Brilio.net - Hari gini siapa sih yang nggak doyan selfie? Kemudahan memotret diri sendiri menggunakan HP kemudian mengunggahnya di media sosial menjadi candu sendiri.
Eits, tapi gimana kalau kecanduannya seperti cowok yang satu ini. Cowok bernama Junaid Ahmed tersebut bisa menghasilkan 200 foto dalam satu hari. Bahkan ia sampai dijuluki sebagai "Raja Selfie" saking banyaknya waktu yang ia habiskan untuk memotret dirinya sendiri.
Dikutip brilio.net dari BBC, dia sangat senang jika fotonya banjir like dan comment. Apabila foto yang diunggahnya tidak mencapai 600 likes, ia akan menghapus foto tersebut karena dianggap gagal.
Dirinya juga memiliki target. Paling tidak dalam rentang satu atau dua menit sejak fotonya diunggah, harus sudah ada 100 orang yang menyukai fotonya. Inilah standar foto yang bisa membuatnya puas. Kini followers Instagramnya sudah mencapai lebih dari 50 ribu pengikut.
Hobinya yang berlebihan ini mengindikasikan bahwa dirinya terkena selfitis kronis, yaitu sebuah gejala gangguan kesehatan jiwa yang membuat seseorang akan mengunggah fotonya lebih dari 6 kali sehari di media sosial. Kesenangan ini rupanya membuat si penderita merasa ketagihan.
Junaid juga mengatakan bahwa kebiasaannya selfie sering dikritik oleh kerabat terdekatnya. Mereka tidak suka jika Junaid memegang HP sepanjang hari tanpa memedulikan adanya orang lain di sekitarnya.
Bahkan demi mendapat jumlah like yang banyak, ia rela mengubah wajahnya menjadi lebih sempurna dengan berbagai cara, termasuk operasi plastik yang memakan biaya banyak. Sebenarnya pria Inggris ini paham bahwa kesenangan ini akan berdampak negatif, namun hingga kini ia masih sulit untuk menghentikannya.
Recommended By Editor
- Obrolan 10 penjual online sabar hadapi pembeli absurd ini bikin ngakak
- Ojek online dilarang pakai GPS, ini cara kocak mengatasinya
- 10 Kelakuan pelanggan supermarket ini bikin bertanya 'maksudnya apa?'
- Kostum wisuda 5 mahasiswa Jepang bikin ngakak, ada yang jadi jenazah
- Miris, blogger cantik 19 tahun tawarkan seks gratis demi gaet follower