Membaca menjadi kegiatan sehari-hari yang tak terlepas di kehidupan kita. Namun, dalam hal membaca sering kali kita melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat menghambat kecepatan membaca kita. Membaca cepat merupakan jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya. Membaca cepat merupakan jenis kegiatan membaca dalam hati yang dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat dan cepat serta untuk memahami isi bacaan secara benar menurut garis besarnya saja (Hendrasari, 2011).
Apa saja kesalahan dalam membaca?
Widiatmoko (dalam Soraya, 2017) mengungkapkan bahwa ada beberapa kesalahan atau kebiasaan-kebiasaan buruk yang umumnya dilakukan orang ketika membaca, antara lain:
1. Vokalisasi.
Vokalisasi berarti melafalkan apa yang dibaca. Tingkat vokalisasi ini berbeda-beda pada tiap orang termasuk tinggi rendahnya bunyi yang dilafalkan. Vokalisasi akan menyebabkan kecepatan membaca menurun drastis menjadi setara kecepatan berbicara.
2. Gerakan bibir.
Gerakan bibir sangat mirip dengan vokalisasi. Bedanya adalah jika vokalisasi mengeluarkan suara, maka pada gerakan bibir hanya ada gerakan saja tanpa disertai suara. Karena alat berbicara yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan bibir dan lidah, dapat dipastikan kecepatan membaca dengan cara ini juga setara dengan kecepatan berbicara.
3. Gerakan kepala.
Menggerakkan kepala dari arah kiri secara teratur perlahan-lahan bergerak ke kanan mengikuti alur bahan bacaan akan mengurangi kecepatan baca karena gerakan kepala tersebut membutuhkan waktu tertentu untuk melakukannya. Dengan menghilangkan kebiasaan ini, biasanya akan menghilangkan kebiasaan membaca kata per kata dan mulai berusaha menangkap beberapa kata sekaligus.
4. Regresi.
Regresi adalah sebuah kebiasaan membaca bahan bacaan kemudian mengulangnya kembali karena khawatir apa yang baru saja dibaca tidak terpahami.
5. Sub Vokalisasi.
Sub vokalisasi adalah membaca dalam hati yang akan menganggu kecepatan membaca jika seseorang membacanya dengan terlalu menghayati kata per kata.
Dengan demikian, setelah kita mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang dapat menghambat kecepatan membaca kita maka kita dapat membaca dengan efisien dalam waktu yang relatif singkat.
Source
- Hendrasari, Y. S. (2011). Peningkatan kecepatan efektif membaca (KEM) teks monsastra dengan teknik tri-kokus steve snyder dan media video membaca cepat karya Muhammad Noer pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Sleman. (Skripsi). Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/4325/1/YURNA%20SH.pdf.
- Soraya. (2017). Efektivitas penerapan metode membaca cepat terhadap kemampuan memahami isi bacaan pada mata pelajaran bahasa Indonesia peserta didik kelas V SD Muhammadiyah II Berua Makassar. (Skripsi). Diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1355/1/SORAYA%20B.pdf.