Brilio.net - Perjalanan cinta memang selalu penuh lika-liku. Ada kalanya seseorang harus jatuh cinta, ada kalanya pula seseorang harus mengalami patah hati. Siapapun tahu patah hati bukanlah masa yang mudah untuk dilewati, apalagi kalau kamu sudah cinta setengah mati.

Hal inilah yang dialami Bagas, nama samaran, lelaki asal Bogor, Jawa Barat ini mengaku pernah mengalami patah hati yang membuatnya dendam pada mantan kekasihnya. Persoalan ini berawal ketika dia dekat dengan Indri, nama samaran, temannya semasa SMA.

Kedekatan antara keduanya kemudian berkembang menjadi hubungan percintaan. Setahun menjalin hubungan kemudian mereka putus lantaran orangtua Indri tak merestui hubungan mereka.

"Orangtuanya nggak suka sama saya karena mereka nganggep saya itu nggak sopan. Indri ngajakin backstreet tapi saya nggak mau terus kami putus," ungkap Bagas kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Minggu (31/1).

Beberapa waktu setelah putus, terjalin komunikasi lagi antara keduanya. Bagas yang masih menaruh perasaan pada Indri kembali mengajak pacaran, Indri pun menerima.

"Dia ngubungin saya lagi waktu itu nanya PIN BB, terus saya kasih. Kebetulan waktu itu kakak saya mau menikah, saya jadi punya bahan obrolan buat deketin dia lagi. Setelah deket lagi, saya tembak lagi, dan dia mau," ungkap Bagas.

Sayangnya, menurut Bagas sikap Indri berubah. Hal ini ia rasakan setiap kali bermesraan, menurut Bagas mereka berdua sudah terbiasa berhubungan badan, Indri berubah menjadi dingin.

"Dulu dia itu agresif tapi sekarang dia jadi berubah. Saya penasaran, saya telusuri,ternyata saya dapat info kalau dia itu sudah punya kekasih," terang dia.

Tak terima ditipu, Bagas menuntut Indri untuk memutuskan pacarnya. Indri menolak dengan alasan dia dan pacarnya satu kantor jadi akan sulit untuk putus."Terus saya tanya dia pilih saya atau pacarnya yang sekantor itu, dia bilang pilih saya," kenang dia.

Meski begitu, ternyata Indri malah semakin cuek kepada Bagas. Karena merasa dibodohi akhirnya Bagas mengancam Indri akan menyebarkan foto-foto kemesraan mereka kalau tak kunjung memutuskan Deni, pacarnya. Bukannya memutuskan Deni, Indri justru jujur pada Deni. Di luar dugaan, Deni memaafkan Indri dan tak memutuskan hubungan mereka.

"Karena waktu itu saya bikin akun Twitter buat neror Indri, si Deni ini telepon ngajak ketemu. Dia nanya masalahnya apa terus penyelesainnya gimana. Akhirnya kami bertemu bertiga, keputusannya mereka tetap bersama dan saya temenan sama Indri," cerita dia.

Sebenarnya Bagas masih berharap Indri menjadi jodohnya. Dia masih berusaha menghubungi Indri, sayangnya Indri tak meresponnya. Geram tak mendapat respon baik, Bagas berencana membongkar kelakuan Indri di depan keluarga perempuan tersebut dan keluarga Deni.

"Saya berencana membongkar kebusukan Indri itu di depan keluarganya dan di depan keluarga Deni," ungkap Bagas.

Semua ancaman dan teror tak mengubah hubungan Indri dan Deni. Keduanya malah berencana melangsungkan pernikahan pada Februari tahun ini. Akhirnya Bagas mengurungkan niatnya, ia memperoleh kesadaran bahwa yang akan dilakukannya akan menjadi sia-sia belaka.

"Ya, akhirnya saya paham seberapa besar pun saya berusaha untuk mempertahankan seseorang, tidak akan membuat dia bertahan kalau bukan jodoh," pungkas Bagas.

Bukan cuma Bagas yang pernah patah hati, sebagian besar kita pasti pernah mengalami. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyikapi kondisi tersebut. Bagas beruntung, ia sadar sebelum ia membongkar rahasia Indri. Karena, menyebarkan aib orang berarti menyebar aib diri kita sendiri. Dan dendam itu tak baik untuk dipelihara bukan?

Cerita ini disampaikan oleh Bagas melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!