Berada di urutan ketiga daftar tujuh gunung tertinggi di Indonesia, tak ayal jika Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung yang paling diincar oleh para pendaki. Baik pendaki lokal maupun internasional.
foto: Instagram @runameccadina
Selain karena ketinggiannya yang mencapai 3.726 mdpl, potret alam di Gunung Rinjani juga seolah punya daya tarik tersendiri. Salah satunya pemandangan unik Danau Segara Anak yang terletak di tengah-tengah kaldera Rinjani, sebuah pemandangan alam megah yang belum tentu didapat di gunung lain. Tak heran kalau danau tersebut menjadi ikon khas Gunung Rinjani.
foto: Instagram @jaenalzain
Gunung yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini memilik enam jalur pendakian, yaitu Jalur Sembalun, Tete Batu, Timbanuh, Torean, Senaru, dan Aik Berik. Dari keenamnya, Jalur Sembalun adalah yang paling populer di kalangan pendaki.
foto: Instagram @saepul.66
Namun ada juga beberapa orang yang jatuh hati pada Jalur Torean karena pemandangan alamnya yang luar biasa menakjubkan, meski jalur tersebut bisa dibilang yang paling sadis dan curam. Mungkin bagi mereka yang berjiwa adrenalin tinggi, pendakian via Torean bisa jadi sangat menyenangkan. Baik dari segi karakteristik jalur atau pun segi spiritualnya, karena sejatinya dua komponen itu bakal selalu berkaitan di alam semesta ini.
foto: Instagram @joy.jak28
Apalagi bagi mereka yang sudah pernah mendaki ke Rinjani, pasti sedikitnya tahu tentang beberapakeunikan di Gunung Rinjani yang kerap jadi bahan pertanyaan. Memang, apa saja itu? Yuk, baca di bawah ini.
1. Banyaknya ikan di Danau Segara Anak.
foto: Instagram @joy.jak28
Air di Segara Anak banyak mengandung belerang, sehingga tak layak untuk diminum. Sekadar berendam pun tidak diperbolehkan karena kadar kandungan gas tersebut dianggap cukup berbahaya.
Meski begitu, banyak ikan yang hidup subur di danau ini. Contohnya seperti ikan mas dan mujair. Uniknya, ikan-ikan tersebut layak untuk dikonsumsi dan tidak memengaruhi kesehatan tubuh. Bagi orang awam, ini terdengar cukup aneh. Kok bisa, ya?
2. Gaharnya jalur Torean.
foto: Instagram @idhamhudayah
Sebelum diperbolehkan menjadi jalur pendakian, Jalur Torean dulunya adalah jalur terpendek bagi warga yang ingin pergi ke Segara Anak guna memancing dan melakukan ritual-ritual adat. Bagi mereka, Segara Anak adalah kawasan yang suci.
Selain itu, jalur ini terletak di antara dua tebing punggunan Gunung Rinjani yang di mana sejarah terbentuknya jalur ini dikarenakan terbelahnya punggung Rinjani saat terjadi gempa dahsyat dulu.
Mungkin beberapa pendaki yang pernah kapok lewat jalur ini sempat ada tanya, siapa yang berinisiatif membuka jalur segahar ini? Padahal, jika dilihat dari sejarah terbentuknya pun rasanya cukup masuk akal kenapa jalur ini dibilang sangat gahar.
Dilansir dari CNN Indonesia, anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri, Wahyu (30/07/18), mengatakan bahwa ia pun menganggap jalur ini sangat berat dan berbahaya. Tidak cocok untuk pemula.
Di sana, semua tipe jalur pendakian memang bergabung menjadi satu. Namun pendaki akan lebih didominasi oleh jalur naik turun yang dipenuhi bebatuan tajam dengan jurang menganga lebar hampir di setiap sisinya. Salah fokus sedikit, risiko kecelakan siap menghadang. Tak heran kalau ada beberapa tali yang terpasang di jalur ini, saking gaharnya. Maka dari itu perlu ekstra hati-hati jika lewat jalur ini.
Tapi selain melewati jalur bebatuan, pendaki juga akan melewati jalur hutan tropis, beberapa sumber air panas, juga gua. Salah satunya Gua Susu yang di mana menurut masyarakat sekitar, air yang keluar dari stalaktit Gua Susu sangat berkhasiat.
Memang, di balik kegaharannya, keindahan alam di Jalur Torean tetaplah yang paling memukau di antara yang lain. Terlebih nuansanya yang mirip-mirip seperti di New Zealand.
3. Mitos luasnya Segara Anak.
foto: Instagram @runameccadina
Mitos luasnya Danau Segara Anak sebenarnya sudah cukup populer di kalangan pendaki, walau beberapa pasti masih ada yang merasa asing. Anehnya adalah, siapa yang dulunya menceritakan mitos ini?
Konon, jika seseorang melihat Danau Segara Anak sebagai danau yang sangat besar dan luas, itu pertanda umurnya masih sangat panjang. Sebaliknya, jika seseorang melihat Danau Segara Anak sebagai danau yang sempit, itu tandanya umur akan berakhir sebentar lagi.Waduh, seram juga ya, mitosnya.
4. Puncak Rinjani yang sebenarnya.
foto: Instagram @putrivtamara
Menurut mitos yang beredar, puncak Rinjani yang kasat mata bukanlah puncak yang sebenarnya. Menurut masyarakat, Gunung Rinjani aslinya memiliki dua puncak. Nah, puncak yang asli adalah puncak yang tak kasat mata!
Bahkan kabarnya beberapa pendaki ada yang pernah melihat puncak tak kasat mata tersebut. Hanya saja, apa yang akan terjadi bila mereka datang mendekat ke puncak itu? Apakah mereka akan berjalan ke sana seperti kena hipnotis atau secara sadar? Sedangkan puncaknya saja tak kasat mata? Tentu akan sangat berbahaya bila terjadi.Namun, mungkin bisa saja jika dilihat dari segi supranatural, hal ini erat kemungkinannya dengan kasus-kasus pendaki yang kadang menghilang tiba-tiba.
foto: Instagram @hendri_chonglie
Lalu, bagaimana pendapat kamu perihal empat keunikan Rinjani tadi?