Banyak yang berpendapat bahwa pancaran cahaya biru yang dihasilkan oleh layar smartphone dapat merusak kesehatan mata, namun benarkah demikian? Seperti yang dirangkum dari laman businessinsider.com, berikut ini 5 dampak negatif bagi kesehatan dari pancaran cahaya biru yang dihasilkan oleh smartphone.
1. Kerusakan retina mata
Paparan cahaya biru dari smartphone dapat menyebabkan kerusakan retina. Bahkan American Macular Degeneration Foundation memperingatkan bahwa kerusakan retina yang disebabkan oleh cahaya biru tersebut berisiko besar mengalami degenerasi makula. Hal ini akan menyebabkan hilangnya penglihatan benda-benda dengan jarak dekat.
2. Menyebabkan katarak
GigaOM mengutip sebuah pernyataan dari seorang dokter mata yang menyebutkan bahwa saat ini banyak orang yang berusia 35 tahun cenderung memiliki mata berawan dengan katarak layaknya orang berusia 75 tahun.
Meskipun cahaya biru dari smartphone bukan menjadi penyebab utama, namun dokter tersebut menyampaikan bahwa ada hubungan erat di antara keduanya. Meskipun dokter belum memiliki bukti konkret akan hal ini, amun tetap saja harus berhati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan smartphone, khususnya saat malam hari.
3. Risiko kanker meningkat
Menggunakan smartphone pada malam hari atau sebelum tidur juga akan menggangu produksi melatonin. Bahkan paparan cahaya biru tersebut dapat meningkatkan terserang penyakit kanker lebih tinggi, terutama kanker prostat dan payudara. Meskipun hubungannya belum diketahui secara rinci.
4. Merusak siklus tidur
Cahaya biru dari smartphone akan menganggu produksi melatonin atau sebuah hormon yang bertugas mengatur siklus tidur. Hal itu membuat sklus tidur alami manusia tergan yang akan berdampak pada gangguan kesehatan seperti obesitas hingga gangguan genetik dan masalah kekuatan memori.
5. Rentan stress dan depresi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki siklus tidur yang buruk serta tingkat melatonin rendah dan tidak seimbang akibat paparan cahaya biru pada smartphone cenderung lebih rentan mengalami stres dan depresi.
