Brilio.net - Pernikahan merupakan momen sakral yang diimpikan setiap pasangan. Tak heran, pernikahan selalu disambut dengan perasaan bahagia. Namun, kisah dua sejoli di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara berikut ini bisa jadi menjadi salah satu kisah pernikahan yang menguras air mata.
Saat kebanyakan orang merayakan pernikahan dengan penuh rasa bahagia, seorang pria bernama Alan Tito merayakannya dengan pilu. Ia menikahi sang kekasih, Daslina Sombi dalam kondisi terbaring lemah karena sakit parah.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Kamis (1/8), peristiwa itu diketahui dari video yang tersebar di media sosial. Dalam sebuah ruang perawatan di rumah sakit, Alan Tito menikahi Daslina pada Senin (22/7) sekitar pukul 10.00 WITA.
Sebuah masker oksigen menutupi mulut dan hidungnya. Di lengannya, tertancap sebuah selang infus. Wanita yang pernah bekerja sebagai pegawai Bank BRI Kantor Cabang Bau-bau itu, nyaris tak membuka mata saat Alan Tito bersiap mengucap ijab kabul.
Saat itu, ada sebanyak tujuh orang di dalam ruangan. Kebanyakan kerabat dan penjenguk Daslina, sisanya hanya Alan Tito bersama seorang petugas KUA.
"Saya terima nikahnya Daslina Sombi binti La Ode Sombi dengan seperangkat alat shalat dibayar tunai," ucap Alan Tito.
"Saah.." sambut sejumlah keluarga Daslina.
Dengan mantap, Alan Tito menjabat erat tangan kanan seorang penghulu di depan Daslina. Saat ijab kabul sudah terucap dalam hitungan detik saja, dari balik masker oksigen, napas Daslina turun naik dengan cepat.
Usai ijab kabul tuntas, semua keluarga tampak berbahagia. Beberapa kerabat Daslina berusaha memberitahu dan menyadarkan Daslina jika ijab kabul telah terucap dan mereka sudah sah sebagai suami istri.
foto: liputan6.com/Ahmad Akbar Fua
Namun, usaha itu sepertinya sia-sia. Daslina yang sudah terbaring selama dua hari di rumah sakit tak kunjung membuka mata. Ia tak juga siuman meski kepalanya sudah diusap-usap sejumlah kerabatnya. Detak monitor mesin hemodinamik (pemantau denyut nadi dan jantung) yang terus berbunyi dengan cepat, makin membuat suasana terlihat dramatis.
Tak lama setelah itu, Alan Tito menghampiri istrinya yang sekarat di pembaringan. Dengan mengucap "Bismillah", Alan mengecup kening istri sahnya.
Namun, usaha itu seperti sia-sia. Daslina tak juga membuka mata dan tetap berbaring dengan masker oksigen menutup mulutnya. Sekitartiga jam usai menikah, Daslina dikabarkan meninggal dunia.
Menurut rekan-rekannya, Daslina dan Alan Tito sudah berpacaran sejak dua tahun lebih. Bahkan, sejak mulai sakit-sakitan, keduanya tetap berpacaran.
"Setahu saya, Daslina pernah resign dari bank tempatnya bekerja sejak 2016. Waktu itu karena mulai sakit," ujar Ajharo Laode, rekan Daslina.
Setelah resign, Daslina mulai melakukan check-up hingga ke sejumlah rumah sakit. Hasilnya, pada Februari 2019, dia diberitahukan menderita penyakit kelenjar getah bening.
"Pada Februari, saya sempat bertemu Alhamdulillah masih sehat tapi habis periksa di rumah sakit," tambah Ajharo.
Saat itu, menurut Ajharo, dia sudah menjalani kemoterapi. Namun, usaha ini nampaknya tak juga membuatnya sembuh. Setelah bulan Ramadan 2019, rencana pernikahan sudah diatur pihak keluarga. Sejumlah persiapan matang termasuk baju pengantin dan tenda pernikahan sudah direncanakan.
"Dua hari sebelum mereka menikah, kabarnya kondisi Daslina drop," ujar Ajharo.
Karena sudah meniatkan akan menikah, Alan Tito tetap mantap melaksanakan niatnya. Didukung orang tua perempuan, pernikahan keduanya juga disaksikan kedua orangtua Alan melalui sambungan video call.
Keduanya tak dapat hadir, sebab tengah berada di Kota Makassar. Meskipun demikian, keduanya mendukung keputusan putranya untuk menikahi wanita yang dicintainya meski dalam keadaan sakit parah.
Kisah kedua orang ini, awalnya diposting oleh warganet dengan nama Ocha Maesara Ariesty. Awalnya, Ocha memposting foto sahabatnya Daslina disertai sepenggal cerita perjalanan Alan Tito dan Daslina selama bersama.
foto: liputan6.com/Ahmad Akbar Fua
"Telah meninggal seorang wanita di RS Siloam Baubau hanya 3 jam setelah ia melangsungkan pernikahannya. Berikut kisah harunya."
"Itu suami dashlina .. Kapan nikahnya.. Kenapa ndak ada kabar waktu nikah ..Inshaallah sy jelaskan disini saja .."
"Ini mas tito.. Laki2 baik hati .. soleh.. 1 di antara seribu. . Yang setia menemani dashlina dari sebelum sakit .. Sampe 2 tahun kemarin dashlina berjuang melawan kanker yang di derita .. Mas tito yang setia menemani berdampingan dengan keluarga dash.."
"Mulai dari cek up.. Sampai oprasi.. Sampai akirnya dia mau kemoterapi.. Sampai akhir hayatnya jam 12 tadimalam.."
"Jadi mas tito dan dash alhamdulillah sdh merencanakan pernikahan inshaallah nanti tanggal 5 agustus.."
"Semua sudah terencana dengan baik.. Vendor wedding sudah beres .. Undangan sudah siap .. Sudah pilih pilih warna baju.. Warna pelaminan.. Kami teman2 pun sdh pilih2 warna seragam.."
"Tapi Allah berkehendak lain .. Semalam kondisi dashlina drop.. Sangat sangat drop .. Sampai akhirnya jam 7 malam kurang lebih.. Di ambillah keputusan oleh mas tito dan keluarga untuk menikah di rumah sakit saat iti juga.. Dan alhamdulillah kurang lebih jam 9 malam .. Mas tito dan dashlina .. Telah resmi menikah secara agama .. Dan sah sebagai suami istri secara agama.."
"Walaupun akirnya .. Kurang lebih jam 12 malam dashlina menghembuskan napas terakir.."
"Sekali lagi mohon doanya dari teman teman .. Semoga sahabat kita dashlina sombi di terima amal ibadahnya di sisi Allah swt.."
"Makasih buat mas tito.. Sudah hadir di kehidupan dash..Suami hebat.. Suami kuat.." demikian tulisan dalam postingannya.