Kisahnya bermula di pertengahan tahun 1917, Frances Griffiths (1907-1986) meninggalkan Afrika Selatan bersama ibunya kembali ke Inggris. Sementara sang ayah tetap tinggal karena harus bertugas sebagai tentara. Mereka kembali ke kampung halaman ibunya di Cottingley, dan tinggal bersama keluarga adik sang ibu.
Sehari-harinya Frances bermain bersama sepupunya, Elsie Wright (1901-1988) yang tertarik pada fotografi. Hingga suatu hari keduanya mengklaim berhasil mengabadikan keberadaan peri. Elsie mengambil foto sepupunya, Frances, bersama para peri, dan foto terakhir memperlihatkan para peri bermain di bawah sinar matahari.
Ada lima foto yang berhasil diambil di beberapa hari yang berbeda. Inilah foto-fotonya berdasarkan urutan pengambilannya.
Banyak yg memercayai foto itu asli, termasuk pengarang Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle. Namun tak sedikit juga yang mengatakan kalau itu semua bohong. Karena saat itu Elsie sudah berusia 16 tahun dan dialah yang mengambil foto-foto itu. Dia lalu dituding sebagai perekayasa foto-foto tersebut. Apalagi sosok peri yang ada di situ sangat mirip dengan ilustrasi di buku Princess Mary's Gift Book. Elsie bersikukuh kalau dia tidak berbohong, hingga dinyatakan kalau mengalami gangguan jiwa.
Elsie Wright dan Frances Griffiths
Elsie Wright di tahun 1983
Tahun 1970-an, Elsie akhirnya menandatangani pernyataan kalau foto-foto itu adalah hasil rekayasanya. Dia menggunakan material kain dan kertas untuk membuat wujud peri. Namun menjelang kematiannya di tahun 1986, Frances menyatakan kalau sepupunya, Elsie, tidak melakukan apapun terhadap foto-foto itu. Semua itu memang begitulah adanya. Kamu percaya?
Source
- Dari berbagai sumber. Foto-foto: Wikipedia