Brilio.net - Putus dengan pacar pastinya sih menyakitkan ya? Apalagi jika sudah menjalin hubungan cukup lama, dunia rasanya bakal runtuh. Tapi nggak sedikit juga yang bisa langsung move on, lho. Selain itu, malah banyak juga memilih tetap berteman meski nggak lagi berpacaran. Alasannya, pacaran boleh putus tapi silaturahmi tetap jalan terus.

Tapi berdasarkan penelitian, keputusan untuk tetap memilih berteman dengan mantan pacar bisa berdampak buruk secara psikologis. Lho kok bisa? Dilansir brilio.net dari higherperspective.com, Jumat (7/10), untuk mengakhiri hubungan dengan sang kekasih bukan hal yang mudah. Namun menjaga diri untuk tidak berhubungan dengan sang mantan pun bukan hal yang salah.

Masih mau tetap berteman dengan mantan?

Mantan  2016 brilio.net

foto: quotesgram.com

Menurut terapis dan penulis Temptations Single Girl, Nina Atwood, memutuskan komunikasi dengan mantan kekasih bukan perbuatan salah. Namun hal ini memang sangat sulit dilakukan karena masih ada perasaan emosional.


"Menjadi teman setelah perpisahan itu bakal memperdalam luka akibat perpisahan. Sebab, keintiman emosional dan ketertarikan seksual sangat mungkin terjadi kembali dengan mudah," ujar Nina.

Mending lupain aja deh

Mantan  2016 brilio.net

foto: hercampus.com

Menurutnya, ketika telah berpisah, kamu akan memiliki perasaan lebih hancur dan sakit dari yang sebelumnya. Hal tersebut pun diungkapkan psikolog, Juliana Breines yang mengatakan berteman dengan mantan kekasih hanya membawa luka yang disebabkan rasa cemburu dan cemas.

Sedangkan menurut pakar hubungan, Lindsay Kriger, cara terbaik untuk menjalankan hidup adalah dengan menghapus beberapa orang penting dalam hidupmu, termasuk sang mantan. Gimana menurut kamu?

-

INFOGRAFIS BERTEMAN DENGAN MANTAN  2021 brilio.net

INFOGRAFIS BERTEMAN DENGAN MANTAN
2021 brilio.net/Bayu Kurniawan