Jadi korban bullying, remaja ini berhasil turun 50 kg dalam 18 bulan

Brilio.net - Seorang remaja 17 tahun yang selama ini menjadi korban bullying karena badan gemuknya, akhirnya memilih untuk menurunkan berat badannya dengan alasan kesehatan.

Georgia Nesbit, dari Matamata, Selandia Baru mengaku ingin menurunkan berat badannya sejak usianya maish 10 tahun. Namun keinginan itu terhalang karena kebiasaan makannya yang memakan hampir semua makanan yang ia temui.

Di usia 10 tahun itu berat badannya bahkan sudah mencapai 98 kg, dan naik lagi hingga 123 kg diusia 15 tahun.

Selama masa kecilnya, saat berangkat ke sekolah Georgia selalu diberi uang saku untuk membeli sarapan di toko roti. Ia seringkali menghabiskan uangnya untuk ayam goreng dan mud cake. Kebiasaan makannya itu kemudian membuat berat badannya terus bertambah.

"Saat aku jalan-jalan, akan banyak orang yang melihat ke arahku karena tubuh gemukku," ujarnya seperti yang dilansir brilio.net dari Dailymail, Selasa (17/1).

"Saat sarapan dan makan siang, aku selalu makan mud cake dan ayam goreng. Aku akan pergi ke toko roti dan memilih makanan apapun yang kusukai. Aku juga banyak minum minuman bersoda, dan apapun yang sebenarnya tak sehat. Tapi saat itu aku sangat menyukainya,"

Tingkat percaya dirinya mulai menurun saat banyak teman-temannya yang membully bentuk tubuhnya yang gemuk. Ia juga pernah menjadi sasaran bullying karena terpaksa harus mengenakan pakaian ibunya.

"Aku bahkan harus memakai baju ibuku karena baju anak-anak tidak muat untuk ku pakai,"

"Suatu hari aku berbincang-bincang dengan temanku dan dia berkata jika ia sangat mengkhawatirkanku, dia juga takut jika aku akan mati karena gaya hidup yang tak sehat,"

"Nenekku meninggal di usia 22 tahun karena obesitas. Hal itu juga yang membuatku termotivasi untuk menurunkan berat badan," terangnya.

Mei 2015 lalu, ia akhirnya pergi ke gym dan memulai program olahraga lima kali seminggu. Dengan diimbangi diet makanan sehat, berat badannya pun berhasil turun menjadi 73 kg dalam 18 bulan.