Perang selalu membawa kehancuran dan juga kematian yang besar bagi umat manusia. Tak hanya itu, perang juga selalu menyisakan rasa sakit di dalam pikiran manusia. Namun di balik itu semua, ada orang-orang baik yang dengan berani menyelamatkan musuhnya. Nah, berikut ini 5 orang yang rela berkorban untuk menyelamatkan musuhnya pada Perang Dunia II. Bagaimana kisahnya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
1. Letnan Friedrich Lengfeld.
Friedrich merupakan seorang perwira dari Jerman yang memimpin sekelompok penembak untuk melawan tentara Amerika Serikat. Akan tetapi, pada saat ada seorang tentara dari Amerika Serikat terbaring dan terluka, Friedrich mencoba untuk membantu musuhnya itu. Nahas, niat baiknya malah jadi bumerang untuknya. Ia tewas seketika saat dengan tidak sengaja menginjak ranjau yang ada di dalam tanah.
2. Letnan Franz stigler.
Letnan yang satu ini merupakan salah satu pilot terbaik yang dimiliki Jerman pada saat Perang Dunia II yang diperintahkan untuk menembak jatuh pembom B-17 (AS). Saat Franz mencoba mendekatinya, bukannya menembak, tapi ia malah membantu pesawat itu untuk kabur karena pada saat itu ia tahu kalau musuhnya itu sedang sekarat. Menurutnya, hanya pecundanglah yang melawan orang yang sedang sekarat.
3. Erwin Rommel.
Rommel adalah salah satu Jendral Jerman yang punya jiwa kemanusiaan yang sangat tinggi. Saat ia diperintahkan untuk mengeksekusi setiap tahanan Yahudi, ia justru lebih memilih bunuh diri dengan cara meminum pil sianida daripada harus membunuh para Yahudi.
4. Fumio Nishiwaki.
Fumio adalah seorang bocah yang masih berumur 14 tahun yang dengan kebaikannya selalu memberi makan seorang tentara Amerika Serikat yang menjadi tahanan di Jepang pada saat Perang Dunia II. Pria tersebut bernama Carl Ruse. Ia dipenjarakan di Jepang dan tidak pernah diberi makan sampai beratnya menjadi 36 kg. Namun, Fumio yang pada saat itu masih kecil selalu membawakan makanan untuk Carl agar tidak lagi kelaparan.
5. Putri Catherine Caradja.
Selama berlangsungnya Perang Dunia II, Rumania menjalin hubungan dengan Jerman. Namun, Catherine tidak sepemikiran dengan Hitler karena ia tak senang dengan caranya Hitler tersebut. Ketika ada awak kapal yang terjatuh pada saat di Rumania, ia pun merawatnya dan membantunya untuk melarikan diri ke Italia dengan secepatnya.