Masih ingat dengan keributan pasca dirilisnya trailer film Sonic the Hedgehog-nya Sega yang dibintangi komedian papan atas Jim Carrey beberapa waktu yang lalu?

Perubahan radikal desain Sonic di film tersebut menimbulkan gelombang protes luar biasa di internet. Sebagian besar (kalau tidak bisa dikatakan seluruh) fans Sonic tidak menyukai desain Sonic di dalam film live action perdananya tersebut. Bentuk yang terlalu "humanoid" alias mirip anatomi manusia; sesuatu yang menyalah jika melihat desain Sonic sejak lahir di era 90an hingga terkini (dalam format video game maupun animasi). Derasnya gelombang protes yang terjadi sampai memaksa sutradara film itu, Jeff Fowler, membuat statement di Twitter yang intinya memastikan kalau akan ada perubahan desain Sonic dari yang sebelumnya ditampilkan di trailer. Dia berterima kasih kepada fans yang memberikan feedback dalam desain dan berjanji akan melakukan perubahan agar fans menerima film buatannya tersebut.

4 Film ini mendapatkan editing setelah rilis di bioskop

(Sumber gambar: Twitter)

Editing ataupun desain ulang film sebelum film ditayangkan resmi ke publik memang bukan hal aneh dan walaupun menghabiskan waktu serta dana ekstra, namun hal itu perlu dilakukan kalau tidak ingin film tersebut jeblok di pasaran karena reputasi negatif yang sudah terbangun saat trailer ditayangkan. Tapi ternyata film yang sudah dirilis ke teater juga terkadang mengalami perubahan atau editing saat dirilis ke format home video alias film rumahan (DVD, Blu-ray dsb). Hal ini biasanya terjadi karena ada aspek yang belakangan perlu ditambah, atau dikurangi, karena menimbulkan kontroversi saat ditayangkan di bioskop. Dalam banyak kasus, hal ini berdampak positif pada reputasi dan penjualan film itu sendiri untuk format film rumahan. Walau tentu saja perubahan yang terjadi terkadang tidak diterima dengan baik oleh fans dari versi bioskop.

Nah, berikut ini beberapa film yang mendapat editing setelah rilis di bioskop.

1. Blade Runner.

4 Film ini mendapatkan editing setelah rilis di bioskop

(Sumber gambar: Medium)

Rilis teater: 1982

Sutradara: Ridley Scott

Genre: Fiksi Ilmiah

Penggemar film masa kini mungkin tahu merk Blade Runner lewat film sequel-nya, Blade Runner 2049, buatan sutradara Denis Villeneuve dan (masih) dibintangi Harrison Ford yang berperan sebagai Deckard dari film original Blade Runner. Tentunya selain Ryan Gosling sebagai karakter baru bernama K. Saat film Blade Runner dibuat ke format video rumahan, film ini mengalami beberapa editing yang cukup krusial. Versi teater Blade Runner bukan merupakan versi yang Ridley Scott inginkan. Di tahun 1992, Scott merilis Blade Runner: Directors Cut yang dia klaim sebagai versi yang seharusnya ditayangkan di teater tahun 1982 atau satu dekade dulu. Editing yang jelas terasa adalah.. Well, kamu harus nonton keduanya biar nggak spoiler.

https://www.youtube.com/watch?v=FnAXSl6LW2s

2. Superman II.

4 Film ini mendapatkan editing setelah rilis di bioskop

(Sumber gambar: Superman Super Site)

Rilis teater: 1980

Sutradara: Richard Donner (diganti Richard Lester di tengah produksi)

Genre: Superheroes.

Film Superman sepertinya selalu lekat dengan masalah. Dan kontroversi. Saat Donner membuat film Superman (1978), film tersebut direncanakan untuk dibuat dalam dua potongan sehingga nantinya film pertama dan film kedua akan ada kesinambungan cerita tanpa jeda. Tapi terjadi ketegangan dan keributan internal antara Donner dan para produser film yang berakhir dengan dipecatnya Donner dari posisi sutradara serta digantikan oleh Richard Lester saat produksi bagian kedua Superman sudah mencapai sekitar 75%. Lester lantas melakukan syuting ulang yang secara praktis mengubah apa yang tadinya Donner rencanakan untuk dua film Superman. Versi Lester tetap dirilis ke bentuk teatrikal dan cukup sukses, namun seperti halnya Justice League Zack Snyder Cut di kalangan fans terdapat permintaan untuk Superman II versi Richard Donner.

Editor Michael Thau di tahun 2001 mendekati Richard Donner dan meminta ijin serta partisipasi Donner dalam restorasi Superman II buatan Donner bertahun-tahun sebelumnya. Setelah melewati serangkaian editing dan waktu, Superman II: The Richard Donner Cut akhirnya dirilis ke dalam format DVD pada tahun 2006. Film ini bisa dibilang cukup berbeda jika dibandingkan dengan versi teatrikal Superman II yang dibuat oleh Richard Lester sehingga perlu ditonton fans Superman yang menikmati Superman II tahun 1980 atau lebih dari seperempat abad silam.

https://www.youtube.com/watch?v=68hRt0Pz7HI

3. Aladdin.

4 Film ini mendapatkan editing setelah rilis di bioskop

(Sumber gambar: Scoopnest)

Rilis teater: 1992

Sutradara: Ron Clements & John Musker

Genre: Animasi

Aslinya berupa kisah rakyat Arab dari kitab !001 Malam yang melegenda, animasi Aladdin buatan Disney ini sukses saat ditayangkan di bioskop-bioskop dunia. Tapi dengan sedikit 'masalah' di bagian lagu atau OST. Lagu pembukaan film animasi ini, berjudul Arabian Nights, menuai protes dari institusi Arab-American Anti-Discrimination karena liriknya yang dianggap mendiskredit orang Arab sebagai barbar. Lirik yang dimaksud berbunyi Where they cut off your ear/If they don't like your face/It's barbaric, but hey, it's home. Desakan yang muncul memaksa Disney untuk mengubah lirik tersebut saat merilis Aladdin ke versi home video menjadi Where it's flat and immense/and the heat is intense/It's barbaric, but hey, it's home. Perubahan ini sebenarnya masih menuai protes karena masih menyertakan kosa kata barbaric namun Disney bergeming dengan perubahan yang mereka lakukan tersebut.

https://www.youtube.com/watch?v=eTjHiQKJUDY

4. E.T. the Extra-Terrestrial.

4 Film ini mendapatkan editing setelah rilis di bioskop

(Sumber gambar: Tomantosfilms)

Rilis teater: 1982

Sutradara: Steven Spielberg

Genre: Fiksi Ilmiah

Salah satu drama keluarga (dengan tema fiksi ilmiah) bagus yang pernah diciptakan, E.T merupakan film klasik buatan sutradara yang memang kampiun untuk urusan film fiksi ilmiah: Steven Spielberg. Versi bioskop E.T mengalami perubahan yang cukup sigifikan (walau subtle alias tidak terlampau mencolok perhatian jika tidak benar-benar memperhatikan) saat dirilis dalam fomat Edisi Ulang Tahun Ke-20 sehingga sempat menimbulkan perdebatan tentang perlu tidaknya perubahan tersebut.

Salah satu perubahan yang terjadi adalah editing senjata api yang dipegang oleh petugas keamanan saat rombongan E.T melintas dengan sepeda; adegan itu dirubah sehingga kini petugas keamanan yang dimaksud hanya menggenggam walkie talkie dan tidak lagi senjata laras panjang seperti versi bioskop. Perubahan ini mendapat kritikan pedas dari staff majalah Rolling Stones, Peter Travers, yang menyatakan apakah perubahan tersebut memang diperlukan atau karena tekanan dari mereka yang punya agenda tertentu.

https://www.youtube.com/watch?v=4LpBca6a-eQ

Perubahan-perubahan yang dialami sebuah film teatrikal saat mendapatkan versi home video lebih sering berupa editing penambahan elemen yang sebelumnya tidak ada. Hal ini terjadi karena banyak hal; namun biasanya karena adanya permintaan yang besar dari fans garis keras ataupun karena versi teatrikal yang ada tidak/belum memuaskan sang sutradara sebagai Ki Dalang yang mengatur jalan cerita film.

Namun bagaimanapun sebuah keputusan editing film berada di tangan produser serta studio film itu sendiri. Bukan sutradara. Karena itulah fans film Justice League (seperti saya) besar kemungkinan tidak akan pernah melihat versi Zack Snyder Cut selama Warner Bros. sebagai studio film pemilik Justice League tidak peduli. Sayang sekali memang. Tapi begitulah showbiz.