Perdebatan mengenai nama Iceland dan Greenland tampaknya masih berlanjut sampai sekarang. Terbukti, masih banyak publik yang belum tahu sejarah pemberian nama Iceland dan Greenland yang memang seperti tertukar. Lihatlah salah satu contohnya, foto yang diunggah oleh akun IG bernama memekomikkocak ini mendapat komentar yang salah dari sebagian netizen.
Sebagian dari mereka menganggap bahwa foto yang diunggah oleh akun tersebut memang sengaja di balik namanya oleh si admin dan menganggapnya sebagai meme lucu-lucuan saja.
Padahal kenyataannya Iceland dan Greenland itu namanya memang seperti tertukar. Jika dilihat dari terjemahannya, Iceland dalam bahasa Indonesia artinya daratan es sedangkan Greenland dalam artinya daratan hijau.Pada gambar yang diunggah oleh akun tersebut, terlihat Iceland justru dipenuhi daratan hijau sedangkan Greenland malah dipenuhi oleh es. Ya memang itulah keadaan nyata di kedua wilayah tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber, Iceland dan Greenland sebenarnya letaknya tidak terlalu jauh.
Iceland atau Islandia adalah sebuah negara yang terletak di bagian Eropa Utara, hampir 70 % daratannya ditumbuhi oleh tanaman hijau dan rerumputan seperti rumput teki atau rumput kapas. Barulah sisanya dipenuhi oleh hamparan es.
Sejarah pemberian nama Iceland bermula ketika bangsa Viking yang bernama Floki Vilgerdarson berlayar ke suatu tempat untuk mencari tempat tinggal baru bersama gerombolannya sampai akhirnya ia pun tiba di suatu wilayah.
gambaran bangsa Viking
Saat pertama kali tiba, ia sangat puas dengan keadaan di sana karena hangat dan dipenuhi oleh tumbuhan hijau. Tapi tak berselang lama, musim dingin yang ekstrem datang tiba-tiba hingga membuatnya terkejut, terlebih hewan ternaknya banyak yang mati karena musim dingin.
Musim dingin di Iceland
Tak kuat, akhirnya mereka memutuskan untuk mendaki sebuah gunung terdekat di sana sembari menunggu datangnya musim semi kembali. Di gunung tersebut, Floki melihat ada begitu banyak fyord (semacam teluk yang terbentuk dari lelehan gletser dan terdiri dari tumpukan es yang tebal dan berat).
Musim dingin di Iceland
Dari situ, Floki pun akhirnya memutuskan untuk menamai wilayah tersebut dengan nama Iceland karena berpikir bahwa wilayah temuannya dipenuhi oleh hamparan es. Padahal wilayah tersebut aslinya dipenuhi oleh daratan hijau.
Floki belum menjelajahi sebagian besar wilayah tersebut tapi ia langsung mengklaimnya dengan nama Iceland.
Akhirnya, bangsa Viking yang menempati wilayah itu menyebutnya dengan Iceland dan nama tersebut dipakai turun-temurun sampai ke generasi sekarang dan bahkan sudah menjadi nama resmi yang diakui oleh negara-negara di dunia. Dengan kata lain, nama Iceland sendiri sudah terlanjur melekat walau aslinya wilayah tersebut tidak benar-benar dipenuhi oleh es.
Sedangkan untuk sejarah nama Greenland bermula ketika seseorang dari Iceland bernama Erik the Red diasingkan dari Iceland selama 3 tahun karena terjerat kasus pembunuhan dengan warga setempat. Greenland sendiri adalah sebuah pulau besar yang terletak di Samudra Atlantik Utara dan secara politik menjadi wilayah kekuasaan kerajaan Denmark.
foto : aswidhafm.blogspot.co.id
Selama masa pengasingan, Erik terus menjelajah wilayah di dekat Iceland hingga ia pun berhasil menemukan sebuah pulau yang 70% nya dipenuhi oleh daratan es dan menetap di sana selama diasingkan dari Iceland.
Entah dendam atau apa pada warga Iceland, saat masa pengasingan Erik sudah habis dan ia diperbolehkan pulang kembali ke Iceland, Erik menyebarkan berita hoax ke warga-warga setempat tentang keadaan pulau yang ia tempati dulu. Ia berkata kalau pulau tersebut sangatlah hijau, hangat, dan juga indah.
Padahal kenyataannya pulau itu sangat dingin dan dipenuhi oleh es-es tebal. Erik juga menyebutnya dengan nama Greenland guna menarik minat warga untuk ikut pindah kesana dan membangun pemukiman bersamanya.
Beberapa warga Islandia ada yang tertarik dengan cerita Erik dan berbondong-bondong mendatangi Greenland. Sayang saat mereka tiba, semua yang Erik ceritakan hanyalah bohong belaka. Wilayah hijau yang Erik ceritakan ternyata hanya beberapa persen saja.
Tapi tak mungkin juga bagi mereka untuk kembali ke Iceland karena perjalanan mereka sudah cukup jauh. Akhirnya mau tidak mau, mereka memilih untuk menerima Greenland dan mulai membuat pemukiman baru disana bersama dengan warga lokal yang sudah menetap di Greenland terlebih dahulu. Kini, nama Greenland pun sudah terlanjur melekat di pulau tersebut.
Nah, sekarang kamu sudah paham beda kedua wilayah itu kan?
