Brilio.net - Menikah merupakan salah satu hal yang didambakan oleh banyak orang. Sayangnya, tak sedikit dari mereka yang justru tidak mampu mempertahankan pernikahannya tersebut. Alasannya pun beragam.

Dikutip brilio.net dari Huffington Post, Sabtu (8/9), menurut psikolog Antonio Borello lemahnya komunikasi merupakan salah satu faktor utama dari adanya perceraian. Lebih dari itu, kondisi ekonomi sedikit banyak juga turut mempengaruhi.

Ya, perkara mempertahankan sebuah relasi dalam konteks apapun, tak terkecuali asmara, memang 'gampang-gampang susah'. Sebab, tak semua orang mau bersabar, mengalah, dan menekan egonya demi sang pasangan.

Namun, tidak dengan pasangan suami istri yang satu ini, Miyako dan Masao Matsumoto. Belum lama ini, pasangan kekasih asal Jepang tersebut mendapat penghargaan dari The Guinness World Records karena menjadi pasangan hidup tertua yang berhasil mempertahankan pernikahannya selama 80 tahun.

80 tahun menikah  2018 brilio.net
foto: fbworld.net

Miyako dan Masao sendiri saling kenal karena diperkenalkan oleh rekannya. Keduanya kemudian resmi menikah pada tahun 1937 silam. Tak ada perayaan besar atas pernikahan mereka waktu itu, mengingat Jepang sedang menghadapi perang.

Kepada New York Post, Miyako pun mengungkapkan rahasia keawetan rumah tangganya. "Ini berkat kesabaran saya," ucap perempuan yang kini telah berusia 100 tahun tersebut, seperti yang dikutip brilio.net pada Kamis (7/9).

Ya, bagi Miyako kesabaran memang merupakan kunci utama dalam membina sebuah hubungan. Tanpa hal tersebut, cukup sulit menurutnya untuk mempertahankan sebuah relasi.

Lebih jauh, ketika mendapatkan penghargaan dari The Guinness World Records, Miyako sendiri mengaku bahagia. "Saya sangat bersyukur (atas penghargaan itu) dan menangis haru (saat menerimanya)," ucapnya.

Sang putri, Hiromi pun mengatakan hal yang serupa. "Mereka telah memasuki babak terakhir hidup mereka. Suatu kehormatan bagi mereka untuk menerima penghargaan ini. Saya ingin mereka terus menjalani kehidupan yang damai," pungkasnya.

Kini, puluhan tahun berselang dari tahun perkawinannya, pasangan suami istri yang tinggal di panti jompo tersebut telah memiliki 5 anak, 13 cucu, dan 25 cicit.