Di tengah banyaknya saudara dan saudari kita di seluruh penjuru dunia yang masih merasakan kelaparan, tak dapat dipungkiri bahwa di sisi lain terdapat pula makanan yang terbuang sia-sia. Bahkan, sampah makanan menjadi salah satu topik yang terus digaungkan karena memiliki banyak dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Untuk lebih lanjutnya, berikut lima dampak negatif sampah makanan bagi lingkungan.
1. Menjadi salah satu penyebab emisi gas terbanyak di dunia.
Foto: dssc.co
Menurut Food and Agriculture Oragnization (FAO) limbah makanan merupakan penyebab emisi gas terbesar ketiga setelah emisi gas yang dihasilkan Amerika Serikat dan Cina. Emisi gas limbah makanan ini berasal dari gas metana yang dihasilkan pada proses penguraian sampah makanan secara anaerobik. Gas metana ini dihasilkan secara besar-besaran dan lebih kuat daripada gas CO2.
Gas metana, CO2, maupun senyawa kloroflorokarbon di atmosfer akan menyerap radiasi inframerah dan memanaskan atmosfer bumi yang menyadi penyebab pemanasan global. Selain itu, gas metana dapat mempercepat proses degradasi lapisan ozon Bumi.
2. Menyia-nyiakan lahan untuk pertanian yang juga berdampak bagi keanekaragaman hayati.
Foto: unsplash.com/Chris De Wit
Dari laman moveforhunger.org menyatakan bahwa penggunaan lahan sekitar 1,4 miliar hektar yang kira-kira sepertiga lahan pertanian dunia digunakan hanya untuk menanam makanan yang terbuang percuma. Selain itu, penggunaan lahan untuk pertanian memberi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati karena kegiatan pertanian ini akan mengurangi konservasi lahan liar maupun hutan.
3. Mubazir terhadap penggunaan air.
Foto: unsplash.com/Maksym Kaharlytskyi
Dikutip dari laman moveforhunger.org bahwa volume air kira-kira tiga kali volume Danau Jenewa di Prancis digunakan hanya untuk menghasilkan makanan yang tidak dimakan. Dengan membuang satu kilogram daging sapi, kamu pada dasarnya menyia-nyiakan 50.000 liter air yang digunakan untuk memproduksi daging itu. Dengan cara yang sama, hampir 1000 liter air terbuang percuma jika kamu menuangkan satu gelas susu ke saluran pembuangan.
4. Menyia-nyiakan minyak bumi dan sumber bahan bakar lainnya.
Foto: unsplash.com/Gab Pili
Jutaangalon bahan bakar terbuang setiap tahun untuk menghasilkan makanan yang tidak dimakan baik pada proses penggarapan, panen, hingga distribusi ke konsumen bahkan hingga ke tempat pembuangan sampah akhir.
5. Sampah makanan dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya.
Foto: unsplash.com/Ella Olsson
Menurut United States Environmental Protection Agency menyatakan bahwa pada proses pengolahan makanan dan limbah makanan itu sendiri menghasilkan senyawa-senyawa seperti senyawa nitrat baik berupa amonia maupun asam nitrit, n-heksana, metanol, klorin dan lain-lain. Adapun n-hekasana dan amonia merupakan senyawa volatil yang memiliki bau tak sedap sehingga menambah daftar panjang penyebab polusi udara.
Nah, sudah saatnya kamu belajar untuk tak lagi membuang-buang makanan, karena selain mubazir pun menyebabkan banyak kerusakan lingkungan.
Source
- https://www.epa.gov/toxics-release-inventory-tri-program/food-sector-pollution-prevention-p2-opportunities
- https://moveforhunger.org/the-environmental-impact-of-food-waste