wanita musti ngerti
5. Sindrom polycystic ovary
foto: Stocktrek Images/Getty Images
Kondisi ini menyebabkan terbentuk kista pada ovarium, sehingga mengganggu ovulasi teratur. Gejala lain dari sindrom ini termasuk pertumbuhan rambut, kenaikan berat badan, ketombe, dan infertilitas. Sindrom ini jauh lebih rumit dari periode menstruasi yang nggak teratur karena nggak adanya ovulasi (anovulasi) yang jadi salah satu keunggulan dari gangguan tersebut.
6. Menopause
foto: Wire Image/Wire Image/Getty
Seperti kehamilan, masa ini terjadi ketika level hormon dalam tubuh mulai berubah. Menstruasi yang nggak teratur bisa terjadi 10 tahun sebelum masa menopause (atau biasanya pada usia akhir 40-an atau awal 50-an). Alasan bahwa menopause dapat menyebabkan menstruasi nggak teratur cukup sederhana, menopause adalah berhentinya ovulasi jadi semua telur telah habis.
7. Konsumsi obat-obatan
foto: Getty Images New/Getty Images
Kalau belakangan ini kamu jatuh sakit dan harus mengonsumsi obat, siklus menstruasi kamu bisa terlambat satu atau dua hari. Pasalnya obat-obatan dapat memengaruhi cara tubuh memproduksi estrogen dan progesteron.
8. Kehamilan
foto: JGI Jamie Grill/Blend Images/Getty
Saat hamil, tubuh wanita memproduksi hormon-hormon dalam level yang berbeda yang menyebabkan menstruasi berhenti. Periode menstruasi jelas berhenti selama kehamilan karena bila terjadi pendarahan adalah hal yang nggak normal dan perlu diselidiki.
Recommended By Editor
- 5 Akibat kalau kamu males mencuci bra, sepele tapi nakutin banget lho!
- 16 Ilustrasi ini buktikan kalau cewek berambut panjang itu ribet, duh!
- 7 Kebiasaan yang harus dimiliki wanita usia 20-an
- Ladies, kalau nyeri haid jangan minum obat, lakukan 10 tips ini deh!
- Tren warna rambut ini bakal bikin siapa pun yang melihatnya melting!
- Tips cantik bikin lipstik pakai permen, daripada keluar Rp 500 ribu!
- 16 Foto ini jadi bukti kalau cewek gampang banget jadi korban iklan!
- Masalah ini kerap dihadapi mereka yang punya paha besar
- 8 Penyebab kenapa sepatu kamu tampak murahan, padahal sebenarnya mahal
- Payudara kecil dan bokong besar jadi tren 2016, kamu mau coba nggak?