Rasisme merupakan sebuah perilaku yang tidak seharusnya mendapat tempat di mana pun. Namun di zaman yang sudah maju ini, ternyata perilaku rasis masih sering kita temukan. Baik di dunia olahraga, dunia hiburan, hingga dalam segi kehidupan lainnya.
Berikut inibeberapa film yang berkisah tentang rasisme. Beberapa film ini berlatar belakang Amerika Serikat di era perbudakan. Apa saja film-film tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.
1. 12 Years A Slave (2013).
12 Years A Slave merupakan film tahun 2013 produksi Amerika Serikat bekerja sama dengan Britania Raya. Berdasarkan kisah nyata seorang pria kulit hitam Amerika Serikat bernama Solomon Northup yang ia tulis dalam buku memoarnya.
Solomon Northup adalah pria merdeka. Namun pada tahun 1841 ia diculik dan dijadikan budak. Kemudian dipekerjakan di sebuah perkebunan di negara bagian Louisiana selama 12 tahun. Keakuratan tentang kisah ini dipastikan valid oleh Sue Eakin dan Joseph Logsdon yang menyunting memoar Solomon di tahun 1968.
Skenario 12 Years A Slave ditulis oleh John Ridley dan disutradarai oleh Steve McQueen. Aktor Chiwetel Ejiofor mampu membawakan karakter nelangsa Solomon Northup dengan sangat baik. Dalam film ini Solomon bukan hanya dipaksa untuk bekerja tanpa dibayar, namun juga mengalami rasisme yang sangat kejam oleh tuan tanah yang mempekerjakannya.
Uniknya, dilansir dari wikipedia.org, pengambilan gambar film ini dilakukan di perkebunan antebellum bersejarah, yaitu di Felicity, Magnolia, Bocage, dan Destrehan. Film ini mendapatkan penghargaan sebagai film terbaik Academy Award 2014, Golden Globe 2014, serta BAFTA 2014.
2. Get Out (2017).
Get Out adalah film bergenre horor misteri thriller produksi Amerika Serikat yang disutradarai oleh Jordan Peele. Selain menjadi sutradara, Jordan Peele juga menulis skenario film tersebut. Film ini berkisah tentang fotografer berkulit hitam bernama Chris Washington yang menjalin hubungan asmara dengan wanita berkulit putih bernama Rose Armitage.
Awalnya tidak ada masalah dengan jalinan asmara mereka meskipun keduanya memiliki perbedaan ras. Namun pada suatu ketika, Rose memaksa Chris untuk bertemu dengan orang tuanya. Chris yang awalnya ragu kalau orang tua Rose akan menerimanya, kemudian memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah orang tua Rose. Dan dari situlah segala cerita aneh dan misterius terjadi.
Chris baik-baik saja awalnya ketika bertemu orang tua Rose. Ia merasa jika dirinya diterima keluarga beda ras tersebut. Namun kemudian Chris mulai merasa aneh dengan perilaku para pelayan orang tua Rose yang semuanya berkulit hitam. Sedikit demi sedikit Chris merasa ada perilaku rasisme yang terjadi di dalam keluarga tersebut.
Daniel Kaaluya berhasil memerankan karakter Chris Washington yang dipenuhi kecemasan dan paranoid di sepanjang durasi film. Sementara Allison Wiilliams juga berhasil memerankan Rose Armitage yang charming dan humble.
Sedangkan aktor veteran Bradley Whitford dan Chaterine Keener mampu menghadirkan karakter orang tua Rose yang intelek dan santun, namun penuh misteri. Meskipun thriller, Get Out dibumbui dengan humor gelap, sehingga dapat membuat kita tertawa ironis di tengah-tengah ketegangan.
Get Out mendapat sambutan positif dari kritikus di salah satu festival film legendaris, Sundance Film Festival 2017, sebagai film bertema rasisme yang sangat unik dan berbeda. Daniel Kaaluya kemudian digadang-gadang menjadi aktor potensial setelah perannya sebagai Chris Washington di film Get Out.
3. BlacKkKlansman (2018).
BlacKkKlansman merupakan film berdasarkan buku yang ditulis oleh Ron Stallworth. Ron Stallworth menulis buku tersebut didasari kisah nyata yang dialaminya sebagai mata-mata kepolisian. Film ini disutradarai oleh Spike Lee yang memang dikenal sebagai sutradara yang menghadirkan film-film bertema rasisme.
Sedangkan skenarionya ditulis oleh Spike Lee bersama Kevin Willmott, David Rabinowitz, dan Charlie Wachtel. BlacKkKlansman berkisah tentang pria kulit hitam bernama Ron Stallworth yang berprofesi sebagai aparat kepolisian di Colorado.
Ron Stallworth menjadi polisi kulit hitam pertama dalam sejarah Departemen Kepolisian Colorado Springs. Tak hanya itu, ia juga dipercaya menjadi mata-mata untuk menyelidiki organisasi pelaku rasisme, Ku Klux Klan.
Alih-alih menjadi film bertema mata-mata yang menegangkan, BlacKkKlansman justru tak pernah berhenti menampilkan serangkaian adegan kocak di sepanjang film. Banyak sekali dialog rasisme yang terlontar, namun justru membuat kita terpaksa untuk tertawa.
Dialog antara Ron Stallworth dengan para petinggi Ku Klux Klan yang tak pernah puas melontarkan kata-kata rasisme justru yang menjadi bumbu pemantik kelucuan di film ini. Bukan menertawakan perilaku rasis Ku Klux Klan, tapi menertawakan para petingginya yang dengan mudah dibodohi oleh Ron Stallworth karena hatinya tertutup oleh rasisme yang ada dalam otaknya.
John David Washington dengan gemilang mampu memerankan Ron Stallworth yang humoris dan cerdas. Pesan moral yang nampak di BlacKkKlansman adalah bahwa warna kulit tidak akan membedakan orang tersebut bodoh atau pintar, baik atau jahat.
Faktanya, Ron Stallworth mampu menjawab keraguan kepolisian Colorado dengan melakukan tugas berbahaya dengan sangat rapi dan mendapatkan ide yang tak terpikirkan sebelumnya. Juga dengan baik mampu mengelabui anggota kelompok rasis Ku Klux Klan selama berbulan-bulan hingga tugasnya selesai.
4. Django Unchained (2013).
Django Unchained memiliki latar dan setting Amerika Serikat pada tahun 1858, beberapa tahun menjelang terjadinya perang saudara di negeri adi kuasa itu. Perang saudara yang pecah di Amerika Serikat disebabkan tentang kebijakan soal penghapusan perbudakan oleh Presiden Abraham Lincoln.
Presiden Lincoln menilai perbudakan di negara yang ia pimpin sudah tidak lagi manusiawi. Maka sudah selayaknya dihapus. Namun, sebelas negara bagian menolak adanya penghapusan perbudakan karena industri mereka ditopang oleh para budak kulit hitam.
Masalah lainnya, sebagian besar tuan tanah atau majikan yang notabenenya berkulit putih seringkali melakukan rasisme terhadap para budaknya. Nah, di film Django Unchained ini, terdapat seorang tokoh berkulit hitam yang melakukan perlawanan terhadap rasisme yang dilakukan para baron kulit putih.
Dalam beberapa adegan, dikisahkan bagaimana para tuan tanah melakukan penyiksaan terhadap budaknya yang menolak untuk bekerja karena diperlakukan secara rasis. Meskipun banyak sekali adegan sadis dalam film ini, tapi sang sutradara mengemasnya dalam balutan comedy satire.
Sehingga banyak adegan ironi yang mungkin masih mampu membuatmu tertawa getir. Film ini bertebaran bintang-bintang papan atas Hollywood. Seperti Jamie Foxx yang luar biasa memerankan sang budak terbelenggu bernama Django yang melakukan perlawanan terhadap rasisme sang majikan.
Selain Jamie Foxx, terdapat Cristoph Waltz, Kerry Washington, Samuel L Jackson, dan sang maestro keaktoran, Leonardo Dicaprio yang dengan apik memerankan seorang tuan tanah pelaku rasisme yang bengis dan kejam. Dengan Quentin Tarantino sebagai sutradara.
Itulah 4 film bertema rasisme yang banyak mendapatkan apresiasi di festival-festival film dunia karena menyuguhkan kisah getir korban rasisme dengan drama yang apik dan comedic.Tiga di antara empat film tersebut berdasarkan atau diinspirasi dari kisah nyata di Amerika Serikat.
Source
- kcur.org amazon.com cdn.com xboxlive.com