Brilio.net - Sebuah hubungan pastinya menjadikan kenyamanan sebagai prioritas. Jika kenyamanan, keharmonisan, dan cinta itu sudah tak ada, maka muncullah pertengkaran dan perselisihan sebagai gantinya.
Sadar nggak sih kalau sekarang ini hubungan pacaran banyak diwarnai putus nyambung. Demikian pula dengan hubungan pernikahan, angka perceraian pasangan menikah juga semakin tinggi. Orang seakan dengan mudahnya ingin mengakhiri sebuah hubungan ketika sudah merasa tidak ada lagi kecocokan.
Nah, sebenarnya apa sih yang menjadikan hubungan zaman sekarang nggak langgeng? Berikut 11 alasannya yang dilansir brilio.net dari brightside.me, Selasa (24/5).
1. Tidak siap.
foto: marcandangel.com
Seringkali, banyak orang yang tak siap untuk berkompromi dan ingin memenangkan egonya sendiri. Ia tak ingin menunggu dan ingin semua hal bisa terpenuhi secara langsung. Apalagi jika seseorang telah mematok ekspektasi tinggi terhadap pasangannya. Ketika tak terpenuhi, ia akan dirundung rasa kecewa dan memilih untuk memutuskan pasangannya.
2. Tak siap dengan titik terburuk.
Banyak orang terlalu mendambakan pasangan yang bisa memberikan semua hal yang ia inginkan, bukan pasangan yang bisa memahami dan mendukung saat sedih dan kesusahan. Ya memang semua orang pasti tak suka menjalani hidup yang susah, makanya setiap orang pasti ingin sosok pasangan yang bisa memberikan kebahagiaan. Tapi banyak orang tak sadar jika dalam hidup tak selamanya bisa dilalui dengan bahagia. Pasti ada sisi di mana kita dalam keadaan terjatuh. Tapi kebanyakan orang tak siap dengan titik terburuk itu.
3. Terjebak dengan kesibukan.
Banyak orang yang terlalu tenggelam dengan kesibukannya sehingga tak punya waktu untuk memupuk cintanya. Mereka terlalu sibuk untuk mengejar materi. Padahal sejatinya cinta itu perlu selalu dipupuk agar bisa terus tumbuh.
4. Terlalu terburu-buru ingin dipahami.
Kematangan dalam bercinta tak bisa datang dalam sekejap. Rasa pengertian dan saling memahami bisa datang setelah lama menghabiskan waktu bersama. Rasa itu tak bisa muncul dalam hitungan hari. Tapi kebanyakan orang tak sabar dengan proses itu dan menuntut pasangannya untuk selalu perhatian dan memahami apa yang ia maksud.
5. Lebih memilih kenal banyak orang daripada membangun hubungan intim dengan sedikit orang.
foto: whatsuplife.in
Efek dari media sosial ternyata membuat orang ingin punya banyak teman daripada sedikit teman tapi intim. Mereka menghabiskan waktunya untuk tema-teman baru daripada memanfaatkan untuk menjalin keakraban dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Sementara hubungan dengan orang baru akrab, hubungan dengan orang terdekat menjadi semakin renggang.
6. Terlalu tergantung pada teknologi.
foto: womenshealthmag.com
Teknologi telah membawa setiap orang menjadi lebih dekat. Saking begitu dekatnya, mereka bahkan lebih memilih berkomunikasi via chatting daripada menyempatkan waktu untuk bertemu langsung. Padahal ada hal yang bisa membedakan kualitas komunikasi saat bertemu langsung dengan ketika berkomunikasi via smartphone.
7. Tak bisa LDR dalam waktu lama.
foto: gijno.com
Menjalani Long Distance Relationship (LDR) memang gampang-gampang susah. tak sedikit hubungan LDR yang akhirnya kandas. Padahal asal ada komitmen, berhubungan LDR sebenarnya bukan menjadi masalah yang sangat besar hingga bisa menjadi penyebab retaknya hubungan.
8. Terlalu bebasnya hubungan seks saat ini.
Hubungan seks yang sudah sangat bebas ternyata membuat banyak orang enggan untuk berkomitmen. Saat ia bisa menemukan partner lain, ia bisa memutuskan hubungannya dengan partner sebelumnya.
9. Terlalu sering mengandalkan logika
Anak muda saat ini terlalu mengandalkan logika untuk semua hal. Padahal tak semua perkara bisa dilogika.
10. Terlalu takut dengan banyak hal.
foto: dninews.com
Orang saat ini terlalu takut dengan hubungan baru, kekecewaan, sakit hati, dan emosi, sehingga malah tak membebaskan dirinya. Mereka membangun dinding pembatas sendiri dengan orang di sekitarnya.
11. Tak menghargai hubungan yang ada.
Jika rasa ini sudah muncul, maka sudah menjadi pertanda jika ia sudah merelakan orang yang mengasihinya pergi.
