Rabu (13/11) dunia hiburan Tanah Air kehilangan sosok seorang seniman, aktor, sekaligus pemusik Djaduk Ferianto. Pendiri Ngayogjazz ini meninggal dunia di kediamannya di Yogyakarta dan disemayamkan di makam keluarga di Kasihan Bantul. Duka mendalam tentu dirasakan oleh seluruh seniman di Indonesia tanpa terkecuali.
Djaduk Ferianto meninggal mendadak karena serangan jantung. Sebelum berpulang, ia sedang sibuk mempersiapkan acara Ngayogjazz dan pentas Teater Gandrik. Meski Djaduk Ferianto telah meninggal, tapi karyanya akan tetap abadi dan selalu menjadi panutan bagi seniman-seniman muda. Berikut 5 fakta tentang Djaduk Ferianto, sang pendiri Ngayojazz.
1. Putra dari seniman legendaris Bagong Kussudiardja.
Foto: Semawit.com
Djaduk Ferianto adalah seorang aktor, sutradara, dan musikus kebanggan Indonesia. Darah seninya mengalir dari bapaknya. Djaduk Ferianto adalah putra bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia. Ibunya bernama Soetiana.
2. Adik dari Butet Kartaredjasa.
Foto: Lifestyle
Djaduk Ferianto adalah adik kandung dari Butet Kartaredjasa, aktor dan pemain teater asal Indonesia. Darah seni begitu kental pada kedua kakak beradik ini.
3. Terlahir dengan nama Guritno.
Foto: CNN Indonesia
Terlahir dengan nama Guritno, pemberian pamannya. Ayahnya, Bagong Kussudiardjo mengganti namanya dengan Djaduk yang artinya unggul.
4. Pendiri Ngayogjazz.
Foto: Detik news
Meski terlahir di keluarga seniman, tak cukup mudah untuk Djaduk dalam mencapai kesuksesannya. Ayah lima anak ini sempat mengalami diskriminasi, salah satunya adalah pembedaan antara lokal dan nasional.
Djaduk Ferianto giat mengibarkan event Ngayogjazz. Pada 1995 bersama kakaknya, Butet dan Purwanto mendirikan kelompok kesenian Kua Etnika. Djaduk juga meracik dengan manis musik keroncong lewat grup Sinten Remen.
5. Mencintai dunia pewayangan dan bercita-cita ingin jadi dalang.
Foto: krjogja.com
Tak hanya bermusik, Djaduk Ferianto juga suka dengan dunia perwayangan. Ia selalu membawa radio yang menyiarkan acara wayang ke mana pun ia pergi.
Ketika kecil, Djaduk pernah bercita-cita menjadi seorang dalang. Ia juga pernah belajar menjadi seorang dalang. Oleh sebab itu sebuah buku cerita wayang tak pernah lepas dari dirinya. Apalagi lingkungan masa kecilnya di Tedjakusuman, Yogyakarta yang dekat dengan kesenian sangat mendukung kariernya di bidang musik dan juga teater.
Source
- suara.com