Kamu pasti pernah mendengar istilah psikopat. Banyak sekali film yang menggunakan istilah "psikopat" sebagai seorang pembunuh kejam. Psikopat sering dianggap dan digambarkan sebagai gangguan kepribadian dan perlu dihindari.
Menururt Singgih Dirgagunarsa, seorang ahli psikologi seperti dikutip dari salah satu bukunya'Psikologi Abnormal', menyatakan bahwa psikopat merupakan hambatan kejiwaan yang menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap norma-norma sosial yang ada di lingkungannya. Penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan dirinya sendiri saja.
Namun karena penyebaran media yang keliru seperti televisiatau media sosial membuat orang awam gagal paham tentang pengertian psikopat ini. Agar tidak keliru lagi berikut 4 pemahaman keliru tentang psikopat yang diambil dari huffingtonpost dan berbagai sumber lain, Rabu (9/5) berikut ini:
1. Psikopat sering disamakan seperti gila
Dari American Psychiatric Association menganggap psikopati sama dengan gangguan sosiopat yang merupakan bagian dari gangguan kepribadian, sementara beberapa orang menganggapnya sebagai tipe kepribadian. Para ahli sepakat bahwa psikopat tahu perbedaan antara benar dan salah. Secara hukum, psikopat tidak gila. Mereka tidak mendengar suara atau mengalami halusinasi lainnya. Pikiran mereka tidak tertata atau terganggu oleh delusi. Dengan kata lain, mereka bukan psikotik, yang merupakan fitur penyakit mental.
2. Semua pembunuh massal adalah psikopat.
Ketika kamu menonton film hollywood yang menceritakan pembunuban yang dilakukan oleh seorang psikopat bengis yang tidak punya empati, sehingga kamu menganggap semua psikopat itu melakukan pembunuhan. Namun itu keliru lho.
"Kebanyakan orang dewasa yang membunuh banyak orang dalam satu kejadian menderita psikosis dan memiliki riwayat penyakit kejiwaan" Itulah kesimpulan psikolog forensik J. Reid Meloy setelah mempelajari banyak pembunuhan massal yang terjadi dalam 50 tahun terakhir. Sebagian besar orang yang sakit jiwa, tentu saja, tidak melakukan kekerasan. Sebagian kecil pembunuh massal termasuk individu yang mengalami depresi, dan sangat sedikit pelaku yang merupakan seorang psikopat seperti penembak oleh Eric Harris pelakupenembakan membabi-buta yang terjadi pada Selasa, 20 April 1999, di SMA Columbine
3. Semua psikopat melakukan kekerasan.
Psikopat memiki kecendurungan kurang rasa empati dan rasa bersalah, dan ketidakmampuan untuk membentuk ikatan emosional yang mendalam dengan manusia lain. Kamu mungkin tidak ingin bergaul dengan seseorang dengan sifat-sifat seperti ini. Tetapi kumpulan sifat dan perilaku yang menjadi ciri psikopat menyisakan banyak ruang untuk gaya hidup tanpa kekerasan.
Salah satu contoh seperti dilansir dari viva.comseorang ahli ilmu otak (neuroscientist) yang memiliki karir sukses dan keluarga bahagia ini ternyata adalah seorang psikopat. Dari hasil penelitian terhadap dirinya, Profesor Psikiatri dan Perilaku Manusia dari Universitas California, Jim Fallon, mengumumkan hal itu, setelah tidak sengaja menemukan pola yang sama pada otaknya dengan otak seorang psikopat. Meski ia juga terkadang memiliki keinginan untuk membunuh, namun ia tidak menyukai kekerasan dan tidak pernah melakukannya.
4. Semua orang yang tidak kamu sukai adalah psikopat alias sering menyalahgunakan isilah psikopat.
Istilah psikopat menjadi sangat jauh dari istilah yang telah dipaparkan oleh para ilmuan dan sudah terjadi cukup lama dan menyalahgunakan Istilah ini, kita terlalu sering menyalahgunakannya untuk orang yang tidak kita sukai atau mungkin orang-orang yang menurut kamu kejam.
Misalnya saja seperti bos kamu yang galak pasti kamu akan mengatakan "bos sebagai seorang psikopat". Contoh lain dari penyalahgunaan istilah psikopat ini ialah Ahli bedah yang tidak menunjukkan kesedihan atas korban yang sekarat, yang memotong ke pasien tanpa sedikit emosi sering dicap sebagai psikopat. Namun sebenarnya para ahli bedah sudah melakukan yang terbaik untuk kamu dan orang lain. Jika kamu mengatakan mereka adalah psikopat itu salah besar karena mereka profesional dan bersedia untuk menolong banyak orang yang bertolak belakang dengan psikopat yang merugikan orang lain.
Jadi jangan salah lagi yang dengan istilah psikopat ya. Karena beban yang dibawa oleh istilah itu juga cukup serius nih!