Brilio.net - Ada ungkapan cinta itu buta. Kalau sudah cinta, apa saja memang tak ada yang bisa membendungnya. Segala cara bakal dilakukan agar mereka bisa bersatu. Hal itu juga yang dipikirkan oleh pasangan sesama jenis Fadil (20) dan Richard (18). Dua pemuda asal Manado, Sulawesi Utara. Karena pernikahan sejenis di Indonesia belum legal, keduanya pun bermimpi untuk bisa menikah di Amerika.

Fadil bercerita jika sejak kecil dia lebih tertarik dengan laki-laki daripada perempuan. Bahkan bisa dibilang ia sama sekali tak mempunyai ketertarikan terhadap perempuan. Fadil bahkan mengatakan, ketika ia mengikuti lomba renang saat berumur 14 tahun, ia lebih tertarik memandangi cowok yang berkolor daripada memandangi cewek memakai baju renang.

Fadil menyangka jika homoseksual yang ada pada dirinya terjadi karena rasa trauma terhadap sosok perempuan. Kekerasan dan perlakukan negatif dari mamanya membuatnya menjadi antiperempuan.

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Manado ini menceritakan jika saat kecil, hubungan kedua orangtuanya sangat harmonis. Merekapun sangat sayang terhadap Fadil dan dua adiknya. Tapi hal itu berubah saat Fadil berusia 12 tahun. Pertengkaran demi pertengkaran sering terjadi di rumah Fadil. Pertengkaran hebat pun muncul antara mama dan papa Fadil karena masalah perselingkuhan. Akibat pertengkaran itu, mereka sama-sama meninggalkan rumah. Praktis Fadil dan dua adik laki-lakinya harus tinggal sendirian di rumah.

Empat hari berselang, suatu sore Fadil dikagetkan dengan dua orang tamu yang tak lain adalah mama Fadil bersama seorang laki-laki yang tak dikenalinya. Mereka berdua datang dalam keadaan mabuk. Malam hari saat Fadil mencoba ke lantai atas tempat kamar mamanya, ia mendapati mamanya sedang berhubungan intim dengan laki-laki tersebut.

Hati Fadil tercabik-cabik, ia lalu mencoba menghubungi papanya. Karena tak diangkat, ia lalu menceritakan apa yang terjadi via sms.

"Tapi papa saya sejak kejadian hebat itu nggak pernah kembali ke rumah. Bahkan sampai sekarang saya juga belum pernah bertemu lagi," kata Fadil kepada brilio.net melalui layanan Story Telling bebas pulsa di nomor telepon 0800-1-555-999, Kamis (14/1).

Sejak saat itu Fadil dan kedua adiknya tinggal bersama mamanya. Tak jarang, Fadil yang beranjak dawasa mendapati mamanya membawa laki-laki yang berbeda ke rumah. Perlakukan mamanya yang berubah membuatnya merasa trauma dengan perempuan. Umur 18 tahun, ketika ia sudah lulus SMA, Fadil memutuskan untuk meninggalkan rumah dan memilih tinggal bersama neneknya di salah satu kota dekat Manado.

Pertemuan Fadil dengan Richard terjadi karena dikenalkan oleh salah seorang teman Fadil yang juga penyuka sesama jenis. Karena cocok, mereka pun memutuskan untuk menjalin cinta yang kini telah berumur 5 bulan. Mereka pun telah tinggal bersama di sebuah apartemen milik Richard.

Richard bahkan sudah mengenalkan Fadil dengan kedua orangtuanya yang tinggal di Amerika. Kebetulan papa Richard asli Amerika, sedangkan mamanya asli Manado.

"You are handsome. Coba kalau kamu jelek, nggak akan saya terima," kata Fadil menirukan perkataan papa Richard.

Meski hubungan baru seumumur jagung, mereka sudah punya mimpi untuk menikah di Amerika dan hidup bersama di sana. Fadil pun menyadari jika ia harus menabung terlebih dahulu agar bisa merealisasikan mimpinya.

Cerita ini disampaikan oleh Fadil melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!