Berada di dalam ruangan bersama atasan ataupun calon klien yang baru pertama kali ditemui bisa jadi sangat mengintimidasi, apalagi bila lawan bicara kamu adalah orang penting dengan posisi yang cukup tinggi. Rasa minder dan deg deg-an yang kamu rasakan bahkan semakin memperburuk situasi yang sudah cukup tegang. Di sinilah perlunya trik ice breaker untuk memecah kekakuan suasana seperti yang biasa diterapkan para jurnalis di lapangan.
1. Setarakan posisi kamu dengan lawan bicara
Di dalam dunia jurnalistik, seorang pewawancara harus dalam posisi setara dengan narasumber agar pertanyaan yang dilontarkan bisa tepat sasaran. Seorang wartawan tidak boleh merasa lebih rendah dari narasumber, apakah karena jabatan atau status sosial yang disandang. Karena ketika ia merasa posisinya lebih rendah atau lemah maka ia tidak akan bisa menggali keterangan dengan kritis.
Begitupun halnya dalam dunia bisnis. Buang jauh rasa malu, ragu, dan minder dari pikiran kamu agar kamu bisa menegakkan kepala di hadapan calon klien. Bagaimanapun, sikap percaya diri bisa menutupi fakta bahwa sebenarnya kamu gugup setengah mati.
2. Bersikap luwes & komunikatif
Sikap introvert di adalah kemustahilan di dunia jurnalistik. Mengapa? Ya tentu karena pekerjaan ini membutuhkan skill interaksi yang bisa membawa kamu masuk ke dalam berbagai situasi. Sama halnya dengan berbisnis, di mana kemampuan komunikasi dan bersosialisasi harus selalu diasah.
Jadilah orang yang luwes dan jangan ragu memulai tegur sapa. Namun perlu kamu ingat bahwa komunikatif berbeda dengan talk active. Kamu seharusnya menjadi pribadi yang bisa memancing pembicaraan untuk memecah kekakuan, bukannya mengambil alih pembicaraaan.
Banyak hal yang bisa kamu angkat sebagai tema pembicaraan seperti cuaca, tren yang sedang berkembang, job desc kamu yang mungkin tidak semua orang ketahui hingga hewan peliharaan masing-masing. kamu hanya perlu membuka dengan satu pertanyaan umum yang kemudian akan mengarah ke banyak hal lainnya sehingga kekakuan mencair dan perbincangan bisnis pun bisa berjalan lebih mulus.
3. Membaur dengan situasi yang ada
Bila di poin kedua kamu yang lebih berperan sebagai inisiator obrolan, maka di sini lawan bicaralah yang mengontrol situasi dan kamu tinggal mengikuti saja. Lebih mudah bukan? Karakter orang dengan jabatan tinggi tidak selalu identik dengan pelit omongan. Ada saja yang pada dasarnya memang hobi bicara, dan ini keuntungan buat kamu.
Menghadapi orang dengan karakter seperti ini kamu ikuti saja permainannya. Pancing dengan pertanyaan yang sekiranya membuat ia bersemangat seperti prestasi yang pernah diraih atau program unggulan yang sedang direncanakan. Dijamin ia akan bercerita panjang lebar sampai pada titik di mana kamu harus mengerem-nya dan mulai masuk ke pembahasan bisnis sesungguhnya.
Ketiga tips a la jurnalis di atas setidaknya akan membantu kamu menjalani pertemuan bisnis dengan lebih santai. Jangan lupa juga untuk selalu mempersenjatai diri dengan visual presentasi yang menarik, penampilan yang enak dipandang mata serta artikulasi bicara yang jelas. Good luck!
Source
- pexels