12 Pemain bola yang pernah 'berperang' dengan Jose Mourinho

Pada pertandingan pekan ke-7 kompetisi Liga Primer Inggris tanggal 29 September lalu, Manchester United dikalahkan tuan rumah West Ham United dengan skor 3-1. United mendapat hasil terburuk sejak musim 1989-90 dengan menelan 4 kekalahan dari 7 pertandingan pembuka. Banyak pihak yang menuding kekalahan tersebut disebabkan oleh "perang" yang terjadi antara manajer Jose Mourinho dengan Paul Pogba.

Perselisihan antara kedua orang tersebut telah mewarnai berita di media-media dalam beberapa minggu terakhir. Mourinho menolak tudingan tersebut, tapi banyak tanda ketidakharmonisan yang terjadi di kamar ganti pemain United. Apalagi hasil buruk mereka memperkuat dugaan bahwa manajer asal Portugal ini telah kehilangan kewibawaannya di mata pemain.

Ternyata hal ini bukan pertama kali dialami oleh Mourinho. Selama perjalanan karirnya melatih Porto, Real Madrid, Inter, dan Chelsea, dia juga sempat "berperang" dengan beberapa pemain lain. Siapa saja mereka?

1. Paul Pogba Manchester United.

Meskipun mengalami musim panas yang baik dengan mengangkat trofi Piala Dunia bersama Prancis, awal musim Liga Primer Pogba tidak mulus, dia bentrok beberapa kali dengan manajernya.

Penampilan Pogba untuk timnas Perancis tidak sama dengan Man United, gelandang ini memberikan pesan rahasia di media sosialnya tentang ketidakpastian atas masa depannya dan petunjuk tentang perlakuan Mourinho yang tidak adil atas para pemain.

Hubungan antara keduanya semakin memburuk setelah Mourinho memberikan sebuah pengumuman yang menyatakan bahwa Pogba tidak akan pernah lagi menjadi kapten, setelah kritik pemain internasional Prancis ini terhadap sang pelatih bahwa dia tidak cukup mengadopsi gaya menyerang di lapangan.

2. Mohamed Salah Chelsea.

Superstar Mesir ini adalah salah satu dari cerita beberapa "pemain yang lolos" yang melibatkan Mourinho, setelah keduanya bekerja bersama di Chelsea tetapi gagal untuk benar-benar cocok.

Salah hanya membuat 13 penampilan di EPL untuk Chelsea hampir dua musim dan dianggap 'gagal', dan manajer asal Portugal ini gagal untuk mencari cara agar memainkan pemain depan ini secara efektif.

Tapi sekarang, tentu saja, pemain Mesir ini telah memperlihatkan permainan hebat di Anfield, menyinari Liga Primer dengan musim debutnya yang mencetak 46 gol di semua kompetisi, memecahkan banyak rekor dalam proses, serta memecahkan hati Mourinho.

3. Romelu Lukaku Chelsea.

Mourinho tidak pernah memiliki catatan hebat dalam mengembangkan bakat muda, dan tidak memberi banyak peluang bagi Lukaku yang saat itu berusia 19 tahun di Chelsea, yang akhirnya pindah ke Everton.

Tidak pernah ada perpecahan antara keduanya selama waktu mereka di Stamford Bridge, dan Lukaku jelas terbukti nilainya bagi manajer setelah Mourinho menghabiskan 75 juta untuk membeli forward dari Everton untuk Manchester United pada 2017.

4. Kevin De Bruyne - Chelsea.

Kevin De Bruyne juga merupakan kisah Mourinho yang tidak sukses selama masa mereka di Chelsea, dengan gelandang asal Belgia yang begitu frustrasi karena tidak diberi banyak waktu bermain yang kemudian ditransfer ke Wolfsburg.

Setelah tiga tahun di Bundesliga, gelandang ini kembali ke Liga Premier untuk bergabung dengan Manchester City, di mana ia muncul sebagai salah satu anggota paling penting dari tim pemenang gelar di bawah pimpinan Pep Guardiola.

5. Iker Casillas Real Madrid.

Waktu Mourinho di Real Madrid terlibat dalam frustrasi dan kemarahan menjelang akhir masanya di Bernabeu. Manajer Portugal ini kehilangan dukungan dari para fans ketika dia membekukan status pemain veteran dan talisman Iker Casillas keluar dari klub, yang mengakibatkan terjadinya perpecahan di dalam ruang ganti.

Mourinho bertengkar dengan Sergio Ramos dan Pepe sebagai bagian dari efek domino tersebut, dan merupakan titik balik yang buruk dalam karir kepelatihnya. Dia difitnah dan meninggalkan Real Madrid dalam keadaan tercela di tahun 2013 selama musim ketiganya di klub.

6. Bastian Schweinsteiger Manchester United.

Setelah Mourinho ditunjuk sebagai bos Man United pada tahun 2015 setelah pemecatan Louis van Gaal, dia menegaskan bahwa mantan kapten Bayern Munich dan Jerman tidak menjadi bagian dari rencananya. Schweinsteiger bermain sedikit untuk United dan segera diturunkan untuk bermain untuk tim U-23.

Mourinho dikritik karena perlakuannya terhadap pemain berpengalaman seperti itu, dan pemain Jerman ini kembali ke aksi tim utama menjelang akhir 2016, tetapi pindah ke klub MLS, yaitu Chicago Fire hanya beberapa bulan kemudian.

7. Pedro Leon Real Madrid.

Pedro Leon adalah pemain berbakat yang muncul ketika ia tiba di Real Madrid dan berusia 23 tahun, tetapi segera ditransfer ke Getafe setelah menuduh Mourinho memperlakukannya kurang baik.

Menurut Guardian, Mourinho mengatakan kepada Leon bahwa dia tidak akan memainkannya bahkan jika dia adalah satu-satunya orang yang tertinggal jika pesawat mereka mengalami kecelakaan tanpa dia di dalamnya.

8. Cristiano Ronaldo Real Madrid.

Ronaldo dan Mourinho memiliki hubungan yang tidak nyaman saat mereka berada di Real Madrid. Bos Portugal ini dinilai telah bermasalah dengan striker itu setelah menuduhnya "terlalu percaya diri", dengan Mourinho lebih memilih untuk mengeluarkan instruksi kepada Ronaldo melalui asisten pelatihnya, Rui Faria.

Mourinho kemudian menyindir Ronaldo dalam film dokumenter baru-baru ini tentang mentornya, yaitu Sir Bobby Robson, dia menyatakan, "Ronaldo Nazario, Ronaldo terbaik yang pernah ada!"

9. Juan Mata Chelsea.

Juan Mata dan Mourinho tidak pernah bertemu tandang selama di Chelsea, pemain Spanyol itu tampaknya tidak cocok dengan mantan bosnya dalam posisi yang ditempatkan di lapangan.Dia menjual Mata ke Manchester United pada Januari 2014, tapi nasib menentukan lain ketika keduanya bersatu kembali pada 2016 setelah Mourinho ditunjuk sebagai pengganti van Gaal.

Mata akhirnya muncul sebagai salah satu pemain Mourinho yang lebih baik, meskipun orang-orang tidak bisa melupakan sebuah peristiwa aneh selama pertandingan Community Shield tahun 2016 ketika Mourinho memasukkan gelandang ini - sebelum menggantikannya lagi di babak yang sama.

10. Luke Shaw Manchester United.

Luke Shaw telah bertengkar dengan Mourinho musim lalu menyusul cedera kaki yang panjang dan praktis keluar dari skuad. Pemain berusia 23 tahun ini berjuang untuk mempertahankan tempat awal di bawah Mourinho di United, dengan manajer mengatakan pada satu pertandingan bahwa ia telah meminta Shaw untuk diganti karena ia bermain sangat buruk.

Untungnya, pemain internasional Inggris ini telah menemukan penampilan yang lebih baik dalam beberapa pertandingan terakhir, meskipun masih ada spekulasi bahwa bek itu ingin pindah ke klub baru selama musim panas.

11. Ricardo Quaresma - Inter.

Seperti telah menjadi tema umum bagi banyak pemain Mourinho, Quaresma adalah bakat muda setelah pindah ke Inter (meskipun memiliki sedikit kegagalan di Barcelona). Kepindahan ini tidak berhasil untuknya di Inter, dan menemukan kesulitan memenuhi tuntutan manajernya.

"Penyesalan terbesar saya adalah bergabung dengan Inter," katanya tentang waktunya di Italia. "Saya merasa tersisihkan dan menangis ketika saya harus menghadiri sesi pelatihan."

Karirnya menurun setelah bertugas di Inter, meskipun ia adalah bagian dari skuad Portugal yang memenangkan Euro tahun 2016.

12. Samuel Eto'o Inter.

Waktu mereka di Inter lebih manis daripada masa kedua mereka bersama di Chelsea, ketika Mourinho membuat lelucon tentang usia Eto'o ketika dia menanganinya di Chelsea.

"Saya memiliki Eto'o tetapi dia berusia 32 tahun, atau mungkin 35, siapa yang tahu?" Mourinho berkomentar tentang striker itu, meskipun dia tidak menyadari bahwa komentarnya bersifat publik). Pemain Kamerun itu menanggapi dengan memanggilnya "bodoh".