Brilio.net - Di zaman modern seperti sekarang ini, bukan hal mustahil untuk mudah menjadi seorang publik figur. Asal kamu melek dengan teknologi, punya karya dan bisa menginspirasi, tentu kamu akan dicepat dikenal banyak orang.
Salah satu teknologi yang kini sangat dekat dengan masyarakat adalah media sosial. Hanya bermodalkan handphone atau smartphone, kamu sudah bisa dengan leluasa mempunyai media sosial pribadi dan mendayagunakannya dengan baik. Instagram salah satu contohnya. Media sosial dengan fitur andalan foto galeri dan video pendek ini kini semakin digandrungi anak-anak muda untuk mengaktualisasikan diri dengan karya.
Adalah RR Lakshita misalnya, seorang Selebriti Instagram (selebgram) hijab fashion dari Jogja. Meski enggan disebut sebagai selebgram, namun mau tak mau harus mengakui jika Instagram yang sudah membuatnya cukup populer di dunia maya.
"Sebenernya aku agak kurang suka ya, disebut sebagai seorang selebgram. Soalnya kesannya kayak bisa menimbulkan kesenjangan sosial, haha!" kata Lakshita sembari tertawa ketika membuka obrolan dengan brilio.net belum lama ini.
foto: Instagram/@rr.lakshita
Cewek yang akrab disapa Shita dalam kesehariannya ini mengaku status selebgram sebenarnya bukan kemauannya. Tetapi lebih karena kebiasaan masyarakat yang menganggap jika seseorang punya follower banyak dan mempunyai banyak foto bagus, secara otomatis akan diberi predikat seorang selebgram. Terlebih jika orang itu kerap 'dititipi' untuk mempromosikan merek-merek kecantikan di Instagram melalui akunnya.
"Jadi ya udah, biasa aja sih. Mungkin karena kebetulan followerku di Instagram banyak, jadi mungkin otomatis aku jadi kesebut selebgram. Soalnya nanti kalau aku sendiri ngaku-ngaku sebagai selebgram, takutnya malah jadi sok eksklusif, jadi personal yang pilih-pilih temen. Jadi ya biasa aja nyebutnya, MUA atau malah model nggak apa-apa," ujarnya.
Ya, Shita yang kini masih berstatus sebagai mahasiswi di salah universitas negeri ternama di kota gudeg itu sebenarnya memang berprofesi sebagai penata rias alias makeup artist (MUA) sekaligus model hijab fashion. Kariernya sebagai model dan MUA dilakoninya sejak tahun 2015. Saat itu berawal dari keisengannya menjadi model amatir untuk teman-teman fotografernya.
"Dari situ (model hijab), aku jadi keterusan sampai sekarang. Sampai pada akhirnya dulu aku inget banget langsung ditawari sama salah satu perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia. Mereka menghubungi aku dan minta aku jadi untuk jadi presenter di salah satu event konten muslim tahun 2017 awal," ujar Shita yang mengaku besar di Bogor itu.
foto: Instagram/@rr.lakshita
Sejak saat itu nama Shita kemudian mulai dikenal oleh masyarakat, khususnya di dunia model dan hijab fashion. Akun Instagramnya pun mendadak kebanjiran follower dan makin banyak yang menawarinya untuk di-endorse produk-produk fashion dan kecantikan.
"Mulai saat itu juga aku lalu mencoba belajar tata rias kecantikan. Ya karena memang dasarnya aku udah suka makeup, lalu aku niatin belajar dan coba-coba sendiri lewat video tutorial di YouTube. Terus juga nggak lupa memberanikan diri ikut ikut beauty class biar dapat temen baru, nambah jaringan baru," paparnya.
Mempunyai orangtua berdarah Jawa tulen, tentu membuat Shita juga sangat menggemari budaya Jawa, khususnya fashion. Shita mengaku sangat suka dengan busana bermotif batik. Dalam berbagai kesempatan, dia selalu mencoba untuk mengombinasikan batik dalam busana kesehariannya, khususnya dalam acara-acara tertentu.
"Sejak dulu aku seneng banget sama batik. Baju-baju bernuansa batik, etnik itu justru bagiku sangat unik dan selalu menarik untuk dieksplor. Soalnya kalau batik itu jarang ada yang bisa ngembarin, nggak kayak fashion kekinian yang gampang banget ditiru banyak orang," kata Shita yang kini juga sedang sibuk dengan tugas skripsinya.
foto: Instagram/@rr.lakshita
Menurut Shita, sejak dulu dirinya sudah ada ketertarikan untuk belajar tata rias Jawa. Sebab menurutnya makeup Jawa itu cukup rumit dan menjadi tantangan baru untuk dia mengasah kemampuan meriasnya.
"Kalau belajar tata rias Jawa malah belum kesampaian. Tapi aku juga pengen belajar, pengen banget malah. Soalnya makeup Jawa itu harus punya skill tinggi. Untuk alis aja harus punya patokan dan ukuran yang presisi. Dan belajarnya harus sama orang yang pro juga. Nggak bisa sembarangan pokoknya. Karena gimana pun makeup Jawa itu istimewa. Lihat aja deh, sebagai contoh tata rias manten (pernikahan). Cewek yang didandanin bisa jadi beda dan auranya jadi semakin berlipat-lipat," ujar Shita.
foto: Instagram/@rr.lakshita
Meski tetap dikenal banyak orang sebagai selebgram yang berprofesi sebagai model dan MUA, Shita mengaku masih punya ambisi besar untuk berkarya lebih jauh lagi. Dia ingin membuat usaha sendiri yang tak jauh-jauh dari dunia hijab fashion, lalu membuatnya menjadi manajemen yang luas untuk semua orang.
"Aku sih, nggak pengen langsung ada di dunia modelnya sebagai pelaku utama, tapi pengen bikin brand sendiri yang masih dekat banget sama hijab fashion. Rencana ke depan aku pengen bikin manajemen buat ngurusin model, karena sekarang kan bisnis model di Instagram makin rame juga dan menjanjikan. Aku pengen manage mereka jadi model hijab fashion profesional. Simpelnya untuk foto katalog brand tertentu misalnya. Ya doain aja ya," tutup cewek kelahiran 1993 ini.
Recommended By Editor
- Bukan Seventeen, ini sosok di balik aransemen lagu 'Kemarin'
- Mengenal Dilla Fadiela, Puteri Perdamaian 2018 asal Jogja
- Kisah mantan perampok 7 kg emas yang kini jadi kiai pondok pesantren
- Kisah sukses Arni, pengusaha batik yang terinspirasi dari sabut kelapa
- Ini dia sosok penjual coto Makassar yang ternyata seorang direktur