Sejak adanya peradaban manusia, banyak sekali ritual-ritual yang telah dilakukan. Dimulai dari ritual sederhana seperti beribadah hingga ritual mengerikan yang menyangkut nyawa seseorang.Beberapa ritual sudah tidak dilakukan, namun ternyata ada ritual-ritual aneh dan tabu yang masih dilakukan hingga sekarang. Nah, berikut ini 4 ritual budaya aneh yang masih terjadi dan eksis hingga sekarang ini.
1. Scarification (Cicatrization).
Sebuah suku di Papua dengan nama Suku Kaningara melakukan praktik yang dikenal dengan nama scarification. Scarification adalah sebuah ritual yang mencakup mencakar, menggores, membakar, mencap, atau secara dangkal membuat sebuah desain dengan memotong ke kulit dari si subjek ritual untuk mengubah bentuk tubuh.
Suku Kaningara melakukan ini dengan tujuan menguatkan hubungan mereka dengan lingkungannya.Walaupun hal ini dilakukan oleh orang ahli, scarification sangatlah berbahaya. Selain dari rasa sakit yang akan diarasakan, scarification memiliki risiko tinggi akan infeksi dan trauma ke kulit.
Hal ini dilakukan oleh pemotong ahli kepada seseorang dari suku mereka yang sudah dianggap mencapai kedewasaannya. Scarification ini adalah bukti dari kedewasaannya. Budaya scarificationini juga dilakukan di Ethiopia.
2. Timiti.
Timiti merupakan sebuah ritual berjalan di atas api dalam festival Hindu yang berasal dari Tamil Nadu, India Selatan. Mungkin kamu pernah melihatnya di Indonesia, baik itu di film ataupun secara nyata karena memang ritual ini juga ada di Indonesia.
Ritual ini juga secara nyata masih dilakukan dalam festival Nine Emperor Gods yang dirayakan di Penang, Malaysia. Salah satu ritual penyucian yang mencakup berjalan di atas api dengan bertelanjang kaki.
Mereka percaya bahwa api akan membersihkan kenajisan dan melawan kejahatan dari tubuh mereka. Jadi, berjalan di atas api menyimbolkan kekuatan pria dan seberapa kuat keinginannya untuk membebaskan diri mereka dari kejahatan.
3. Nekropagi.
Jika kamu mengetahui istilah kanibal sebagai suatu kejadian di mana seseorang memakan sesamanya (manusia lainnya), maka nekropagi adalah hal yang serupa.Hanya saja nekropagi dilakukan terhadap sebuah mayat. Ritual ini masih dilakukan oleh suku Aghori, yang tinggal di kota Varanasi, India. Mereka percaya bahwa ketakutan tertinggi umat manusia adalah kematian mereka sendiri. Dengan menghadapi hal ini, maka seseorang dapat mencapi pencerahan.
Mayat-mayat ini mereka dapatkan dari sungai. Bagaimana sebuah mayat bisa di sungai? Mayat yang ada di sungai ini adalah mayat-mayat yang tidak dikremasi di agama Hindu, yakni orang suci, anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, orang dengan penyakit leprosyatauchicken pox, dan orang yang bunuh diri.Orang-orang yang meninggal dalam salah satu 5 kondisi inilah yang pada akhirnya menjadi makanan suku Aghori. Selain dari ini, mereka juga terkadang mendapatkan mayat dari tanah kremasi.
Mayat-mayat yang mereka dapatkan ini dapat mereka makan secara langsung (mentah) atau dimasak dengan api terbuka. Suku Aghori percaya ini bukanlah sesuatu yang tabu, bahkan merupakan pendekatan ilmiah untuk menemukan bagaimana sebenarnya siklus kehidupan terjadi dan mendekatkan mereka ke pencerahan.
4. Kanibalisme.
Merupakan sebuah praktik memakan daging atau organ tubuh manusia. Kanibalisme merupakan sebuah bentuk primitif dari Nekropagi yang lebih mengerikan dan kejam.Jika di nekropagi manusia yang dimakan adalah manusia yang telah mati dalam waktu relatif lama (mayat), maka kanibalisme adalah memakan manusia tanpa peduli apakah manusia itu masih hidup atau tidak. Jika ia masih hidup, bunuh saja dan langsung dimakan, itulah praktik kanibalisme.
Salah satu suku yang masih melakukan ritual ini adalah Suku Korowai di Papua Tenggara. Dalam suku tersebut ada sebuah peraturan di mana jika diketahui seseorang melakukan praktik dukun atau bahkan seorang dukun, ia akan disiksa, dibunuh lalu dimakan. Bahkan ada yang mengatakan otaknya biasa langsung dimakan saat masih hangat.