Siapa yang tidak mengenal mie ayam? Salah satu kuliner Indonesia yang dapat ditemui hampir di mana saja, mulai dari kaki lima hingga restoran mewah di dalam mall.
Penyajian mie ayam pun berbeda-beda tergantung pada jenis mie ayam tersebut dan bagaimana penjualnya ingin menyajikan hidangannya kepada para pembeli.Umumnya, ada dua cara penyajian mie ayam yaitu dengan mie dan kuah yang digabung atau dipisah.
Kenapa ada mie ayam dengan kuah yang dipisah? Kenapa kita sebaiknya jangan menggabungkan kuah dengan mienya? Simak penjelasan berikut.
1. Cita rasa.
Mie ayam dengan kuah yang terpisah menitikberatkan kenikmatannya pada cita rasa bumbu mie. Bumbu telah diracik dengan rasa asin, manis, dan gurih yang pas agar dapat langsung disantap.
Kuah mie ayam jenis ini biasanya terasa ringan di lidah. Menggabungkan kuah dan mie dapat memudarkan cita rasa bumbu mie ayam, sehingga keseluruhan hidangan terasa hambar.Sebaliknya, menambahkan 2 atau 3 sendok kuah untuk mempermudah mengaduk mie tidak akan terlalu memengaruhi rasa bumbu racikan mie ayam.
2. Kuah mie ayam.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kuah mie ayam jenis ini terasa ringan di lidah karena hanya ditujukan sebagai pendamping.Sebagai pendamping, kuah berfungsi untuk "menyegarkan" kembali mulut, lidah, dan tenggorokan yang mulai terasa berminyak saat sedang menyantap mie ayam.
3. Tekstur mie.
Mie yang terendam kuah akan banyak menyerap air sehingga cepat mengembang. Mie yang mengembang akan kehilangan kekenyalannya dan menjadi terlalu lembut sehingga tidak begitu nikmat untuk disantap.
Nah, begitulah penjelasan kenapa kamu sebaiknya jangan menggabungkan mie ayam dengan kuahnya yang telah sengaja dipisah.