Jika diartikan secara langsung maka shaky cam artinya "kamera bergoyang/berguncang", yang mana ini adalah salah satu teknik sinematografi. Kamu mungkin menyadari kalau saat menonton film kamu melihat tayangan yang "stabil", sudut pandang tegas terlihat di layar. Nah,shaky cam adalah lawannya. Yang terlihat di layar tidak tegak fokus. Seperti jika kamu berdiri tegak dan melihat ke depan atau sekeliling setelah beberapa waktu. Sedikit banyak pandanganmu akan terasa bergoyang dan tidak stabil dibanding misalnya jika kamu melakukannya sambil duduk.
Ada plus minus jika film menggunakan metode perekaman gambar dengan shaky cam. Salah satu plusnya jelas unik dan tidak biasa sehingga film yang dihasilkan akan terlihat berbeda dari kebanyakan film lain. Minusnya dapat menyebabkan timbulnya rasa mual seperti mabuk saat naik kendaraan. Ini terjadi karena gambar bergoyang memengaruhi sistem keseimbangan tubuh. Sehingga terkadang sineas yang menggunakan metode shaky cam terpaksa memberikan peringatan lewat trailer soal kemungkinan mabuk, mual, dan muntah gara-gara menonton film buatan mereka.
Dengan keunikan yang dihasilkan dari metode syuting seperti ini, film dengan shaky cam boleh dibilang tidak untuk semua orang. Genre yang menggunakan cara ini tidak hanya satu sehingga menarik melihat film-film dengan shaky cam sebagai cara perekaman gambar, seperti beberapa judul di bawah ini.
1. Paranormal Activity (2007). Sutradara: Oren Peli. Genre: Horor.
Foto: AcidBurnsHorrorShow
Film ini sangat terkenal. Bukan karena elemen shaky cam saja tapi karena merupakan film yang dianggap sebagai salah satu film paling menguntungkan/profitable yang pernah diciptakan. Bermodal hanya sekitar $330.000, film Paranormal Activity sanggup meraup keuntungan sampai $193,4 juta. Jelas bikin Paramount Pictures gembira dan menciptakan berbagai sekuel dan spin-off dari Paranormal Activity.
Adegan dalam film Paranormal Activity juga sempat diparodikan saat acara Academy Awards oleh duo host Steve Martin dan Alec Baldwin. Paranormal Activity sendiri, seperti judulnya, bercerita tentang situasi paranormal yang dialami pasangan muda yang baru pindah rumah.
2. Super 8 (2011). Sutradara: J.J Abrams. Genre: Horor fiksi ilmiah.
Foto: Hulu
Lihat dua nama yang terlibat di film ini: J.J Abrams dan Steven Spielberg. Familiar dengan mereka? Jika doyan film fiksi ilmiah pasti tahu Abrams dan Spielberg (di film ini bertindak sebagai produser). Sekelompok anak muda sedang syuting film amatir dengan kamera Super 8 pada tahun 1979 saat terjadi kecelakaan kereta api yang menciptakan kekacauan di kota mereka. Kamera Super 8 sendiri merupakan produk Kodak yang populer pada masa itu. Soal profit juga tidak mengecewakan (seperti sudah diduga sebelumnya) karena dari modal sekitar $50 juta, film Super 8 buatan Abrams bisa meraup untung sampai $260,1 juta.
3. Cloverfield (2008). Sutradara: J.J Abrams. Genre: Horor fiksi ilmiah.
Foto: Contains Moderate Peril
Sebelum membuat The Batman Matt Reeves menyutradarai Cloverfield dan bisa penulis bilang kalau Cloverfieldeksekusinya keren banget. Kesan panik karena serangan alienatau monster sulit untuk dikatakan karena di sepanjang film sosok asli makhluk invader New York itu tidak pernah terlihat jelas. Adegan ikonik seperti kepala patung Lady Liberty yang terpotongpun menjadikan film Cloverfield memorable banget.
Film ini akhirnya juga menjadi franchise walau tidak ada yang benar-benar merupakan sekuel langsung dari film perdana. Saat ditayangkan di Amerika dulu, film yang bermodal $25 juta dan untung $172,4 juta ini sempat memasang peringatan di ticket box yang mengatakan kalau film Cloverfield dapat menyebabkan mual dan disorientasi seperti naik rollercoaster karena gaya shaky cam film ini. Salah satu produser Cloverfield adalah J.J Abrams.
4. The Blair Witch Project (1999). Sutradara: Daniel Myrick. Genre: Horor.
Foto: Vintage Movie Posters
Orang mungkin suka genre horor dengan shaky cam,salah satunya seperti film The Blair Witch Project. Film ini menceritakan tiga mahasiswa film yang pergi ke hutan Maryland untuk membuat film dokumenter tentang legenda urban "Blair Witch" namun berujung petaka. Seperti halnya Paranormal Activity, film The Blair Witch Project hanya bermodal kecil-kecilan, yaitu $500.000, tapi gara-gara viral jadi menghasilkan profit hingga $248,6 juta.
Film ini sendiri dianggap monumental di kalangan penggemar genre horor dan gaya shaky cam (serta Found Footage) sehingga tentu saja berbagai sekuel, spin-off, hingga video game The Blair Witch Project tercipta kemudian.
5. Serial Bourne (2002-2016). Sutradara: Doug Liman, Paul Greengrass, Tony Gilroy.
Foto: MovFreak
Teknik shaky cam tidak melulu di adopsi genre horor. Genre drama aksi spionase seperti serial Jason Bourne juga menggunakan teknik ini. Dan hasilnya bagus! Kesan yang diciptakan seakan-akan kamu tepat berada di lokasi dan terlibat di dalam adegan yang sedang kamu lihat.
Matt Damon berperan sebagai Jason Bourne, agen CIA jagoan amnesia yang harus mencari jati diri sebelum kehilangan ingatan. Karakter keren ini berasal dari novel Robert Ludlum. Serial film Jason Bourne juga membuktikan kalau teknik shaky cam dapat berfungsi tanpa terlalu menyebabkan mabuk alias motion sickness.
Dari seluruh judul dalam artikel ini, saya merasa hanya film-film Bourne yang tidak terlalu terasa efek samping dari shaky cam. Mungkin karena memang penggunaannya tidak konstan seperti Cloverfield misalnya.
Jika kamu berminat menonton film-film di atas, ingat satu hal, kalau kamu mudah disorientasi ataupun mabuk seperti saat berkendara atau main rollercoaster, film-film tadi akan menciptakan kesan yang serupa. Jadi jangan sampai tidak tahu risikonya, ya!