Sejak J.R.R. Tolkien pertama kali memperkenalkan pembaca tentang Middle-Earth atau Dunia Tengah, para pembaca dan penggemarnya telah dibuat terpesona oleh ruang lingkup dunia fantasinya. Dengan sejarah terperinci, bahasa yang awam didengar namun sangat menarik dan geografi yang mapan, Middle-Earth bisa dibilang sebagai salah satu lingkungan imajiner yang paling sempurna yang pernah diwujudkan dalam suatu literatur.
Dalam beberapa tahun terakhir, mayoritas orang telah terbiasa dengan dunia Tolkien tentang Hobbit, Wizards, dan Orc, terima kasih atas keberhasilan besar adaptasi film trilogi blockbuster The Lord of the Rings karya Peter Jackson. Namun, di luar sana pasti masih banyak penggemarnya, terutama mereka yang belum membaca karya Tolkien lebih luas mungkin tidak tahu banyak tentang Middle-Earth. Padahal masih banyak sekali misteri di dalam dunia itu yang mungkin sama sekali tidak diketahui kalau tidak membaca bukunya.
Itulah sebabnya artikel kali ini akan mengupas lebih jauh tentang apa saja hal-hal unik yang tidak diketahui tentang Middle-Earth. Sekalian membawa memorimu sepenuhnya kembali ke salah satu cerita paling ikonik yang pernah ada di dunia perfilman dan literasi.
1. Diciptakan dengan musik surgawi.
Serius, Middle-Earth (bersama dengan sisa ciptaan yang lain) adalah hasil akhir dari nyanyian para Ainur. Dengan Ilvatar (Tuhan atau dewa tertinggi dalam dunia tersebut) mengambil peran sebagai komposer dan konduktor, Valar dan Maiar mulai menyanyikan "lagu utama", hanya untuk Morgoth dan para pengikut sesatnya yang menunjukkan ketidaksukaan dalam proses ini.
Ilvatar dengan cepat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi gangguan Morgoth pada penciptaannya, dan juga meletakkan dasar bagi apa yang pada akhirnya akan menjadi Ea, dengan semua kekukarangannya. Sementara itu, walaupun sudah dihalangi oleh Ilvatar, noda kejahatan Morgoth secara permanen pada akhirnya juga berpengaruh pada sifat dan nasib Arda (sekaligus juga Middle-Earth).
2. Hanyabagian kecil dari dunia yang lebih besar.
Untuk penggemar yang kurang paham, nama "Middle-Earth" sering kali dianggap sebagai dunia besar itu sendiri dalam seluruh realitas fiksi Tolkien. Padahal kenyataan sebenarnya adalah Middle-Earth hanyalah bagian benua paling utara dari planet yang jauh lebih besar, meskipun diakui juga sebagai latar tempat sebagian besar cerita TLOTR terjadi.
Istilah yang benar ketika merujuk pada planet di mana cerita Tolkien diatur sebenarnya adalah "Arda" atau lebih tepatnya "Ambar" (tidak termasuk matahari, bulan dan bintang). Lebih luas lagi, seluruh alam semesta yang dibuat dalam cerita ini disebut "Ea", yang mencakup hampir semua hal dalam dunia fisik yang terlihat dalam cerita.
3. Tidak semua yang meninggal di sana menuju surga yang sama.
Kehidupan setelah kematian bagi penduduk Middle-Earth cukup jelas. Setidaknya ada dua klasifikasi yang diketahui, yaitu seorang Elf atau seorang manusia pria. Jika dia adalah seorang Elf yang mati karena luka parah, patah hati atau kelelahan yang ekstrem, dia akan pergi ke Valinor terlebih dahulu, tempat Valar tinggal. Di sana bisa diibaratkan sebagai tempat transit dan beristirahat sebelum tahap selanjutnya. Setelah dari sana, lalu dia akan bereinkarnasi menjadi tubuh baru diizinkan untuk meninggalkan Valinor dan kembali ke Middle-Earth.
Nah, jika dia seorang pria, begitu meninggal akan keluar sepenuhnya dari E menuju ke lokasi surgawi yang bahkan tidak diketahui oleh Valar. Sering kali diceritakan kalau mereka itu sebenarnya "pergi ke aula ayah mereka", yang menunjukkan bahwa mereka kembali ke Ilvatar, mirip dengan tradisi Kristen di dunia nyata.
4. Merepresentasikan masa prasejarah dari dunia nyata kita.
Niat awal Tolkien untuk kisah Middle-Earth sebenarnya mewakili masa prasejarah dari dunia kita sendiri. Pada dasarnya, "Arda" sama dengan "Bumi". Namun, ia sendiri mengatakan bahwa geografi Middle-Earth (atau yang lebih luas, Arda) tidak sama dengan dunia nyata.
Masuk akal, mengingat dunianya memang dirancang untuk tujuan menyediakan hiburan dan imajinasi yang lebih dramatis dari para pembacanya. Tolkien secara luas mendasarkan benua imajinernya dengan Inggris dan Eropa. Shire (tempat para Hobbit) itu sebenarnya adalah Inggris, setidaknya begitu dalam pemikiran Tolkien.
5. Mempunyai sebuah anak benua yang sepenuhnya terendam di dalam air.
Tampaknya Tolkien terinspirasi untuk memunculkan daratan yang cekung dalam dunia imajiner yang dibuatnya karena dia diketahui menderita mimpi berulang tentang "Gelombang Besar". Dia percaya bahwa mimpinya ini terkait dengan "ingatan rasial" tentang kehancuran Atlantis. Dari sinilah kemudian ia membuat suatu anak benua yang terendam di dalam air. Bagaimana ceritanya? Selama puncak dari Perang Wrath, anak benua yang luas yaitu Beleriand di North-West Middle-Earth akhirnya tenggelam di bawah laut akibat dari dahsyatnya perang tersebut.
6. Setelah War of the Ring, Aragorn membawa perdamaian ke wilayah benua yang lebih luas lagi.
Jika hanya pernah menonton filmnya saja tanpa membaca bukunya, yang kita tahu The Lord of the Rings berakhir dengan ras manusia yang masih berantakan dan masih di awal kebangkitannya di bawah komando sang Raja Gondor dan umat manusia, Aragorn. Padahal setelah semua itu, masih ada cerita lainnya yang tak kalah epik.
Selain mengangkat senjata melawan para Orc dan Troll Mordor, Gondor dan Rohan juga bersekutu melawan Haradrim dan Easterlings. Namun, teks pendukung Tolkien menunjukkan bahwa Aragorn akhirnya menyatukan semua ras manusia yang berbeda itu dengan damai selama Fourth Age. Ini termasuk membebaskan budak, dan melarang semua manusia menginjakkan kaki di Shire, membiarkan rakyatnya yang berbadan mungil itu merdeka dan bebas untuk melakukan hal yang mereka sukai, aman dari gangguan apa pun.
7. Para penduduknya setidaknya berbicara dalam tujuh bahasa utama.
Yang paling terkenal di antaranya adalah yang diucapkan oleh para Elf, dengan dua untaian utamanya adalah Sindarin dan Quenya. Lalu ada Westron, bahasa yang dipopulerkan oleh manusia dan yang berfungsi sebagai Common Speech of Middle-Earth. Akhirnya, melengkapi bahasa yang paling dikenal adalah Khuzdul, kosa kata ras Dwarf yang sangat terjaga kerahasiaanya.
Pembaca yang lebih fanatik pasti juga akan mengetahui Black Speech, bahasa vulgar Mordor yang diciptakan oleh Sauron, serta hodge-podge kata-kata yang digabungkan bersama oleh para Orc untuk menciptakan aksen mereka sendiri yang sebenarnya tak enak didengar, yaitu Orkish. Lebih jauh lagi, mungkin darik kamu ada yang ingat Entish, dialek yang sangat unik dari para Ent. Salah satu bahasa yang pasti hanya diketahui oleh fans-fansgaris kerasnya saja adalah Valarin, bahasa dari Valar.
8. Setidaknya ada delapan ras berakal utama di Middle Earth.
Salah satu aspek yang paling menarik dari dunia Tolkien adalah penghuninya berasal dari bermacam-macam ras yang unik, termasuk di antaranya dan yang paling diketahui ada delapan ras besar. Dari jumlah tersebut, yang paling umum dimasukkan dalam sisi yang baik adalah Elf, Manusia, dan Dwarf. Selain itu juga ada ras pohon berjalan favorit semua orang, Ents, the Wizards / Istari (roh Maiar dalam bentuk manusia), dan yang terakhir, yang juga mungkin favorit semua orang, ras Hobbit.
Di sisi jahat, ada para Orc (termasuk para goblin dan super-sub-strain lainnya) dan Troll (yang sebenarnya adalah "makhluk cerdas"). Ras-ras jahat ini awalnya dibesarkan oleh Morgoth, monster busuk yang berbeda jalan sendiri dengan yang lainnya. Karena ciptaan lain Valar sebelumnya tidak memiliki sisi jahat sebab mereka sangat menghormati Ilvatar.
9. Middle Earth memiliki Tuhan dan Dewa-Dewi.
Di poin-poin sebelumnya banyak disebutkan nama-nama seperti Iluvatar, Valar, Morgoth, dsb. Sebenarnya mereka ini apa sih? Ya, seperti cerita-cerita mitologi di dunia kita, Middle-Earth juga memiliki God atau para Dewa-Dewi, demigod atau makhluk setengah dewa, malaikat, setan, serta makhluk-makhluk ekstradimensional lainnya.
Dunia Tolkien juga memiliki dewa yang sangat kuat, yang saking kuatnya sudah dianggap sebagai Tuhan di dunia tersebut, yaitu Eru Ilvatar (sering hanya disebut Ilvatar). Kekuatan kosmik inilah yang menciptakan E, dengan bantuan para malaikat atau Ainur. Ainur terkuat disebut Valar, sedangkan makhluk yang lebih rendah setingkat di bawahnya dikenal sebagai Maiar (contohnya Sauron, Gandalf, dan Saruman). Selain para protagonis ini, tentu saja kurang lengkap rasanya kalau tidak ada yang antagonis. Peran ini diisi oleh Morgoth, anggota Valar yang menjadi jahat.
10. Pernah terjadi perang yang lebih besar dari War of the Ring.
Sama seperti dunia kita sendiri, Middle-Earth ini telah menjadi tuan rumah bagi beberapa konflik dan perang besar selama ribuan tahun. Dari semua itu, yang paling terkenal tidak diragukan lagi adalah War of the Ring atau Perang Cincin, perang akhir yang ditonton di trilogi The Lord of the Rings ketika para bangsa bebas di Dunia Tengah bersatu untuk membebaskan diri dari Sauron yang gila dan berkuasa serta sekalian menghancurkan penguasa kegelapan itu selamanya.
Tapi nyatanya perang itu bahkan bukan perang terbesar yang terjadi di sana. Ada lagi yang disebut dengan War of the Wraith atau Perang Kemarahan, yang mana itu sendiri adalah klimaks dari apa yang dikenal sebagai War of thw Jewel atau Perang Permata. Seperti yang dikatakan dalam salah satu buku Tolkien, The Silmarillion, War of the Wraith ini tidak hanya peperangan antara ras Manusia, Elf, dan Orc saja. Perang kolosal ini juga sampai membuat sejumlah Balrog (iblis api seperti yang dihadapi Gandalf dalam The Fellowship of the Ring), Naga, dan roh Maiar turun ke medan peperangan. Dan perang ini berakhir dengan membuat sebagian besar benua terendam dalam air secara permanen (lihat poin 4).
Source
- http://tolkiengateway.net/wiki/Legendarium
- https://www.factinate.com/things/25-mystical-facts-middle-earth/#
- https://www.realmofhistory.com/2016/05/14/10-things-you-should-know-about-middle-earths-politics-warfare/
- https://screenrant.com/middle-earth-lord-of-the-rings-trivia-facts-secrets/